Categories: Trending

4 Fakta Mengenai Penjara Korea Utara yang Bisa Saja Jadi “Liang Lahat” Bagi Para Tahanannya

Membicarakan masalah Korea Utara memang tidak ada habis-habisnya. Selain aksi nyeleneh sang pemimpin agungnya, Kim Jong Un, di sana juga dikenal sebagai negara yang luar biasa ketat aturannya. Salah sedikit saja bisa-bisa nyawa melayang, tidak pandang bulu, bahkan para kerabat Kim Jong Un pun bisa dieksekusi kalau ketahuan melanggar.

Tapi bagaimana ya keadaan penjara di sana? Apakah sama ketatnya dengan keadaan hukum yang berlaku di masyarakat atau malah sebaliknya. Ternyata penjara bagi para tahanan ibarat dua sisi yang berbeda, bisa jadi seperti penjara biasa atau jadi neraka. Penasaran?Dilansir dari Viva dan Liputan 6, Simak ulasan berikut.

Dari pada fisik, psikologis yang lebih tertekan

Berdasarkan pengakuan para narapidana yang berhasil lolos dari penjara Korut, rupanya bagi mereka, tekanan psikologis lebih banyak didapat ketimbang fisik. Bayangkan saja, sejak saat pertama kali masuk di penjara, mereka bakal diintrogasi mulai dari pagi hingga malam sampai mengakui kesalahan yang diperbuat.

Penjara di Korea [image source]
Hal itulah yang membuat mental para narapidana jadi hancur bahkan sebelum menerima hukuman. Terlebih lagi untuk para narapidana politik dan hukuman berat juga harus siap-siap melihat tontonan video eksekusi mati yang bakal diulang-ulang setiap hari, hal ini bertujuan untuk memberikan efek takut saat melanggar hukum. Mulai dari ditembak mati hingga dimakankan pada anjing menjadi agenda wajib yang harus ditonton.

Kerja paksa menjadi rutinitas yang tidak bisa dielakan

Terutama para narapidana politik dan hukuman  berat, kerja paksa adalah salah satu agenda rutin yang harus dikerjakan. Mulai dari pagi hingga malam, para tahanan ini mesti mengeruk hasil alam korut tanpa bayaran dan hanya diberikan makan. Akhirnya banyak para tahanan yang mengalami nasib miris, mulai dari sakit-sakitan hingga meregang nyawa.

Kerja paksa korea [image source]
Memang ada perawatan medis, namun sayang tidak cukup membantu. Bagi mereka yang penyakitnya terlanjur parah, makan bebas adalah pilihannya. Namun jangan main-main, kalau ketahuan pura-pura sakit ataupun kabur, bakal tanggung sendiri resiko besar akan menanti.

Kamp-kamp yang dijuluki kematian

Ternyata di Korea Utara, ada beber kamp yang dianggap paling sadis ketimbang yang lainnya. Sudah banyak korban jiwa yang meninggal karena penyakit ataupun jadi korban eksekusi. Misalnya saja kamp 22. Ya, rupanya di daerah tersebut para tahanan diperlakukan sangat tidak manusiawi, hampir setiap hari ada adegan kekerasan yang terjadi di sana.

Salah satu kamp Korea [image source]
Mulai dari penyiksaan secara fisik, pemerkosaan dan tindakan keji lainnya sudah jadi tontonan sehari-hari. Mirisnya kadang para sipir atau para penjaga juga bersikap acuh dengan keadaan tersebut, yang mereka ketahui hanyalah patuh atas perintah negara untuk mengamankan keadaan. Alhasil para pensiunan sipir itu kadang mengaku menyesal melakukannya.

Lari adalah jalan keluar satu-satunya namun beresiko

Kalau hukuman yang diperoleh tidak berat sih tinggal menunggu waktu selesai masa pidana. Akan tetapi jika ternyata tahanan politik atau kejahatan besar, maka hidup di tahanan sama halnya dengan menyetor nyawa.  Alhasil melarikan diri adalah satu-satunya jalan buat para tahanan dengan hukuman berat ini, meskipun resikonya juga sama besarnya, nyawa.

orang yang berhasil kabur dari korea [image source]
Beberapa berhasil, namun sebagian hanya tinggal nyawa. Ya, kebanyakan mereka yang berhasil umumnya meminta bantuan dari tetangga sebelah, Korea Selatan dengan meminta perlindungan setelah melewati perbatasan. Tentu para tahanan atau orang-orang yang kabur ini bakal kapok kembali ke korut, karena nyawa bisa melayang.

Memang begitulah keadaan penjara Korea Utara, memiliki dua sisi berbeda. Bagi yang hukuman ringan ya sama seperti sebuah penjara selayaknya, namun para tahanan politik atau pelaku pidana berat, masuk ke sana ibarat sebuah neraka.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago