kekalahan ronda rousey
Kekalahan Ronda Rousey pada hari minggu lalu, cukup membuat banyak kalangan terkejut. Bagaimana tidak? Ronda Rousey adalah atlit yang paling bersinar di olahraga Beladiri Campuran atau MMA. Reputasi tak terkalahkannya serta bagaimana dia menjatuhkan lawan lawannya membuatnya disebut sebagai petarung wanita paling dominan dalam sejarah MMA.
Apalagi lawan yang dihadapi olehnya pada hari minggu lalu bukanlah lawan yang cukup terkenal, meskipun Holly Holm juga memiliki rekor yang tak terkalahkan. Meskipun banyak orang yang berkomentar miring tentang Ronda Rousey setelah kekalahan pertamanya tersebut, disinyalir itu tidak akan meruntuhkan nama seorang Ronda Rousey. Berikut adalah beberapa alasan mengapa nama Ronda Rousey akan tetap berkibar.
Hingga hari minggu lalu, catatan rekor Ronda Rousey sangatlah mentereng. 12 kali bertanding dengan 12 kali kemenangan dengan rincian 3 kemenangan KO dan 9 kemenangan dengan tap out (lawan menyerah). Kemenangan tersebut juga dicapai dengan cara yang fantastis di mana lawan-lawannya hanya mampu bertahan dalam hitungan detik atau menit.
Ronda Rousey juga dikenal sebagai orang yang multi talenta. Ketenarannya bukan hanya di olahraga MMA saja, tapi sudah merambah ke bidang yang lain. Ronda sempat tampil dalam suatu segment di ajang Wrestlemania milik WWE. WWE sendiri terkenal dengan ‘olahraga’ gulat bebasnya dan Wrestlemania adalah event tahunan terbesar miliknya. WWE sendiri mengatakan bahwa bersedia ‘menampung’ Ronda apabila dia ingin berkarir di dunia gulat.
Pasca kekalahannya dengan Holly Holm minggu lalu, jumlah fans dan ketenaran Ronda Rousey masih sangat tinggi. Ronda Rousey menjadi atlit wanita paling populer di media sosial, dengan total fans mencapai lebih dari 18 juta. Selain bakat beladirinya, fans banyak mengagumi personality daripada Ronda Rousey.
Orang juga menilai bahwa pelatih Ronda Rousey menjadi salah satu faktor penentu kekalahan Ronda Rousey. Orang mengkritik sang pelatih, karena tidak memberikan saran yang tepat saat jeda waktu ronde pertama.
Seorang fans juga menambahkan, “Saat Ronda dalam kesulitan, sang pelatih hanya diam. Saat Ronda terdesak dan terjatuh, sang pelatih pun tetap diam. Hanya terdiam saat anak asuhnya terjatuh dan kesulitan bukanlah contoh pelatih yang baik, terlalu brutal”.
Bukan hanya di forum Reddit, kecaman dan kritikan juga muncul di twitter, terlebih setelah sang pelatih mengatakan kalau Holly Holm tampil lebih baik dibandingkan Ronda Rousey. Pengamat juga mengatakan kalau Edmond Tarverdyan, pelatih Ronda Rousey, tidak mempersiapkan Ronda dengan baik.
Hal ini terlihat dengan pergerakan kaki dan strategi Ronda yang buruk. Contohnya saat Ronda meladeni jual beli pukulan dengan Holm, yang mana strategi ini menjadi blunder. Holm yang merupakan mantan petinju dan kickboxer profesional tentu memiliki pukulan dan tendangan yang lebih baik, serta lebih berpengalaman dalam melakukan hit and run.
Ibunda Ronda sendiri mengatakan bahwa Edmond Tarverdyan bukanlah pelatih yang bagus dan hanya mengandalkan keberuntungan saat bekerja sama dengan Ronda Rousey.
Meskipun diberitakan mengalami sedikit trauma dan shock setelah mengalami kekalahan, Ronda Rousey diyakini akan mampu bangkit dan kembali merebut gelar juaranya yang lepas. Hal ini dipertegas oleh Ronda yang mengatakan bahwa dirinya akan kembali tampil prima setelah beristirahat sejenak. Bos UFC, Dana White, sendiri mengatakan bahwa sudah menyiapkan rematch atau pertarungan ulang antara Ronda Rousey dan Holly Holm.
Selain itu, faktor usia juga menjadi salah satu penentu akan bangkitnya Ronda Rousey. Usianya yang masih muda, yaitu 28 tahun, dinilai sebagai usia yang masih sangat mungkin untuk kembali bersaing di kancah olahraga MMA, di mana para usia kompetitif juara MMA adalah 31-33 tahun. Ronda Rousey juga dikenal sebagai sosok yang keras, pantang menyerah dan selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuannya.
Itulah beberapa alasan mengapa kekalahan Ronda Rousey minggu lalu tidak akan banyak berpengaruh pada nama besar nya. Kekalahannya bahkan disamakan dengan moment di mana Mike Tyson kalah pertama kali saat menghadapi Buster Douglas. Tyson yang saat itu datang juga dengan rekor mentereng, harus mengakui kekalahannya dan menyerahkan gelar juara nya kepada petinju underdog atau yang sama sekali tidak diperhitungkan. Namun Mike Tyson mampu bangkit, lebih kuat daripada sebelumnya dan merebut kembali gelar juara, bahkan menjadi salah satu legenda tinju dunia. Lagipula bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Juara Sejati lahir saat dia mampu bangkit kembali dari kekalahannya. “
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…