Categories: Inspirasi

Fakta Helman Sitohang, Orang Indonesia Pertama yang Jadi Bos 10 Negara

Selama ini banyak yang beranggapan bahwa Indonesia hanya kaya akan sumber daya alam saja. Anggapan itu tidak sepenuhnya benar, sebab putra-putri tanah air juga banyak yang menjadi kunci dari sumber daya manusia unggulan di berbagai sektor. Dan bukan hanya jadi SDM penting di negaranya sendiri, beberapa putra-putri pribumi bahkan berhasil menjadi pemimpin andalan di sejumlah negara maju di luar negeri.

Satu di antara putra Indonesia yang berhasil mencapai puncak kepemimpinan di luar negeri adalah Helman Sitohang. Memiliki darah Batak, pria yang akrab disapa Helman tersebut memimpin perusahaan yang tersebar di 10 negara dengan tujuh ribu staf di kawasan Asia. Seperti apa jatuh bangun kisah Helman hingga sampai di karir cemerlangnya kini? Berikut pembahasannya.

Sempat Menghabiskan Masa Kecil di Republik Ceko

Helman Sitohang [image: source]
Memiliki seorang ibu berdarah Slowakia dan ayah dari Indonesia (Sumatera), Helman sempat menghabiskan masa kecilnya di Cekoslowakia. Kala itu, Cekoslowakia yang kini bernama Republik Ceko berada di bawah pemerintahan komunis. Saat ekonomi negara itu mulai stagnan, Helman dan keluarganya kembali ke Indonesia.

Matematika Menyelamatkan Dunia Sekolahnya di Indonesia

Helman dan rekan kerja [image: source]
Ayah Helman merupakan peraih beasiswa untuk belajar di Praha, sehingga akhirnya menikah di sana dan menetap di Ceko. Nampaknya, kejeniusan sang ayah menurun pada Helman hingga dirinya memiliki kemampuan matematika yang bagus. Saat mulai bersekolah di Indonesia (saat itu umur Helman 9 tahun), ia  hanya bisa berbahasa Ceko. Kendala ini membuat Helman kecil mengalami kesulitan di banyak mata pelajaran. Ia pun menghabiskan beberapa bulan untuk kursus bahasa lokal. Beruntung nilai pelajaran Matematikanya cukup tinggi hingga pelajaran lainnya dimaklumi.

Alumni Jurusan Teknik Elektro yang Banting Setir Menjadi Bankir

Helman Sitohang [image: source]
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Teknik Elektro ITB, Helman memulai karirnya sebagai bankir. Di tahun 1991, ia menjadi bankir di Citibank. Saat ekonomi Indonesia mulai terpuruk, Helman bergabung dengan Credit Suisse di Indonesia pada tahun 1998. Berkat ketekunan dan kemauannya belajar banyak hal baru, kini pria itu dipercaya memimpin lebih dari 10 negara dengan lebih dari 7000 staf dalam waktu bersamaan.

Prestasi Gemilang Helman di Credit Suisse

Helman dan staff [image: source]
Sejak menjadi bagian Credit Suisse di tahun 1998, Helman berjasa dalam sekitar $150 miliar merger, akuisisi, dan peningkatan modal di seluruh dunia. Pria berdarah Batak ini konsisten mengawal Credit Suisse sejak dalam masa sulit dalam restrukturisasi di seluruh operasinya hingga menempati posisi kuat dari China sampai ke Asia Tenggara. Maka tak heran jika ia kemudian menjadi pemenang Outstanding Achievement Award di tahun 2015 sebagai penghormatan terhadap kemampuan kepengurusannya yang luar biasa.

Memiliki Jiwa Kepemimpinan, Kunci Kesuksesan Helman

Diharuskan memimpin perusahaan yang tersebar di India, Jepang, Korea, Australia, Hong Kong, China, dan Asia Tenggara bukanlah sesuatu yang mudah. Helman mengaku dirinya harus bisa menunjukkan kualitas sebagai pemimpin. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya strategi yang dimiliki berikut juga eksekusinya. Dua hal tersebut menurut Helman wajib dimiliki seseorang yang didapuk sebagai pemimpin.

Helman Sitohang [image: source]
Sebelum dipercaya sebagai pemimpin Credit Suisse seperti saat ini, Helman telah mengalami berbagai persaingan ketat dengan banyak orang. Ketika usahanya memberikan hasil yang bagus, barulah kepercayaan untuk memimpin puncak tertinggi diberikan kepadanya. Dengan jabatannya kini, Helman menjadi orang Indonesia pertama yang masuk dewan eksekutif bank investasi internasional asal Swiss tersebut.

Meski saat ini menetap di Singapura, Helman sempat menyatakan bangga jika dirinya bisa membantu program-program pemerintah Indonesia dari segi pendanaan swasta maupun pribadi. Helman pun berharap ilmu yang ia miliki bisa berguna bagi negara baik saat ini atau nanti. Kisah ini adalah salah satu bukti bahwa banyak SDM Indonesia yang memiliki potensi sangat besar. Sayangnya, beberapa di antara mereka tidak punya kesempatan untuk mengabdi di negaranya sendiri.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

13 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago