Categories: Trending

5 Bukti Nyata Orang Indonesia Tidak Takut Ancaman Apapun

Mungkin ada betulnya hashtag yang sempat menjadi tagar utama ketika terjadi pengeboman di dekat Sarinah, Jakarta, beberapa waktu lalu tersebut, yaitu Kami Tidak Takut. Kenapa dikatakan benar, karena ternyata terbukti orang-orang Indonesia ‘haus’ akan hiburan dan justru akan beramai-ramai ke tempat terjadinya suatu kejadian. Walaupun kejadian yang dimaksud memiliki level bahaya tingkat tinggi.

Untuk mengetahui seperti apa saja sih, ketidaktakutan orang-orang Indonesia akan suatu kejadian dan justru datang bergerombol untuk menontonnya.

1. Lumpur Lapindo Brantas

Nampaknya tidak ada rasa takut bagi orang Indonesia untuk terus menjadikan lokasi bencana sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi. Dalam beberapa tahun setelah tragedi mencuatnya lumpur akibat pengeboran oleh PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, daerah di sekitarnya seperti menjadi kota mati yang tak berpenghuni. Uniknya, justru daerah ini menjadi tempat wisata dadakan yang terus dikunjungi oleh berbagai orang dari banyak tempat atau kota.

Lumpur Lapindo Brantas [image source]

Bagi warga yang memanfaatkan bencana Lapindo ini sebagai pengeruk keuntungan menjelaskan bahwa setiap harinya ada puluhan orang yang datang ke tempat tersebut untuk melihat hamparan lumpur yang menggenangi sebagian besar daerah Porong.

2. Erupsi Gunung Merapi

Di tahun 2010, warga di sekitar lereng Gunung Merapi harus menyelamatkan diri karena gunung yang dikeramatkan satu ini mulai aktif dan memuntahkan lahar serta debu-debu vulkanik. Banyak rumah, kendaraan, sampai dengan korban jiwa berjatuhan karena bencana alam satu ini.

Erupsi Gunung Merapi [image source]

Akan tetapi, seperti tidak kenal takut, justru banyak warga dari sejumlah kota atau daerah sekitar Sleman, Yogyakarta yang berdatangan untuk melihat amuk Merapi ini di sekitar daerah Kopeng, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Padahal daerah yang mereka jadikan spot untuk menonton aktivitas Merapi ini termasuk daerah yang rawan dan dapat sewaktu-waktu mendapatkan ancaman dari ‘wedus gembel’ yang dikeluarkan Gunung Merapi.

3. Longsor Banjarnegara

Di akhir tahun 2014 lalu, ada sebuah bencana alam yaitu longsor yang menimpa Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara dan sekitarnya.Dikarenakan longsor tersebut, banyak orang yang menjadi korban karena tertimbun tanah dan juga tidak sedikit yang menderita kerugian karena rumahnya hancur teruruk dan tergerus longsoran tanah.

Musibah longsor di Banjarnegara [image source]

Uniknya, walaupun sudah beberapa kali petugas keamanan melarang siapa saja untuk mendatangi sekitar lokasi longsor, namun tetap saja ada banyak orang dari daerah sekitar yang berduyun-duyun mendatangi tempat terjadinya longsor. Bahkan mereka seperti ‘kucing-kucingan’ dengan longsor dan berlarian ketika tanah yang dipijaknya kembali bergerak, tapi kemudian kembali menuju tempat berbahaya itu saat pergerakan tanah sudah tidak terasa lagi.

4. Serangan teroris

Sesaat setelah ada serangan oleh kelompok Islam radikal di sekitaran gedung Sarinah, Jakarta, banyak orang berbondong-bondong mendatangi tempat tersebut. Bahkan mereka rela berdesak-desakan di balik police line untuk dapat menyaksikan aksi aparat keamanan dalam meringkus para teroris.

Bom-Sarinah [image source]

Tidak hanya itu saja, banyak orang yang memanfaatkan momen seperti itu untuk menjajakan dagangan mereka. Seperti berjualan sate, kerupuk sampai dengan makanan kecil lainnya. Dikarenakan inilah, hashtag #KamiTidakTakut langsung menyeruak dan memberitahukan bahwa orang Indonesia tidak kenal takut, justru akan menjadikan ancaman sebagai bahan tontonan gratis.

5. Waterspout

Sebuah fenomena langka yang baru saja terjadi di pertengahan bulan Februari 2016, yaitu munculnya waterspout atau pusaran air. Waterspout ini terlihat seperti sebuah puting beliung raksasa di sekitaran pantai Ketapang, Banyuwangi.

Pusaran puting beliung atau waterspout di perairan Solong [image source]

Tidak hanya satu, ada 3 pusaran air yang cukup tinggi dan membentuk pilar air yang bertahan sekitar 10 menit sebelum akhirnya menghilang nampak secara jelas di daerah tersebut. Kembali, seperti tidak kenal bahaya yang dapat sewaktu-waktu mengancam, banyak orang yang dengan cepat berdatangan untuk menonton dan mengabadikan fenomena langka ini menggunakan berbagai perangkat.

Selain itu, masih banyak lagi bukti-bukti lain bahwa orang-orang Indonesia tidak mengenal takut dan justru menjadikan sebuah bencana atau ancaman sebagai sarana tontonan gratis. Akan ada banyak orang yang berdatangan untuk melihat dari dekat. Padahal di banyak negara, ketika terjadi bencana atau ancaman, tidak sedikit yang langsung kabur dan menyelamatkan diri daripada harus menontonnya.

Share
Published by
Diah

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 week ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

1 week ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

1 week ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago