Categories: Trending

5 Kebiasaan Orang Indonesia yang Bikin Emosi Setengah Mati

Meskipun belum semaju negara-negara barat, tapi tata sosial kemasyarakatan di Indonesia bisa dibilang adalah yang terbaik di dunia. Hanya di sini kamu bisa melihat kebiasaan seseorang merendahkan dirinya ketika lewat di depan banyak orang yang tengah duduk. Hanya di sini pula kamu akan melihat gerombolan pria bergotong royong bekerja bahu membahu dalam acara sosial.

Baca Juga : Jenis-Jenis Cewek Yang Bikin Kamu Jatuh Miskin Jika Menikahinya

Meskipun begitu nyaman tinggal di tengah masyarakat Indonesia, namun ada pula kebiasaan-kebiasaan yang bikin sebel bahkan merugikan orang lain. Misalnya seperti menutup jalan ketika ada hajatan. Hal ini tentu saja bikin emosi, apalagi jalan memutarnya jauh dan sedang terlambat menuju suatu tempat. Tak hanya ini, masih banyak lagi kebiasaan lain yang bikin emosi. Berikut ulasannya.

1. Suara Bising Hajatan Tetangga

Tak ada aturan yang pasti di masyarakat kita soal hajatan. Asal punya uang, sah-sah saja untuk berpesta 7 hari 7 malam sekalipun, meskipun ini tentu akan bikin tetangga bakal super sebel. Ngaku saja kamu pasti marah-marah sendiri ketika mendengar kegaduhan tetangga sebelah rumah yang pasang speaker besar bersusun saat mengadakan hajatan entah menikah atau khitanan.

Tak cukup dengan pasang speaker besar, kadang ada pula orkes dangdut seperti ini [Image Source]
Suaranya benar-benar menggelegar sampai bikin kita susah tidur. Apalagi kalau sedang sakit gigi, rasanya seperti ingin berduel saja dengan si empunya acara. Hanya suara adzan yang akan menghentikan mereka memutar musik dan cuma inilah penyelamat kita dari kebisingan.

Parahnya, kadang si empunya acara ini berlebihan hingga memutar musik keras-keras sampai jam 9 malam bahkan lebih. Meskipun kesal setengah mati, kita tidak pernah protes. Kita lebih sering mengalah dengan pergi ke suatu tempat. Bahkan kita makin berdamai dengan mereka ketika hantaran kue atau makan malam datang dari si empunya acara.

2. Jemur Kasur Debunya Bikin Emosi

Meskipun katanya sudah kekinian, namun kebiasaan-kebiasaan lama tetap dilakukan masyarakat kita. Salah satunya adalah menjemur kasur di depan rumah. Tujuannya sih biar kapuknya bisa empuk dan serangga penggigit atau yang sering disebut ‘tinggi’ itu bisa mati. Namun kebiasaan ini juga ternyata menimbulkan dilema.

Sering melakukan ini? Segera ganti kasurmu dengan spring bed [Image Source]
Bagaimana tidak, agar kasurnya makin empuk kamu harus menepuk-nepuknya dengan keras. Alhasil, debu pun berterbangan. Belum lagi kalau kasurnya sudah sangat lama dan lapuk. Debunya pun makin banyak dan hampir mirip seperti asap kebakaran. Akhirnya tetangga yang terganggu ini pun ramai-ramai menutup rumah mereka dan sekalian memasukkan jemuran yang masih setengah kering.

Anehnya, kita tak pernah sadar akan hal ini dan terus saja bergulat dengan si kasur tua sampai sore harinya. Lagi-lagi, para tetangga ini akan terkesan mendiamkan. Kalau sudah parah sih mereka hanya akan bilang seperti ini, “Mas debunya bisa disimpan sendiri nggak?”.

3. Pelihara Unggas Tak Mau Modal

Meskipun memelihara unggas adalah kebiasaan orang-orang di desa, namun di perkotaan juga cukup banyak ditemui yang semacam ini. Uniknya, kadang mereka tidak mempedulikan kaidah memelihara hewan yang benar. Seperti dilepaskan begitu saja. Akibatnya, tetangga pun dibuat kesal.

Hewan peliharaan juga kerap menimbulkan permasalahan dengan tetangga [Image Source]
Namanya juga binatang, kadang mereka akan buang hajat sembarangan termasuk di halaman-halaman rumah tetangganya. Belum lagi kalau bergerombol dan merusak tanaman, benar-benar bikin kesel. Anehnya, ketika diusir dari pekarangan rumah, si empunya peliharaan selalu saja curiga dan menuduh kalau binatang kesayangannya disakiti.

Meskipun sering dibuat kesal oleh kebiasaan tetangga seperti ini, kita umumnya hanya maklum. Bahkan tersenyum senang begitu Idul Fitri kita dikasih opor tetangga yang ayamnya selalu kita usir itu. Namun jarang sekali sih yang seperti ini, umumnya mereka ogah memberi bahkan sebutir telur ayam pun.

4. Menutup Jalan Ketika Hajatan

Jadi ceritanya kamu tengah terburu-buru pergi ke kantor. Sampai di gang depan ternyata jalannya ditutup gara-gara ada tetangga hajatan. Mau tidak mau harus mutar jalan yang mengakibatkan kamu makin telat dan terancam kena semprot bos. Sangat bisa dimengerti jika satu itu kamu akan mengumpat sampai menyumpahi turun hujan lebat biar acaranya gagal total.

Ini nih yang bikin sebel. Jalan tiba-tiba ditutup seenaknya [Image Source]
Ya, kebiasaan menutup jalan ini memang menyusahkan banyak orang. Apalagi yang terburu-buru seperti ilustrasi di atas. Sialnya, hal ini biasanya berlangsung sampai berhari-hari dan menyebabkan kamu harus lewat jalan memutar yang lumayan jauh itu. Alih-alih tak terima dengan hal ini, kita seringnya malah mengalah dan sabar menanti sampai jalannya kembali dibuka.

Tak semua orang bisa menutup jalan ketika menggelar hajatan seperti ini. Biasanya hanya orang-orang yang punya uang saja. Bahkan sering sekali pula kedapatan beberapa petugas kepolisian mengamankan jalan. Sebenarnya tidak perlu lah sampai menutup jalan seperti ini. Cukup gunakan seluas yang dibutuhkan saja agar transportasi tetap lancar. Kecuali kalau mau menggelar pesta sepanjang jalan. Baru silahkan tutup jalannya, kalau perlu juga selama sebulan tak masalah.

5. Bangun Rumah Bikin Gaduh

Berisik memang problem yang dekat sekali dengan masyarakat Indonesia. Selain speaker hajatan yang bikin kaca tetangga bergetar tadi, membangun rumah juga hal yang paling sering terjadi. Namanya juga membangun rumah, tentu sudah barang pasti akan menimbulkan suara gaduh yang bikin kita tak nyaman, susah tidur siang hingga tak bisa berkonsentrasi ketika mengerjakan sesuatu.

Suara palu beradu para tukang ini juga jadi gangguan yang cukup bikin sebel [Image Source]
Problem berisik ketika membangun rumah ini biasanya lebih menyiksa dari berisiknya hajatan nikah. Pasalnya, aktivitas ini tidak berlangsung sehari dua hari saja. Bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi jika si tetangga ini membangun rumahnya sampai tingkat delapan. Tapi, sebagai tetangga yang baik kita akhirnya cuma bisa diam saja, sampai akhirnya malah terbiasa dengan suara berisik tersebut.

Mau bagaimana lagi? Kecuali kita punya rumah singgah yang lain, mungkin bisa sementara waktu mengungsi. Kalau tidak, ya silahkan menikmati ketidaknyamanan ini sampai selesai.

Baca Juga : 5 Kebiasaan Bule yang Bikin Heran Orang Indonesia

Semua orang terganggu pasti pernah mengalami gangguan seperti di atas. Anehnya, masyarakat seolah begitu menyadari hal tersebut dan seringkali tak mempermasalahkannya. Meskipun begitu, seharusnya si pelakunya juga tahu diri dengan juga memikirkan kenyamanan orang lain. Sepertinya butuh juga untuk dibuat aturan mengenai hal-hal di atas, biar hak-hak orang lain tak diciderai.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Buka Galangan Dana untuk Ibu, Singgih Sahara Salah Gunakan hingga 200 Juta untuk Pribadi

Nama Singgih Sahara, komika asal Semarang, belakangan menjadi sorotan publik lantaran hal yang dilakukannya membuat…

1 month ago

Donny Kesuma Meninggal Dunia karena Penyakit Jantung

Berita duka menyelimuti dunia entertainment Indonesia saat Donny Kesuma meninggal dunia. Mantan aktor ini meninggal…

1 month ago

Selingkuh Berkali-Kali sampai KDRT, Ini Alasan Kurnia Meiga Dicerai Istri

Belakangan, nama mantan pesepakbola Kurnia Meiga tengah diperbincangkan publik. Awalnya ia viral lantaran video yang…

2 months ago

Caleg Ini Hentikan Aliran Air dari Sumur Miliknya Setelah Gagal, Ternyata Ini Alasannya

Masih banyak daerah di Indonesia yang tidak mendapatkan akses air bersih dengan mudah. Seperti para…

2 months ago

Punya Senyum Manis, Perempuan Asal Solo Ini Disebut Mirip Banget dengan Pevita Pearce

Pernah dengar kalau setiap orang di dunia ini punya 7 kembaran, alias orang yang sangat…

2 months ago

Putra Raja Thailand Kembali Setelah 27 Tahun Diasingkan, Jadi Penerus Takhta Selanjutnya?

Kembalinya Vacharaesorn Vivacharawongse, putra tertua kedua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, ke Thailand pada awal bulan…

2 months ago