Menguak Kesaktian Kadal Berekor Dua yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

Sulit dimungkiri kalau hal-hal gaib dan yang mengandung misteri selalu berhasil menarik perhatian masyarakat kita. Bahkan, rata-rata orang cenderung lebih percaya pada hal-hal yang bersifat klenik dan di luar nalar seperti ini ketimbang fenomena maupun kajian ilmiah yang memang sudah teruji validitasnya.

Biar begitu, sebuah mitos atau fenomena unik di masyarakat memang asyik untuk ditelusuri. Kali ini kita akan mengulik sebuah mitos terkenal yang ada kaitannya dengan seekor reptil unik dan eksotis, kadal bercabang dua. Kadal ini dipercaya membawa keberuntungan dan berkhasiat tinggi.

Kadal dengan ekor bercabang dua dipercaya membawa hoki

Kadal bercabang dua ini mulai kembali heboh ketika seorang warga di kota Blitar menemukannya. Terkejut dan takjub dengan hewan ini, ia pun lantas cepat-cepat menangkapnya dan mengurungnya dalam suatu wadah.

Karena adat di sana yang masih menaruh kepercayaan tinggi terhadap hal-hal berbau mitologi, sontak kabar tersebut menjadi magnet sejumlah warga untuk berbondong-bondong datang ke rumahnya. Mereka penasaran seperti apa kadal berekor dua ini jika masih hidup. Maklum, mereka biasanya melihat kadal tersebut dalam keadaan mati.

Kiwoto, nama pemilik kadal ajaib itu, sebelum kejadian ini mengaku pernah bermimpi tentang seorang pria tua yang memberinya sepasang keris sakti. Ia yakin betul kalau mimpinya berelasi kuat dengan penemuan ini.

Di kalangan paranormal dan tabib, kadal bercabang diyakini bakal membawa hoki kepada pemiliknya. Sehingga banyak orang yang antre mengajukan penawaran padanya. Bahkan, ada seorang warga yang datang langsung dari Surabaya menawarnya seharga Rp7 juta rupiah.

Berkhasiat juga untuk menyembuhkan luka maupun penyakit

Kadal ajaib ini juga punya khasiat tertentu yang dapat mengobati berbagai penyakit maupun luka. Di kabupaten Bondowoso, hasil ramuan yang diekstrak dari kadal bercabang dua itu dikenal dengan sebutan “Dhalpang.”

Menurut penelusuran dari sebuah sumber rahasia, satu dari sekian khasiat Dhalpang ini di antaranya dapat mengeluarkan duri yang menancap dalam kulit manusia. Caranya mudah saja, cukup menggoreng ekor bercabang yang ada pada kadal tersebut.

Setelah itu, dengan mengoleskan ramuan ini ke daerah sekitar kulit yang tertancap, maka duri tersebut akan keluar dengan sendirinya. Namun, tak sembarang orang dapat mengolah ramuan ini. Hanya orang-orang tertentu dengan ilmu tingkat tinggi yang dapat melakukannya. Lagipula, mencari kadal berekor duanya saja sulit minta ampun.

Jadi metode hitam untuk menggandakan uang

Mitos ini lebih gila lagi. Lewat metode ini, sejumlah uang yang telah kamu gunakan, entah itu yang dipakai untuk berbelanja atau membayar utang, diyakini bakal kembali ke dompet atau tabungan kamu secara utuh.

Caranya bagaimana? Cari dulu kadal berekor dua. Pada malam Jumat Kliwon, potong salah satu ekornya. Ambil dua lembar uang dengan nominal yang sama, misalkan Rp100.000. Tetesi dengan darah yang mengucur dari ekor si kadal pada salah satu lembaran uang tersebut. Sedangkan uang yang satunya lagi ditetesi darah dari ekor yang masih menyatu.

Pergi ke pinggir kali. Satu lembar diletakkan di seberang kali dengan ditindih batu, sedangkan satunya lagi kamu letakan tepat di hadapan kamu. Setelah itu, bersiaplah untuk melakukan meditasi mulai tengah malam hingga fajar menyingsing. Jika berhasil, secara gaib, uang di seberang kali akan ditarik oleh uang yang ada di hadapan kita, atau sebaliknya.

Nah, gunakan salah satu dari kedua uang ini untuk berbelanja. Jadi, ketika kamu sudah membayar belanjaan atau hutang dengan salah satu lembaran uang ini, kamu tinggal gunakan uang satunya lagi untuk menariknya. Edan kan? Tapi hati-hati, pusaran ilmu hitam metode ini begitu kuat. Salah-salah, kamu bisa kehilangan kewarasan.

Seperti itulah khasiat dan keberuntungan yang bakal menaungi pemilik kadal berekor dua. Setelah membaca artikel ini, apakah kamu tertarik untuk memburu hewan reptil ini? Konon, semakin banyak ekornya bercabang, semakin banyak pula hoki yang akan dinikmati pemiliknya.