Munculnya Kerajaan Agung Sejagad membuat banyak orang kepo dengan keberadaan kerajaan lain yang juga sudah mengepakkan sayap mereka. Tak heran, kalau pasca ditangkapnya raja dan ratu dari Kerajaan Sejagad, ada nama lain yang viral belakangan. Seperti Kerajaan Jipang Blora dan juga Sunda Empire.
Tentang Jipang, sebenarnya kerajaan ini katanya sudah ada sejak 2014 lalu, tapi namanya mencuat lagi gara-gara viralnya si Agung Sejagad. Berbeda dengan kerajaan yang raja dan ratunya sudah pindah lokasi ke kantor polisi itu, Kerajaan Jipang ini eksistensinya malah didukung oleh pemerintah. Nah lho, kok bisa begitu ya? Cari tahu kenapa demikian lewat ulasan berikut.
Sudah berdiri sejak 6 tahun lalu
Kerajaan Jipang Panolan ini berada di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia sudah berdiri sejak kurang lebih 6 tahun lalu, tepatnya tahun 2014. Namun, kerajaan ini diam-diam bae karena memang sama sekali tidak memang tidak seperti Kerajaan Agung Sejagad. Bahkan, sang raja Jipang, Pangeran Raja Adipati (PRA) Barik Barliyan Surowiyoto membeberkan fakta bahwa pada 2016 lalu, keraton melakukan kirab budaya pada tahun 2016 dengan dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora.
Riwayat Kerajaan Jipang di masa lalu
Kalau Kerajaan Agung Sejagad sempat mengaku merupakan titisan Majapahit –yang ternyata bohong belaka—maka, Kerajaan Jipang ini juga merupakan bekas Kerajaan Jipang yang berkuasa pada abad 15. Bahkan, keberadaan kerajaan ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan yang masih ditemukan di daerah setempat, termasuk di area persawahan. Maka dari itu, warga yang ada di sana bisa menerima keberadaan kerajaan ini. Raja yang memimpin saat ini pun masih merupakan keturunan dari Arya Jipang atau Arya Panangsang yang pernah memerintah pada abad 15 pertengahan.
Tujuan berdirinya Kerajaan Jipang
Jika Keraton Agung Sejagad orientasinya adalah penipuan, maka berbeda dengan Keraton Jipang. Berdasarkan pengakuan dari sang raja, tujuan didirikannya kembali keraton ini adalah untuk mengumpulkan anak cucu dari Arya Jipang. Mereka juga ingin memelihara dan melestarikan kebudayaan peninggalan leluhur, berupa kearifan lokal, tradisi dan budaya yang ada di masyarakat Cepu, seperti dilansir dari tagar.id. Hal ini ternyata juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar mengatakan kalau Keraton Jipang orientasinya hanyalah pariwisata dan tidak membuat geger masyarakat.
Komentar raja Keraton Jipang terkait dengan Kerajaan Agung Sejagad
Terkait dengan adanya pemberitaan Keraton Agung Sejagad, Pangeran Raja Adipati (PRA) Barik Barliyan Surowiyoto mengatakan bahwa munculnya kerajaan-kerajaan fiktif, termasuk Keraton Agung Sejagat ini, adalah akibat tidak adanya undang-undang perlindungan sejarah. Para pelaku Keraton Agung Sejagat bisa ditindak karena terindikasi penipuan, bukan karena merusak sejarah, seperti dilansir dari Liputan6.com.
BACA JUGA: Tahta Diboikot Realita, Begini Kondisi Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Setelah Ditangkap
Fenomena munculnya kerajaan-kerajaan seperti Jipang ini bisa dibilang sesuatu yang baik. Alih-alih melakukan klaim ngawur, mereka justru ingin membangkitkan lagi cerita-cerita sejarah masa lalu. Di samping budaya yang dilakukan juga semakin memperkaya khazanah kultural bangsa ini.