Jenazah yang dipulangkan dengan sarung [image source]
Belakangan ini, foto kerumuman warga yang menggotong jenazah menggunakan kain sarung dan bambu viral di sosial media. Setelah ditelusuri, ternyata jenazah dalam foto tersebut adalah Mappi, seorang warga desa Bongoro, Kelurahan Laikang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Diketahui jika sebelumnya Mappi merupakan pasien di Puskesmas Kajang yang akhirnya meninggal pada hari Kamis, 24 Agustus 2017 pukul 02.00 WIB. Sepeninggal Mappi, rupanya pihak puskesmas menolak untuk meminjamkan ambulans untuk mengantarkan jenazah. Ahlasil, keluarga memutuskan untuk membawa pulang Mappi dengan cara ditandu. Dengan bermodalkan kain sarung dan bambu, warga berjalan kaki setidaknya 5 km. Selengkapnya tentang insiden tersebut, berikut ulasannya.
Kepala Puskesmas Kajang, Sitti Hayanti Madjid memang membenarkan jika jenazah Mappi memang terpaksa dipulangkan dengan menggunakan tandu kain sarung. Padahal, lokasi rumahnya berjarak sekitar 5 km dari puskesmas. Viralnya foto mayat yang tengah ditandu memang membuat banyak pihak merasa jengkel, khususnya pada pihak puskesmas yang tidak meminjamkan ambulans.
Sitti mengungkapkan jika pihaknya tidak bisa melakukan banyak hal karena aturannya memang demikian. Meski sebenarnya, ia juga kasihan pada anggota keluarga yang harus menggunakan tandu untuk membawa jenazah Mappi. Namun, rupanya kasus Mappi bukanlah yang pertama.
Viralnya foto jenazah yang ditandu dengan sarung memang mengiris hati siapapun yang melihatnya. Perasaan hancur juga dirasakan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Kerukunan Kesatuan Mahasiswa Bulukumba (KKMB) UIT.
Aksi penggalangan dana masih dilakukan hingga hari Senin, tanggal 28 Agustus. Bahkan, hingga malam hari para mahasiswa tersebut seakan tak kenal lelah terus mengumpulkan koin di beberapa titik. KKMB juga menuntut agar pemerintah mencopot Kepala Puskesmas dan juga Kepala Perawat Kajang. Hal itu karena agar kasus demikian tak sampai terulang kembali.
Menanggapi tuntutan organisasi mahasiswa sebelumnya, Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, AM Sukri Sappewali akhirnya menginstruksikan untuk mencopot Kepala Puskesmas Kajang, Sitti Hayanti Madjid. Hal tersebut terkait adanya kasus jenazah yang diangkut menggunakan sarung karena pihak puskesmas tidak mengizinkan menggunakan ambulans, padahal kendaraan tersebut tidak sedang dipakai.
Viralnya jenazah yang ditandu tentu telak mencoreng nama baik puskesmas Kajang. Dengan adanya insiden tersebut, semoga bisa jadi pelajaran bagi layanan masyarakat yang lain, untuk lebih peka dengan kesusahan warga.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…