Skuad Persib Bandung
Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung atau lebih akrab di telinga pecinta bola Indonesia dengan sebutan Persib Bandung. Pasti jika mengaku penggila olahraga berebut bola yang dimainkan oleh sebelas lawan sebelas ini sudah tidak asing lagi dengan nama klub yang bermarkas di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung ini.
Klub yang kini bermain di kasta tertinggi Liga Super Indonesia ini digadang-gadang sebagai klub yang cukup sukses di belantika persepakbolaan Indonesia. Selangkah lagi klub idola para bobotoh inipun akan mencicipi gelar juara Liga setelah di partai semifinal menumbangkan Arema dengan skor 3-1. Namun tahukah dibalik mengkilapnya laju Persib musim ini ternyata klub ini menyimpan banyak fakta mengagetkan yang tidak banyak diketahui kebanyakan orang? Berikut ulasan lengkapnya.
Laju impresif klub asal kota kembang ternyata berbanding lurus dengan isi rekeningnya. Baru-baru ini majalah Forbes menerbitkan 10 klub sepak bola Indonesia terkaya dengan sumber pendapatan sebagai indikator penilaiannya. Dan ternyata Persib Bandung bercokol di puncak daftar klub sepak bola Indonesia yang paling “tajir”.
Bayangkan saja kekayaan klub kebanggaan kota Bandung ini ditaksir mencapai 2 triliun rupiah. Hal ini bisa terjadi karena Persib disokong banyak sponsor, bahkan menurut berita Persib satu-satunya klub yang memiliki sponsor terbanyak. Lebih dari 20 perusahaan besar menyeponsori klub ini, mulai dari PT. Indosat, perusahaan apparel Nike, hingga perusaan penerbangan Air Asia menjadi penyangga keuangan klub.
Seperti dilansir dari situs resmi Persib Bandung bahwa klub yang bermarkas di Stadion Si Jalak Harupat ini adalah klub yang paling banyak menyumbangkan pemainnya untuk berlaga bersama Tim Nasional Indonesia. Dalam daftar 35 nama-nama pemain yang dipanggil pelatih Alfred Riedl setidaknya ada 8 punggawa Maung Bandung.
Mereka yang dipanggil antara lain I Made Wirawan (kiper), Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Tony Sucipto, Hariono, M. Ridwan, Firman Utina dan Ferdinand Sinaga. Tim lain yang menyumbangkan pemain terbanyak untuk timnas adalah Arema Indonesia dengan 6 pemain kemudian Mitra Kukar dan Persipura Jayapura dengan masing-masing 4 pemain.
Setiap klub pasti memiliki supporter fanatiknya masing-masing. Untuk Persib sendiri memiliki fans fanatik berjuluk Bobotoh yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun konsentrasi massa terbesar tetap di kota Bandung dan Jawa Barat sendiri. Para Bobotoh ini berdiri di bawah naungan Viking Persib Club yaitu sebuah klub suporter pendukung Persib itu sendiri.
Menurut Direktur Promosi dan Marketing Persib Bandung Muhammad Farhan yang dikutip dati detikFinance, jumlah bobotoh Persib di Jakarta, Bandung, Surabaya dan 19 kota lainnya mencapai 5,3 juta orang. Dengan jumlah itu Persib menempati urutan teratas klub yang memiliki pendukung terbanyak mengungguli jumlah Aremania (pendukung Arema) dan Bonek (pendukung Persebaya) yang secara berurutan menempati posisi kedua dan ketiga.
Sejak didirikan pada tahun 1933, Persib Bandung seperti dibuntuti kutukan yang aneh. Disebutkan bahwa sejak klub ini berdiri 81 tahun silam banyak pemain bintang berlabel timnas malah gagal bersinar ketika bergabung dengan Persib. Sebut saja pemain-pemain bintang sekaliber Charis Yulianto, Budi Sudarsono, Zaenal Arif, Patricio Jimenez, dan masih banyak lagi yang malah meredup karirnya ketika merumput bersama Persib.
Namun untuk beberapa tahun terakhir ini Persib mulai bangkit dengan merombak skuad pemain dan staf pelatihnya. Hasilnya bisa dilihat laju Persib pada musim ini dimana klub ini telah bercokol di final ISL yang nanti akan melawan Persipura Jayapura guna merebutkan titel juara Liga Super Indonesia.
Seperti diketahui sebelum tahun 1994 di Indonesia terdapat dua sistem kompetisi yang berjalan bersamaan, yaitu Perserikatan (amatir) dan Galatama (semi profesional). Barulah pada tahun 1994 kedua kompetisi itu digabung menjadi Liga Indonesia. Pada periode 1994-2007, Divisi Utama Liga Indonesia merupakan kompetisi tingkat teratas, yang kemudian turun kasta setelah Liga Super Indonesia dibentuk pada 2008.
Di era kompetisi perserikatan, Persib boleh saja berjaya dengan memenangi 5 kali gelar di tahun 1937, 1961, 1986, 1990, dan 1994 yang merupakan edisi terakhir dari kompetisi perserikatan sebelum dilebur dengan Galatama. Kemudian pada tahun 1995 Persib kembali menjadi kampiun setelah menjuarai Liga Indonesia. Ini adalah gelar terakhir Persib yang pernah didapatkan.
Hingga kompetisi berubah format menjadi Liga Super Indonesia pada tahun 2008, Persib belum sekalipun mencicipi gelar Liga Super Indonesia. Jika dihitung sudah 18 tahun Persib puasa gelar, kini titel Juara Liga sudah di depan mata, Persib pasti memiliki motivasi lebih untuk memenangkan gelar pertamanya di Liga Super Indonesia.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…
