Belum habis gonjang ganjing tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba, satu kapal kembali tenggelam di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kapal angkut Lestari Maju ini berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar. Kapal ini berangkat pukul 10.00 WITA.
Namun mengejutkan, sekitar pukul 13.48 WITA, kepala Basarnas Sulawesi Selatan menerima laporan bahwa kapal telah tenggelam di perairan Selayar. Mengenai kronologi dan informasi lengkapnya, simak dalam ulasan Boombastis berikut.
Lazimnya sebuah kapal penyebrangan, KM Lestari Maju juga berisi banyak penumpang dan sejumlah kendaraan. Berdasarkan data dari Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho ada sekitar 139 penumpang di dalam kapal. Selain itu, kapal tersebut juga membawa 48 unit kendaraan, 18 kendaraan roda dua, 14 roda empat, serta 16 unit kendaraan golongan 5 dan 6. Semuanya ikut karam di laut bersama kapal yang tenggelam.
Entah karena kurangnya ketelitian crew atau memang tidak dicek secara detail, penyebab utama dari karamnya kapal angkut ini adalah karena kebocoran di bagian lambung kapal. Dari keterangan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP)yang dihimpun dari Tirto.id, kapal berjenis ferry ini terindikasi kemasukan air dari bagian dek bawah. Tak heran, jika hal tersebut membuat apapun yang ada di dalamnya hanyut dan lenyap.
Dari 139 penumpang yang ada, sebanyak 29 orang meninggal dunia –termasuk 2 bayi, 34 korban sudah mendapat perawatan di rumah sakit, serta sisanya berhasil dievakuasi dan selamat. Hanya saja, dalam upaya penyelamatan ini pihak Basarnas mengalami sejumlah kendala karena cuaca yang buruk. Selain hujan, angin juga berhembus kencang, serta gelombang tinggi sehingga hal tersebut membuat kapal lain susah mendekat menuju KM Lestari Maju. Beruntung, kejadian yang dialami Sinar Bangun tidak terulang dalam tragedi ini. Kapal memiliki alat penyelamat yang memadai hingga semua penumpang bisa memakai life jacket (pelampung) dan mengikuti prosedur keselamatan dari crew.
Jika berbicara kerugian, pastinya semua materi lenyap tak bersisa. Bukan hanya kendaraan dan barang berharga lain saja, uang 30 miliar dalam bentuk cash juga ikut hanyut. Ya, salah satu kendaraan merupakan mobil pengangkut uang dari Bank Sulselbar. Uang dalam jumlah fantastis tersebut akan digunakan untuk membayar gaji ke-13 PNS di Selayar. Drai informasi yang didapat, Bank Sulselbar juga membenarkan hal tersebut. Beruntung, uang ini masih sempat dievakuasi dan selamat walaupun sebagian dalam kondisi basah.
Ya, perihal kapal tenggelam ini mungkin bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Tak hanya butuh izin dan legal untuk berlayar, setiap inci dan detail kapal seharusnya diperhatikan dengan baik. Persiapan mengenai alat keselamatanpun menjadi satu keharusan, ya karena musibah memang bisa datang kapan saja tanpa direncanakan.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…