in

Berpulang, Ini Deretan Film Laris yang Pernah Dibintangi oleh Aktor Legenda Rudy Wowor

Rudolf Canesius Soemolang Wowor atau yang lebih dikenal dengan nama Rudy Wowor adalah salah satu aktor legendaris di dunia perfilm-an Indonesia. Pria kelahiran Belanda 1943 ini tak hanya pandai di panggung akting, tetapi juga memiliki banyak talenta, sebagai koreografer dan penulis.

Rudy sudah jarang sekali terlihat bermain di layar kaca, ternyata dirinya tengah terbaring sakit. Kabar tersebut diposting oleh sang anak, Michael Wowor di facebook-nya Februari lalu. Tak berselang lama ternyata, kabar duka melingkupi jaga hiburan tanah air karena Rudy Wowor dikabarkan meninggal dunia karena kanker prostat. Untuk mengenang jasanya di belantika film tanah air, yuk flashback ke beberapa filmnya berikut.

Film pertama di tahun 1976

Berperan sebagai sosok Belanda [Sumber gambar]
Rudy Wowor memilih untuk menetap di Indonesia pada tahun 1974. Sebelumnya ia memang sudah mengenyam pendidikan di Institut Des Hautes Etudes Cinematographiques, Paris yang merupakan sekolah perfilman. Dengan bekal itu maka tak butuh lama untuk terjun ke dunia hiburan Indonesia. Rudy mendapat peran pertama dalam film Impian Perawan pada 1976 sebagai peran pembantu. Kariernya terus berlanjut melalui Aladin (1980) dan Tjoet Nja’ Dien (1986) sebagai Veltman, Belanda yang menyerang Aceh. Tjoet Nja’ Dien inilah yang mengantar nama Rudy mendapat penghargaan sebagai peran pembantu terbaik di Festifal Film Indonesia (FFI) 1988.

Film Trilogy Merdeka

Membintangi Trilogy Merdeka [Sumber gambar]
Wajah Rudy yang bule banget ini membuat ia sering kebagian peran sebagai antagonis atau tokoh jahat. Makanya, dalam beberapa film perjuangan ia berperan sebagai orang Belanda –berambut putih panjang diikat. Peran tersebut sangat melekat pada diri Rudy dan membuat ia dikenal sebagai om om jahat. Rudy Wowor pernah terlibat dalam Trilogy Merdeka: Merah Putih, Merah Putih 2: Darah Garuda, serta Hati Merdeka. Dalam film ini, Rudy memerankan sosok Belanda, Mayor Van Gaartner.

Film laga Java Heat (2013)

Main di Java Heat [Sumber gambar]
Java Heat adalah film laga dan baku tembak yang rilis pada tahun 2013. Film ini diperankan oleh aktris cantik Atiqah Hasiholan sebagai pemeran utama, beradu akting dengan Ario Bayu. Film ini merupakan karya rumah produksi Margate House asuhan Conor Allyn dan Rob Allyn yang sebelumnya menggarap Trilogy Merdeka. Nah, dalam film ini Rudy Wowor berperan sebagai Sultan, ayah dari Sultana yang diperankan oleh Atiqah. Meskipun tak banyak ambil peran sosok Rudy Wowor tetap diingat, karena dalam film ini ia juga beradu akting dengan aktor Hollywood Kellan Lutz dan Mickey Rourke.

Quick Express (2007)

Dikenal sebagai raja antagonis, dalam film yang tayang 2007 ini ia mengambil peran berbeda, yaitu sebagai mafia biseksual bernama Jan Pieter Gunarto. Peran kontroversial tersebut diceritakan bahwa Pieter adalah orang yang sudah berkeluarga. Namun, karena penyakit yang ia derita ia juga menyimpan lelaki dalam hidupnya. Pieter jatuh hati dan punya hubungan dengan seorang gigolo bernama Jojo (diperankan oleh Tora Sudiro). Sedangkan Jojo sendiri memang pacar dari putri kandung Pieter.

Bermain peran dengan aktor ternama di Ayat Ayat Cinta (2008) dan Sweet 20 (2017)

Rudy Wowor In memoriam [Sumber gambar]
Dalam Ayat Ayat Cinta 1, Rudy berperan sebagai ayah dari Noura (Zaskia Adya Mecca), putrinya yang sudah terpisah sekian lama. Ia kemudian menuntut Fahri (Fedi Nuril) untuk bertanggung jawab atas kehamilan Noura yang tiba-tiba. Padahal kenyataannya Noura diperkosa oleh orang lain. Selain itu, di film Sweet 20  –yang menjadi film terakhirnya, ia menjadi seorang guru dansa. Ya enggak heran sih, karena sewaktu masih muda Rudy memang seorang yang jago banget koreografer dan bisa menari.

Itulah sekian film yang sukses membawa namanya sebagai aktor antagonis legendaris. Untuk semua penggemar Om Meneer, kita doakan semoga dia diberi tempat terbaik. Terimakasih telah mewarnai industri hiburan tanah air selama ini. Rest in Peace!

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

4 Ramalan Roy Kiyoshi yang Terbukti di 2018, Salah Satunya Terkait Gempa dan Tsunami

Via Vallen Ubah Lagu Blackpink Jadi Dangdut Koplo, Keren yang Mana Ya?