Tentang kehebatan suku Dayak, sepertinya kita sudah tak perlu lagi mempertanyakannya. Ya, di tanah Kalimantan, merekalah yang paling disegani dan dihormati. Sakti, jumawa, kharismatik, mistiknya yang masih kuat, membuat salah satu suku tertua di Indonesia ini juga begitu ditakuti.
Satu hal lagi yang membuat Dayak makin disegani. Ya, ini adalah tentang eksistensi sosok penting mereka yang sering disebut sebagai Panglima Burung. Sosok satu ini begitu dipuja dan dihormati oleh orang Dayak. Ia adalah pahlawan yang akan membantu orang-orang Dayak menyelesaikan masalah pelik yang berat. Konon, ketika Panglima Burung muncul, maka dipastikan hal sebesar apa pun akan segera mampu terselesaikan.
Lalu, seperti apa sebenarnya sosok satu ini? Apakah ia memang sekuat seperti yang diberitakan? Simak faktanya lewat ulasan berikut.
Hal yang masih jadi pertanyaan besar terutama bagi orang luar Dayak, adalah seperti apa sebenarnya sosok Panglima Burung itu. Banyak yang mengatakan jika tokoh satu ini berwujud manusia asli dengan fisik kuat dan sudah tua. Namun, ada pula yang mengatakan jika Panglima Burung adalah sosok gaib yang dipanggil melalui ritual.
Panglima Burung dikatakan sebagai representasi orang Dayak. Ya, ia sangat baik, ramah, tindak-tanduknya sangat sopan, serta sangat menghargai alam. Panglima Burung juga kalem, sabar dan tidak suka berbuat kerusakan. Intinya ia sama seperti orang-orang Dayak pedalaman pada umumnya.
Panglima Burung tidak akan muncul kalau tak ada hal penting yang terjadi. Tapi, untuk membujuknya datang, diadakan sebuah upacara pemanggilan yang bernama Mangkok Merah. Ritual ini dilakukan dengan cara mengumpulkan benda-benda khusus dan berfilosofi tinggi menurut orang Dayak, seperti bulu ayam, daun rumbia, tali simpul, dan lain sebagainya. Setelah terkumpul, bahan-bahan ini akan ditempatkan di sebuah mangkok merah.
Banyak cerita yang beredar di masyarakat maupun internet tentang kesaktian sosok satu ini. Sering dikatakan jika Panglima Burung kebal terhadap benda tajam apa pun. Sehingga sangat sia-sia melawannya dengan memakai senjata.
Salah satu peristiwa besar yang konon dihadiri oleh Panglima Burung adalah kejadian Sampit di tahun 2001. Seperti yang kita tahu, peristiwa ini mempertemukan orang Dayak dan Madura dalam sebuah pertikaian. Banyak nyawa melayang kala itu, dan sebagian besar korban yang meninggal terutama dari pihak Madura, diduga adalah hasil perbuatan Panglima Burung.
Baca Juga : 5 Hal yang Membuat Suku Dayak Disegani Dunia
Inilah potret seorang Panglima Burung yang dianggap sebagai gambaran dari suku Dayak. Ia kalem, sopan, sangat menghormati alam dan tidak suka macam-macam. Tapi, sosok yang seperti ini bisa hilang dalam sekejap ketika Panglima Burung dihadapkan pada situasi yang mengancam eksistensi orang Dayak. Ia akan jadi pemarah, kejam, dan tanpa ampun.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…