Pinjal kucing atau kutu yang biasa ditemukan pada hewan tersebut, dikabarkan menjadi penyebab meninggalnya seorang balita bernama Tsamara Khumaira Mariba di Sragen, Jawa Tengah. Dilansir dari Kompas (20/05/2020), bocah tersebut sebelumnya telah dikemoterapi setelah jari tangan kanannya bengkak akibat digigit kutu kucing.
Pinjal kucing yang memiliki nama latin Ctenocephalides felis, merupakan spesies yang mudah ditemukan pada hewan-hewan liar seperti kucing, anjing, dan lainnya yang tidak terpelihara dengan baik. Melihat kasus balita di atas, pinjal kucing juga menjadi ancaman berbahaya yang tidak banyak disadari. Selengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Ciri-ciri fisik pinjal
Mampu berkembang biak dengan cepat
Menghisap darah pada tubuh hewan yang ditumpanginya
Sebagai serangga parasit, pinjal hidup dengan cara menghisap darah inang yang ditumpanginya. Saat menggigit itulah, hewan kecil itu mengirimkan air liur ke dalam jaringan kulit dan menyebabkan alergi. Bahkan, pinjal juga mampu mentransmisi penyakit berbahaya seperti cacing pita (Dipylidium caninum), baik pada hewan maupun manusia.
Ancaman yang ditimbulkan dari pinjal
BACA JUGA: Mengenal Vespa Affinis, Tawon Ganas dengan Sengatan yang Mampu Mencabut Nyawa Manusia
Sosoknya yang kecil terkadang membuat keberadaan pinjal sering tidak disadari. Bagi pemilik hewan seperti anjing dan kucing, ada baiknya jika rutin melakukan perawatan agar terbebas dari serangga parasit tersebut. Selain merugikan hewan peliharaan, pinjal juga berbahaya bagi manusia di terkena gigitannya.