in

4 Fakta Mad, Honey Madu yang Disebut Beracun dan Membuat berhalusinasi

Rasanya manis, lengket, tapi sering diminum dan dijadikan berbagai macam obat, apalagi kalau bukan madu. Cairan yang dihasilkan oleh lebah ini memang menjadi favorit banyak orang. Bahkan, madu sering sekali dijadikan teman untuk minuman lain.

Itu sih madu yang kita ketahui selama ini. Di Kathmandu, ada madu yang justru sebaliknya, bisa memabukkan dan membunuh seseorang. Lha, kok bisa? Nah, agar kamu enggak penasaran, yuk simak ulasannya berikut ini.

Namanya Mad Honey dan terdapat di daerah Nepal

Pemanen madu [sumber gambar]
Bukan, bukan madu gila ya, Mad Honey ini merupakan sebutan untuk madu Nepal karena cara mendapatkan dan khasiatnya yang unik. Untuk mendapatkan madu ini, para penduduk yang berprofesi sebagai para pemanen madu harus menghadapi beberapa tantangan yang terbilang sangat ekstrem. para pemanen, harus mendaki tebing dengan tinggi 30 kilometer, untuk mendapatkan madu yang tergantung 100 meter di bawah bibir tebing dan berada di dalam hutan. Bayangkan saja, madu lebih berharga daripada nyawa, loh.

Dihasilkan oleh spesies lebah terbesar di dunia

Dihasilkan oleh madu terbesar di dunia [sumber gambar]
Jalan dalam mengambil sarang lebah ini sangatlah susah. Tak hanya mendaki tebing, pemanen juga harus masuk hutan, digigit lintah, membawa masker, serta peralatan panen lain. Selain itu, mereka juga harus siap menghadapi sengatan lebah terbesar di dunia. Apis dorsata atau lebah madu raksasa adalah nama spesies lebah yang terdapat di Nepal ini. Ukuran mereka jauh lebih besar jika dibandingkan dengan lebah madu lainnya. Madu lebah dorsata ini juga sering disebut sebagai lebah madu hutan.

Madu yang bisa membuat halusinasi

bisa membuat halusinasi [sumber gambar]
Fakta menarik lainnya, penduduk yang berani mati ini mengincar madu yang bisa membuat halusinasi. Bukannya madu berfungsi sebagai obat ya? Yup, inilah uniknya Mad Honey. Madu yang diincar oleh para pemanen ini ternyata terbuat dari sari bunga Rhododendron atau Azela, yang mengandung zat beracun dan sangat berbahaya. Melansir ark21.co, mengonsumsi sari bunga Azela dapat menimbulkan rasa mual dan menyebabkan muntah-muntah. Sehingga pada zaman dulu, prajurit perang sering menggunakan madu tersebut untuk meracuni musuh. Orang yang memakan sari bunga ini juga akan merasa tenang dan bisa berhalusinasi. Hal tersebut karena adanya zat halusinogen yang terkandung di dalam bunga.

Bisa berfungsi sebagai obat kuat

Bisa digunakan untuk obat kuat [sumber gambar]
Yep, selain menyebabkan halusinasi, Mad Honey juga punya fungsi lain yakni mengubah keadaan mental dan meningkatkan gairah berhubungan seks. Tapi jangan senang dulu, konsumsi madu ini jelas tidak boleh berlebihan karena juga bisa bisa menyebabkan grayanotoxins. Dalam arti, racun yang terdapat di dalam madu akan mengikat garam yang ada di dalam sel-sel tubuh kita, sehingga dapat mengaktifkan saraf vagus yang mengontrol jantung, paru-paru dan saluran pencernaan. Jika tidak hati-hati, mengonsumsi Mad Honey bisa saja menyebabkan kematian.

BACA JUGA: Kalau Lebah Sampai Punah, Bumi dan Seisinya Bisa Hancur, Begini Teorinya

Well, terakhir merupakan fakta yang cukup mencengangkan karena Madu ini sangat laku di pasar gelap dan dijual dengan harga yang mahal, yaitu: US$ 492 atau setara dengan Rp. 6,6 juta per kilogram. Jika dihitung dari Produk Domestik Bruto (PDB) di Nepal, madu tersebut dapat dijual seharga US$ 532 atau setara dengan Rp. 7,1 juta, melansir dari Liputan6.com.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Bajakah, Batang Kayu Penyembuh Kanker Khas Tanah Dayak yang Sempat Dikira Benda Mistis

Hisaichi Terauchi, Marsekal Jepang Pendiri PPKI yang Ijinkan Indonesia Raih Kemerdekaan