Bagi orang muslim, memasang kaligrafi dalam rumah adalah hal yang biasa. Setidaknya, sebagai tanda bahwa orang itu menganut agama Islam, ada pigura bertuliskan lafadz ‘Allah’ dan ‘Muhammad’ di dinding rumahnya. Selain itu ada banyak jenis tulisan lain yang suka dipajang bersamaan dengan kedua lafadz di atas, seperti misalnya potongan ayat Al-quran.
Bentuk tulisan kaligrafi itu pun beragam, tak selalu ditulis di atas kertas ya, kadang ada yang memajang dalam bentuk kayu, kaca atau bahkan kulit hewan. Namun, ternyata ada loh kaligrafi yang tidak boleh diperlihatkan karena konon tempat tersebut menjadi rumah bagi jin. Apakah benar seperti itu? mari simak ulasan berikut ini.
Esensi keberadaan kaligrafi
Kaligarfi adalah salah satu cara mengusir jin?

Selama ini ada banyak sekali metode yang dipakai oleh orang-orang untuk mencegah jin masuk ke dalam rumah, termasuk di antaranya dengan menabur garam atau menaruh bawang putih serta benda-benda lain. Namun, pertanyaannya, apakah dengan memajang kaligrafi jin akan ‘sungkan’ masuk ke dalam rumah? Dilansir dari hafiziazmi.com, mengusir jin boleh dengan cara apapun asal tidak melanggar syariat. Namun, ada pula sebagian ulama yang tidak membolehkan, boleh jadi karena takut bisa menodai ayat Al-quran tersebut, atau mungkin tempat meletakkannya dikhawatirkan kotor.
Jin yang ada dan mendiami kaligrafi
Sihir putih yang bisa mengundang rezeki
Masih dalam lafadz kaligrafi yang sama, dalam Ruqyah bersama ustaz Muhammad Faizar, selain nama anjing Ashabul Kahfi, di sisi bawah kiri kaligrafi tersebut ada juga kalimat ‘awfaq’ yang katanya berfungsi untuk mengundang rezeki dan menolak bala. Menurut sang ustaz, dalam kitab shawaiqul hariqoh, tulisan menyerupai tabel tersebut disebut sebagai sihir putih atau assihrul ulwa. Sihir ini ditujukan untuk kemuliaan dan hukumnya juga diharamkan. Fatwa tentang ‘awfaq’ sendiri tidak bisa diambil sebagai dalil hukum.
BACA JUGA: Percaya atau Tidak, Inilah 6 Cara Mengusir Makhluk Halus yang Masih Ada Sampai Saat Ini
Nah, jadi pendapat tentang memajang kaligrafi di rumah ini banyak yang mengatakan boleh, selagi lafadznya jelas berasal dari Al-quran, dan penempatannya juga di tempat yang tidak memungkinkan ia terinjak dan kotor. Jika seperti yang ada di poin 3 dan 4, para alim ulama sepakat bahwa kaligrafi tersebut merupakan sihir putih serta kalimat yang melecehkan asma Allah, karena di dalamnya ada kata-kata yang bermakna sihir dan nama hewan yang disandingkan dengan asmaul husna.