Categories: Trending

Suarakan Ketidakadilan dan Bela Rakyat, Jabatan Brigjen TNI Junior Tumilaar Malah Dicopot

Nama Brigjen TNI Junior Tumilaar tiba-tiba mencuat jadi perbincangan publik. Sebuah pertikaian membuat dirinya kini disorot banyak pihak. Tak hanya dari kalangan militer, namun juga polisi dan masyarakat umum. Berawal dari keinginan untuk membela hak masyarakat, sang jenderal harus kehilangan jabatan dan dipindahtugaskan.

Hal ini diawali dengan adanya kasus sengketa lahan yang terjadi di Sulawesi Utara. Bukan hanya pertikaian biasa karena melibatkan seorang Babinsa. Sang anggota tersebut merasa diintimidasi setelah mencoba berpihak kepada rakyat. Hingga akhirnya muncul Junior Tumilaar, yang mengabaikan berbagai aturan militer untuk membela anggota Babinsa dan masyarakat. Berikut ulasan lebih lengkapnya.

Kasus ini mengorbankan seorang masyarakat yang ditahan selama 15 hari

Brigjen TNI Junior Tumilaar bela Ari Tahiru dalam sengketa lahan. [sumber gambar]
Awal kasus dimulai dengan adanya sengketa antara masyarakat dengan PT Ciputra Internasional. Seorang warga pun ditahan selama 15 hari. Pria itu bernama Ari Tahiru (67), yang merasa memiliki warisan atas lahan yang digarap perusahaan pengembang tersebut. Ari kemudian meminta pertolongan kepada Babinsa setempat. Selanjutnya ada pemanggilan polisi pada pihak Babinsa.

Ada keterlibatan Densus dalam kasus sengketa ini

Merasa ada yang tidak benar, Brigjen Junior Tumilaar pun berkirim surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dirinya merasa bahwa polisi tidak perlu memanggil Babinsa, karena bagian dari sistem pertahanan negara. Menurutnya, Babinsa harus peka mengetahui dan mengatasi masalah dalam masyarakat.

Brigjen TNI Junior Tumilaar kirim surat terbuka pada Kapolri. [sumber gambar]
Selain itu ia juga menyoroti dua hal, yaitu nasib Ari Tahiru yang sampai ditahan dalam sengketa tanah tersebut. Berikutnya adalah keterlibatan pasukan Brimob Polda Sulut. Disebutkan bahwa Brimob mendatangi Babinsa yang sedang bertugas di tanah Edwin Lomban dengan membawa senjata.

Akibat surat terbuka kepada Kapolri, Sang Jenderal dibebastugaskan

Brigjen JT dibebastugaskan dari jabatannya. [sumber gambar]
Brigjen Junior Tumilaar sadar bahwa perbuatannya mengirim surat terbuka melanggar etika militer. Dari kasus ini pula, dirinya dicopot dari jabatannya sebagai Inspektur Kodam XIII/Merdeka. Selain itu, Junior juga dipindahtugaskan menjadi Staf Khusus KASAD. Kasus surat terbuka ini juga akan diproses hukum yang ditangani Pusat Polisi Militer AD. Komandan Puspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo menjelaskan ada indikasi pelanggaran hukum yang dilakukan Brigjen Junior Tumilaar.

Sosok Brigjen Junior Tumilaar, tak hanya Komandan tapi juga pernah jadi dosen Seskoad

Brigjen TNI Junior Tumilaar juga pernah jadi dosen di Seskoad. [sumber gambar]
Brigjen Junior Tumilaar lahir di Manado, Sulawesi Utara, tanggal 3 April 1964. Pria 57 tahun ini merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1988. Sebelum diterpa kasus ini, sang jenderal bintang satu ini pernah mengajar sebagai dosen di Seskoad. Dirinya juga pernah dipercaya sebagai Komandan Kodim 0211 di Tapanuli Tengah hingga Staf Khusus Dirziad.

Baru saja diangkat menjadi Inspektur Kodam XIII Merdeka sejak 2020

Brigjen TNI Junior Tumilaar. [sumber gambar]
Usai jabatannya di Staf Khusus Dirziad, Brigjen Junior Tumilaar kemudian diangkat menjadi Inspektur Kodam XIII/Merdeka. Di usia jabatan yang seumur jagung, sang jenderal mendapatkan ujian. Dirinya rela mempertaruhkan pangkatnya untuk membela masyarakat di tengah-tengah polemik dengan pengembang perumahan.

BACA JUGA: Slip Gaji sampai Tiduran di Jalan, 4 Kontroversi Budhi Sarwono Sebelum Jadi Tersangka KPK

Apakah Brigjen Junior Tumilaar telah melanggar hukum karena surat terbukanya? Sebagian akan berkata ya, dan sebagian tidak setuju. Layak disimak, bagaimana kelanjutan kasus ini hingga ketok palu sang hakim yang akan menentukan nasib seorang Junior Tumilaar.

Share
Published by
Bayu Yulianto

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

3 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

4 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

1 week ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago