Banten mungkin hanya seuplik kalau dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan lain. Meskipun begitu, kerajaan ini memiliki pengaruh yang mendunia. Inggris dan Amerika mengakui kerajaan ini. Bahkan diduga kalau Kesultanan Banten pernah memprakarsai bantuan besar kepada Amerika.
Berawal dari sebuah wilayah kecil, Kesultanan Banten menjadi salah satu daerah dengan peradaban tertinggi di masanya. Ekonomi, sosial, keagamaan, tertata sangat apik. Bahkan militer kesultanan ini juga sangat jumawa.
Sayangnya, pada akhirnya kerajaan ini justru mengalami nasib yang nahas. Kenapa dan bagaimana? Simak lewat ulasan menarik berikut.
Terbentuknya Banten adalah buah dari ekspansi kerajaan Demak, alias si penghancur Majapahit. Ketika itu putra Sunan Gunung Jati, Maulana Hasanuddin, membawahi banyak pasukan Demak menuju tempat ini dan berhasil merebutnya dari Kerajaan Sunda. Di waktu yang sama penaklukan juga terjadi di Sunda Kelapa oleh Fatahillah.
Seiring waktu, Demak pun melemah, lebih-lebih ketika Sultan Trenggana meninggal. Banyak wilayah-wilayah yang mulai memisahkan diri dengan Demak, termasuk Banten. Hingga akhirnya berdirilah Kesultanan Banten yang pertama kali diperintah oleh anak dari Maulana Hasanuddin yang bernama Maulana Yusuf.
Kesultanan Banten dipimpin oleh belasan raja dalam kurun waktu eksistensi mereka mulai pertengahan abad 15 sampai awal abad 18. Banyak raja yang memimpin namun yang benar-benar bisa membawa Banten dalam puncak kejayaan hanyalah Sultan Ageng Tirtayasa. Di bawah kepemimpinannya, Banten luar biasa jumawa.
Dalam hal ekonomi, beliau berhasil menyejahterakan penduduknya lewat simpul-simpul perdagangan yang dikuasai. Misalnya perdagangan lada di Palembang, atau daerah pesisir-pesisir lainnya. Di masa Sultan Tirtayasa, pertanian Banten juga melesat berkat canggihnya sistem kanal yang diprakarsai olehnya. Belum lagi soal militer, dulu Banten dikenal dengan armada lautnya yang hebat. Bahkan menurut banyak literatur, Sultan sampai mendatangkan orang Eropa asli untuk membuat perahu-perahu tempur yang ulung.
Ada satu fakta sejarah yang seakan berusaha disimpan rapat-rapat oleh Amerika, dan ini berhubungan dengan Kesultanan Banten. Konon Banten adalah pihak yang memberikan bantuan besar kepada Amerika dalam masa perjuangannya lepas dari Inggris. Hal tersebut diketahui terjadi pada masa Sultan Aliuddin, tepatnya di tahun 1776.
Sultan diketahui memberikan bantuan berupa ribuan batang emas untuk membiayai perjuangan George Washington atau presiden pertama AS. Bahkan disebut-sebut juga Sultan Aliuddin lah yang memberikan bantuan sang presiden untuk membangun gedung putih. Entah apa motif dan tujuan sultan, tapi hal ini nyatanya justru berpengaruh buruk terhadap Banten. Inggris yang sudah lama jadi rekanan Banten pun marah. Ini pula yang akhirnya menjadi alasan utama kehancuran Kesultanan Banten.
Sebenarnya, sebelum terjadi bantuan kepada Amerika oleh Sultan Aliuddin yang menurut cerita jadi alasan kenapa kerajaan ini dihancurkan, Banten sudah lebih dulu mengalami prahara. Perpecahan terjadi antara Sultan Ageng dan putranya bernama Sultan Haji. Keduanya berselisih paham dan terjadi pertikaian untuk mendapatkan kekuasaan.
Sultan Haji memenangkan pertarungan dengan sang ayah. Namun, ia bisa melakukannya karena bantuan dari VOC. Hal ini kemudian berimbas pada konsekuensi berat. Misalnya, menyerahkan pusat dagang lada di Palembang serta klaim atas beberapa wilayah milik Kesultanan Banten.
Semasa kepemimpinan Sultan Haji, Banten sudah tidak lagi sejumawa dulu. Terlebih bayang-bayang VOC menempel terus dengan kesultanan ini. Hingga puncaknya pada tahun 1810 di mana saat itu Belanda menghancurkan Istana Surosowan. Alasannya hanya gara-gara Sultan yang memerintah kala itu, tidak mau menuruti Daendels untuk membantu pembangunan Jalan Raya Pos. Pada penyerangan ini, semua anggota keluarga sang sultan ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Nafas terakhir Kesultanan Banten pun benar-benar dihembuskan ketika pada tahun 1813 Thomas Stamford Raffles atas prakarsa Inggris melucuti sultan terakhir kerajaan ini. Secara hukum kemudian Banten diserap ke dalam wilayah Hindia Belanda. Maka berakhirlah sudah cerita kerajaan besar nan jumawa ini.
Kesultanan Banten pernah menjadi salah satu kerajaan paling kuat di Nusantara. Sayangnya, terjadi konflik internal yang bertubi-tubi dan akhirnya membuat kerajaan ini pun sirna untuk selamanya. Meskipun begitu, cerita tentang Kesultanan Banten ini makin melengkapi fakta kalau bangsa kita dulunya benar-benar sangat hebat dan disegani dunia.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…