Fenomena mengaku nabi, Tuhan, malaikat, bahkan titisan ratu dan raja zaman dahulu kala adalah hal yang sudah sangat biasa terjadi di Indonesia. Sudah banyak sekali orang yang mendekam di bui karena pengakuan yang sok ini. Herannya lagi, ada saja yang mau masuk dalam barisan pengikut dan mengabdi sosok ‘palsu’ ini.
Yang paling anyar adalah kehadiran Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Ia mengklaim bahwa dirinya merupakan penerus kemaharajaan Nusantara, Majapahit, yang berkuasa di Indonesia ratusan tahun yang lalu. Sayang, sosok ini akhirnya berakhir di kantor polisi karena terbukti melakukan penipuan.
Raja dalam balutan megahnya baju kerajaan dan setelah turun tahta
Adalah Sinuhun Toto Santoso Hadiningrat, sang raja di Keraton Agung Sejagat. Saat pertama kali viral, ia tampak sangat gagah dengan baju yang memang mirip pakaian sultan. Menaiki kuda dan juga didampingi oleh permaisuri, duh sudah mirip seperti adegan dalam film naga-nagaan di Indosiar.
Sayang, ternyata Toto sendiri punya banyak jejak kelam. Saat mengaku sebagai raja, sosok ini tak lain hanya pedagang angkringan di kontrakannya yang berlokasi di Sleman. Saat dirinya ditahan oleh polisi, ia juga mati kutu tak berdaya. Hmm si bapak, katanya penerus raja Majapahit~~
Sosok Ratu yang menjadi pendamping Toto Santoso
Enggak lengkap kalau ada raja tanpa ada ratunya, maka dari itu Fanni Aminadia bersedia masuk ke dalam skenario drama Toto Santoso. Meski duduk di singgasana yang sama, ternyata keduanya bukanlah suami-istri di dunia nyata.
Fanni ini sendiri hanyalah teman wanita dari Toto dalam menjalankan misinya membodohi banyak orang. Dalam hal ini, Fanni bukan hanya sebagai ratu, tetapi merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera. Di dunia nyata, Fanni punya dua bisnis, yakni salon kecantikan dan juga rumah makan.
Kerajaan megah yang berakhir dengan segel polisi
Saat beritanya viral, kerajaan ini sebenarnya jauh sekali dari kata megah. Namun, untuk sandiwara bak sinetron, mungkin memang bisa dikatakan lumayan memakan modal. Kerajaan sendiri berupa keraton yang di dalamnya ada tahta raja.
Lokasinya ada di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Yang membuat ia terlihat megah adalah adanya prajurit, kuda, dan juga perdana menteri. Sayang, setelah raja dan ratunya diamankan, aktivitas di keraton pun dihentikan alias disegel oleh pihak berwajib.
Modus menipu dan mengeruk uang dari para pengikutnya
Tak ada modus lain di balik berdirinya keraton ini kecuali cuan alias duit. Kalau sudah bersangkutan dengan uang, setiap orang akan rela melakukan apapun, tak peduli itu halal atau haram. Belakangan terungkap kalau Toto yang ber-KTP Ancol, Jakarta Utara, memiliki utang Rp 1,3 miliar.
Mungkin kalau menipu secara terang-terangan sudah sangat mainstream, Toto mencoba cara baru dengan mengaku raja. Setiap pengikut yang mau bergabung diharuskan membayar uang sejumlah 3 juta Rupiah, dengan dalih untuk seragam. Anehnya lagi, kok masih ada yang mau ikut sih?
BACA JUGA: 5 Fakta Keraton Agung Sejagat, Klaim Kuasai Dunia Hingga Jadi Penerus Majapahit
Kehadiran kerajaan ini cukup membuat masyarakat resah. Beruntungnya saat ini, Toto dan juga Fanni sudah mendekam dan ditahan di Polda Jawa Tengah. Semakin banyak saja yang mengaku Tuhan, Raja, Malaikat, Nabi, namun enggak ada satupun yang pernah mengaku sebagai Iblis atau Dajjal, aneh kan?