Produk-produk terkemuka asal Jepang memang telah lama disukai oleh masyarakat di Indonesia. Mulai dari elektronik, otomotif, hingga barang-barang kebutuhan rumah tangga, semuanya berasal dari negeri Sakuran tersebut. Bersaing dengan produk lokal dan Tiongkok. Salah satu merk yang paling populer di Indonesia adalah Yamaha. Meski dikenal, namun tak ada yang tahu sejarah pemilik dari brand ikonik tersebut.
Adalah sosok Torakusu Yamaha, pemuda Jepang nan cerdas yang berhasil membuat merk yang diambil dari namanya itu melanglang ke penjuru dunia. Meski bersaing dengan reka-rekan senegaranya seperti Honda dan Suzuki, kerja keras dan filosofinya yang inspiratif di bawah ini, berhasil mengangkat citra perusahaannya di mata dunia. Termasuk di Indonesia.
Torakusu Yamaha lahir pada tanggal 20 April 1851, di Kishu Tokugawa yang saat ini bernama Prefektur Wakayama. Dirinya yang sangat menggandrungi teknologi dan pengetahuan dari benua barat. Torakusu pun akhirnya mendirikan Yamaha Corporation pada 1897 yang menghasilkan harmonika sebagai produk pertamanya.
Pada saat awal-awal didirikan oleh Torakusu Yamaha, perusahaan ini bernama Nippon Gakki Co., Ltd. di Hamamatsu, prefektur Shizuoka. Instrumen alat musik seperti piano, organ dan harmonika, menjadi produk andalan yang dihasilkan pada saat itu.
Di tengah pertumbuhan pesat Yamaha, Torakusu ternyata harus berpulang pada tanggal 8 Agustus 1916. Perusahaan pun tetap konsisten memproduksi harmonika dan phonographs tangan buatan pada tahun 1920. Saat perang Dunia 2 berkecamuk, Yamaha Corporation mulai masuk ke Industri pembuatan busur panah, perahu serta produk-produk lain yang terbuat dari fiberglass yang diperkuat plastik (FRP).
“Perusahaan ini punya kinerja baik dan memiliki kebebasan keuangan, saya merasa perlu untuk mencari pasar bisnis berikutnya. Jadi, sayapun melakukan riset,” ujar Genichi, dikutip dari laman yamaha-motor.com,
Ekspansi bisnis dari perushaan yang didirikan oleh Tokusu Yamaha ini mulai meluas. Setelah memproduksi alat musik, Yamaha Corporation mulai mengembangkan industri otomotifnya. Serangkaian percobaan dan riset pun dijalankan. Mulai dari mesin sewing, onderdil kendaraan, dan sepeda motor.
Sebagai bentuk perluasan usaha, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mulai beroperasi secara resmi di Tanah Air pada 6 Juli 1974. Sejatinya, Yamaha telah menjalankan operasional usaha di Indonesia pada 1969. Bukan memproduksi, melainkan hanya merakit komponen yang diimpor langsung dari Jepang dengan kapasitas 10 unit motor per hari.
Kesuksesan Torakusu Yamaha yang menyebarkan produknya secara global, patut kita apresiasi. Namun lebih dari itu, bagaimana cara berbisnis dan jiwa filosofis sang pendiri, bisa kita tiru dan diterapkan pada bisnis di Indonesia. Dengan begini, anak-anak negeri pun dapat meraih kesuksesan yang serupa seperti Yamaha.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…