Baru-baru ini di tengah keputusan PSSI memulai kembali kompetisi Liga1 setelah berhenti 2 minggu, sanksi komisi disiplin (komdis) untuk Persib Bandung terkait kematian Harringga Sirilia juga keluar. Seperti menjadi bentuk ketegasan organisasi tertinggi sepak bola Indonesia itu, hukuman untuk tim Maung Bandung terlihat masuk kategori yang berat. Bahkan jika dilihat dan dipikir sekali lagi butir-butir sanksinya dari PSSI itu sangat mungkin bisa membuat sebuah kesebelasan tanah air menderita. Apalagi yang menerimanya hal itu tim kecil macam Perserui atau PSIS Semarang, wah bisa-bisa besok langsung gulung tikar.
Seperti salah satu contohnya hukuman untuk panitia pelaksana (Panpel) laga Persib Vs Persija yang didenda sebesar 100 juta, tentunya bagi penerimanya akan langsung menjadi pesakitan. Dan layaknya cambuk Firaun saksi tersebut bisa dibilang membuat siapa saja akan berpikir ulang untuk membuat insiden kekerasan suporter lagi. Tentu, apa yang kalian lihat itu bukan satu-satunya sanksi untuk Persib, beberapa hal di ulasan ini juga harus diterima mereka. Dan berikut ulasannya sobat Boombastis.
Bukan rahasia lagi sebagai kesebelasan paling bertanggung jawab atas kematian Haringga Sirila Persib harus rela menerima sanksi yang berat dari komdis PSSI. Lewat tuduhan melakukan intimidasi kepada official Persija pada saat Match Coordination Meeting, melakukan sweeping, pengeroyokan, dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas.
“Seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula” sepertinya menjadi pepatah yang tepat untuk menunjukkan kondisi tim ini sekarang. Pasalnya, selain hal tadi Persib juga ternyata diwajibkan menggelar pertandingan Liga1 tanpa dukungan penonton. Melansir laman Tempo.com, selama tahun 2018 sampai pertengahan kompetisi musim 2019 para pendukung tim ini dilarang datang menyaksikan laga Persib.
Selain hukuman di ulasan tadi, beberapa pemain Persib ternyata juga harus merasakan getah dari laga melawan Persija pada Minggu (23/9) lalu. Tercatat ada 4 punggawa Tim Maung Bandung dan satu official yang juga dijatuhi sanksi. Kalau dilihat detail hukumannya para pemain klub ini yakni Jonatan Jesus Bauman, Ezechiel Ndouasel, dan Bojan Malisic harus menerima larangan bertanding selama 3-4 laga beruntun.
Jika, melihat rilisan keputusan yang telah dikeluarkan PSSI beberapa waktu yang lalu. Terlihat tidak hanya Persib saja yang harus menelan pil pahit dari insiden berdarah 23 September 2018, mereka yang terbukti melakukan pengeroyokan (baca:pembunuhan) juga divonis hukuman berat. Mengutip lama Tempo.com para oknum suporter itu biadab itu dihukum tidak boleh datang ke stadion seumur hidup.
“Karena nila setitik rusaklah susu sebelanga” agaknya menjadi pepatah yang tepat untuk menggambarkan kondisi pemimpin klasemen tersebut. Pasalnya, lantaran beberapa orang yang melakukan tindakan bodoh semua elemen harus menanggungnya. Sedikit pelajaran yang dapat diambil dari ulasan ini adalah perihal sebuah perilaku negatif yang akan selalu hasilkan keburukan juga. Besar harapan hal ini dapat menjadi pelajaran untuk Persib dan semua insan bola tanah air lainnya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…