Bisa berlaga di piala dunia memang jadi impian dari banyak negara. Tak perlu muluk-muluk sampai menang, tembus saja bahagianya dirasakan oleh seluruh penduduk negeri. Alhasil segala upaya pun dilakukan untuk memperbaiki kualitas timnasnya supaya lolos seleksi. Mulai dari menambah sesi latihan hingga naturalisasi pemain bintang hanya untuk meningkatkan kualitas.
Masih soal piala dunia, mungkin benar hanya negara yang kualitas serta finansialnya bagus yang punya peluang besar untuk berlaga di piala dunia. Namun tahun ini, siapa sangka ada negara yang mengalami nasib lebih nyesek dari yang lain tapi masih lolos. Lalu penderitaan apa saja yang dialami oleh tim tersebut? Simak ulasan berikut.
Ternyata tak selamanya para pemain yang berlaga di piala dunia itu selalu lekat dengan hidup mewah. Mungkin benar untuk pemain yang sudah pernah keluar masuk liga internasional, namun yang hanya bisa bermain di liga lokal tentu beda lagi ceritanya. Seperti yang dialami oleh timnas dari Panama yang harus menelan pil pahit ketika membandingkan gajinya dengan yang lain.
Siapa sangka kalau masih ada masalah lain yang harus dihadapi oleh para pemain Panama meski sudah masuk piala dunia. Ya, tidak hanya gaji yang sedikit juga penundaan diberikan bayarannya. Mirisnya kejadian seperti ini sangat sering terjadi saat liga-liga lokal diadakan dan hampir semua klub melakukannya. Coba kita bandingkan, para pemain dari liga primer Panama harus menerima gaji setiap dua minggu jika itu memang tepat waktu.
Salah satu pemain timnas Panama sendiri, Carlos Small rupanya juga sempat menyatakan hal pahit yang harus dirasakan. Dirinya mengatakan kalau bekerja menjadi seorang tukang bangunan, tukang batu bahkan penyanyi lebih menjanjikan ketimbang pemain bola jika ditengok dari gajinya.
Ya, meskipun jika dibandingkan dengan timnas lain keadan mereka sangat jauh tapi ada satu hal yang harus disyukuri. Setelah sekian lama berusaha, akhirnya Panama bisa tembus ke piala dunia dengan hasil jerih payahnya. Apalagi kalau melihat lawannya adalah tim-tim besar yang bertabur bintang.
Memang kalau dibanding dengan tim lain, baik secara finansial atau pemain bintang maka Panama sangat kalah jauh. Namun demikian mereka terus berjuang bahkan sampai di piala dunia. Sekarang jadi giliran Indonesia juga agar terus berjuang dan tembus sampai piala dunia.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…