Kalau ditanya bagaimana cara mencintai tanah air, tentu banyak cara yang bisa dilakukan ya Sobat. Mulai dari berkarya di berbagai bidang, mencintai produk dalam negeri, sampai mengharumkan bangsa kita di kancah internasional. Lantas jika anak bangsa tinggal di luar negeri apa masih bisa mencintai negeri ini?
Tentu saja bisa, seperti yang dilakukan oleh perempuan dari Suku Jawa di Dubai bernama Widya Fahmaani Sykorova. Meski bermil-mil jauhnya dari tanah air, perempuan ini telah berhasil mengenalkan bahasa Jawa di kancah internasional. Berikut ini kisah selengkapnya.
Sang announcer, perempuan asal Malang Jawa Timur
https://www.youtube.com/watch?v=WS5I6vJqGcA
Berawal dari video pengumuman di bandara internasional, Dubai Uni Emirat Arab yang ternyata salah satunya berbahasa Jawa, Widya Fahmaani menjadi sosok yang paling dicari. Tentu hal ini merupakan hal istimewa, sebab di tanah air sendiri jarang atau mungkin belum ada pengumuman di bandara dengan menggunakan bahasa Jawa. Setelah ditelusuri, Widya sendiri merupakan warga Malang yang pernah mengenyam jurusan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya.
Perjuangan sampai di posisi penutur bahasa Jawa di bandara Dubai
Alami masa sulit selama rekaman, Widya tetap semangat
Sebelum melakukan proses perekaman, Widya menjalani sesi latihan dengan arahan sound engineering. Perempuan dua anak ini diharuskan mengerti kode-kode linguistik. Selain itu, yang membuat proses rekaman tidak mudah adalah pengulangan kalimat yang sama berkali-kali. Terlebih yang harus direkam adalah pengumuman jadwal penerbangan pesawat mulai keberangkatan pukul 00.00 hingga 24.00 dengan interval per menit.
Selalu mempromosikan sesuatu berbau Indonesia, termasuk kuliner
BACA JUGA: Inilah 5 Alasan Banyak Orang Asing yang Fasih dan Cinta Mati dengan Bahasa Jawa
Membanggakan sekali ya Sahabat Boombastis. Meski telah puluhan tahun menetap di luar negeri, kecintaan Widya pada tanah air tetap diwujudkan dengan hal-hal konkret. Ya, semoga kiprahnya bisa menginspirasi kita semua ya. Karena di manapun berada, kita tetap satu Indonesia.