Grandidierite, Batu Mahal yang Harganya Setara Rumah Mewah dan Seisinya

Setiap orang pada umumnya memiliki sifat alami untuk menyukai batu-batu cantik. Fenomena ini juga terjadi pada masyarakat Indonesia saat di tahun 2014 hingga 2015 an batu akik benar-benar populer dan menjadi peluang bisnis menjanjikan. Namun keberadaan batu akik tak lagi prestise sejak banyak orang yang latah berbisnis dan memakai benda itu. Sebab tak bisa dipungkiri jika nilai sebuah batu selain dari keindahan dan kecantikan bentuknya juga dilihat dari keberadaannya. Dikatakan semakin bernilai tinggi, jika keberadaan amat terbatas.

Salah satu batu cantik yang keberadaannya sangat langka adalah Grandidierite. Ditemukan pertama kali dari negara Madagaskar, batu langka ini sangat sulit untuk ditemukan. Karenanya harga per karat batu mulia ini mencapai harga $20.000 – $100.000 dollar.

Harga Batu Grandidierite Mencapai Angka Miliaran Rupiah

Harga grandidierite mencapai kisaran angka dari $ 20.000 hingga $ 100.000 dollar per karat. Artinya, batu ini senilai dengan kisaran angkar Rp 266.666 juta hingga Rp 1,333 miliar. Tentu nilai ini bergantung dengan ukuran serta kualitas grandidierite. Warna dari batu grandidierite juga berpengaruh pada harganya. Semakin memiliki warna biru kehijauan yang kuat, maka sebuah grandidierite akan bernilai lebih mahal. Sebaliknya, grandidierite yang cenderung tak memiliki warna justru harganya dinilai lebih murah. Namun yang perlu diketahui, harga yang disebutkan merupakan harga grandidierite saat belum diolah. Sedangkan hasil olahan batu ini saat menjadi perhiasan cincin, kalung, atau anting akan mencapai nilai yang sangat fantastis.

Masuk dalam 10 Daftar Batu Terlangka di Dunia

Setingkat dengan batu permata lainnya seperti batu jeremejevite, benitoite, taafeite, dan painite, grandidierite masuk dalam jajaran 10 batu terlangka di dunia. Sangat banyak kolekter permata yang mengincar grandidierite, namun batu ini hampir tak mungkin ditemukan. Pertama kali ditemukan di Madagaskar, batu berkualitas tinggi itu dibawa oleh seorang ahli mineral dari Prancis bernama Alfred Lacroix pada tahun 1902. Penemuan hebat itu lantas dinamai Grandidierite guna menghormati penjelajah Prancis sekaligus naturalis bernama Alfred Grandidier yang hidup dari 1836-1912. Beliau adalah orang pertama yang berperan dalam sejarah alam di Madagaskar.

Bentuk Fisik Batu Grandidierite

Umumnya Grandidierite berwarna hijau kebiruan, hijau tua, bahkan sama sekali tak berwarna. Batu ini terbentuk dalam sistem kristal bertipe ortorombik (kristal yang memiliki tiga sumbu berbeda dan berpotongan tepat 90 derajat dari sistem kristalnya). Material batu satu ini benar-benar transparan dan tembus pandang. Para gemologis (ahli permata) menyatakan baha grandidierite adalah magnesium aluminium borosilikat yang memiliki tingkat hardness 7-7,5 skala Mohs mirip dengan garnet. Selain itu kepadatan grandidierite pada kisaran 2,85-3,00 dengan indeks bias 1,590-1,623.

Hanya Ditemukan di Beberapa Negara

Dari sekian banyak negara di dunia, grandidierite hanya ditemukan di beberapa titik. Di antaranya di Malawi, Namibia, Sri Lanka, dan Madagaskar. Namun dari semua titik itu, kualitas terbaik grandidierite adalah yang ditemukan di Madagaskar karena memiliki warna biru kehijauan yang lebih intensif. Berbeda dengan batu yang ditemukan di Sri Lanka dengan warna cenderung pucat.

Dalam perjalanannya orang pertama yang membawa grandidierite dengan warna cenderung pucat (transparan) adalah Murray Burford. Ahli batu permata asal Inggris tersebut membeli batu transparan di daerah Ratnapura (Sri Lanka) pada bulan Mei 2000. Setelah dipotong dan diperiksa oleh ahli gemology Jerman, diketahui bahwa batu itu memang benar grandidierite. Konon batu itu telah dijual oleh Burfort pada direktur Laboratorium Gubelin Swiss bernama Dr. Eduard J. Gubelin.

Selain warna dan material yang cantik, harga grandidierite sangat mahal sebab kelangkaannya. Meski begitu mahal dan senilai dengan harga rumah mewah dan seisinya, namun masih banyak kalangan atas yang besar minatnya pada benda eksklusif itu.