in

Ceritakan Suster dari Keluarga Muslim, Ini 4 Fakta Tentang Film ‘Ave Maryam’

Pamor film Indonesia di negeri sendiri sudah mulai naik derajat. Semenjak film Dilan 1990 dan Warkop DKI Reborn tayang di bioskop, banyak orang Indonesia yang akhirnya tertarik untuk nonton film karya anak bangsa. Hal ini juga yang membuat Robby Ertanto Soediskam, sutradara kondang dalam lingkaran pertemanan Chicco Jerikho, Humble Glam, mempersembahkan karya untuk membuat masyarakat Indonesia sedikit “berfikir.”

Mengangkat isu sensitif di Indonesia ke dalam sebuah film tidaklah mudah, tetapi dengan mulai banyak anak muda yang berpikiran terbuka, sutradara film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita ini berani mengambil langkah. Ave Maryam adalah film besutan Robby Ertanto Soediskam yang segera tayang di bioskop. Agar tak kagok-kagok banget ketika nonton nanti, simak 4 fakta seputar film Ave Maryam di bawah ini, yuk!

Mengangkat isu yang sensitif dan jarang ada dalam film Indonesia di bioskop

Jika disuruh menyebutkan, banyak sekali film Indonesia berkualitas tapi dilarang tayang di bioskop. Mulai dari dibilang mengangkat isu yang terlalu sensitif hingga dirasa akan memecah belah Indonesia. Film Senyap atau Siti misalnya. Meskipun begitu, mereka malah menyabet banyak penghargaan di luar negeri. Film Istirahatlah Kata-kata masih untung, boleh tayang tapi tak sampai seminggu sudah “diutus” gulung layar. Film Ave Maryam sendiri menceritakan tentang seorang biarawati yang lahir dari keluarga muslim.

Maudy Koesnaedi Ave Maryam [sumber gambar]
Film ini mengambil setting di Semarang pada tahun 1998. Sudah kentara isu sensitifnya, bukan? Maryam (Maudy Koesnaedi) yang awalnya bekerja di panti jompo, pindah ke Girisonta, Ambarawa setelah bertemu dengan 7 biarawati yang sudah tua. Sembari bekerja sebagai perawat para biarawati, Maryam bertemu dengan seorang pastor bernama Yosef (Chicco Jerikho) dan kemudian mereka jatuh cinta. Konflik ini seringkali terjadi di masyarakat, hanya saja tak pernah dibahas secara lugas seperti cara Robby Ertanto mengangkatnya ke dalam sebuah film.

Ave Maryam bukan judul pertama

Mulai syuting sejak tahun 2016, dikutip dari akun instagram pribadi Robby Ertanto (@ertantorobbysoediskam), film yang dibintangi oleh Maudy Koesnaedi, Chicco Jerikho, Tutie Kirana, dan Olga Lydia ini awalnya bukan berjudul Ave Maryam. Pada proses pembuatan film, ada kemungkinan bahwa Robby hanya ingin memasukkan film ini pada festival saja, sehingga terpilihlah judul Salt is Leaving The Sea.

FIlm Ave Maryam [sumber gambar]
Namun, ketika akhirnya resmi dikirimkan untuk beberapa festival di luar negeri, judul film ini berganti menjadi Ave Maryam. Dilihat dari judul saja, tampak hal yang tak biasa. Dalam agama Katolik, kita biasa mendengar Ave Maria sebagai sebuah lagu pujian. Namun dalam film ini Maria diganti dengan Maryam—nama yang tak asing lagi bagi kaum muslim di Indonesia.

Sutradara merangkap penulis naskah

Bukan sutradara mainstream seperti Hanung Bramantyo membuat banyak Sahabat Boombastis belum tahu mengenai sosok Robby Ertanto Soediskam. Ia merupakan sutradara indie yang karyanya sudah melanglang buana di luar negeri. Filmnya yang diapresiasi oleh penggiat sinema di Indonesia di antaranya adalah 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dan Dilema.

Robby Ertanto [sumber gambar]
Meskipun begitu, bukan berarti ia tak kompeten karena jarang membuat film yang laris di negeri sendiri. Buktinya saja, ia dan Joko Anwar menghadiri penghargaan film bergengsi, yaitu Cannes Film Festival pada tahun 2016 silam. Ia juga termasuk salah satu sutradara yang diundang oleh Jokowi ke Istana Negara untuk berdiskusi, selain Riri Riza dan Mira Lesmana, juga Nia Dinata. Sudah bisa kebayang betapa epic-nya film Ave Maryam nanti berkat tulisannya di naskah dan arahannya di lapangan?

Masuk official selection di festival film luar negeri

Melihat trailer pertama yang dirilis beberapa hari lalu, film Ave Maryam menyebutkan beberapa festival yang telah resmi menayangkannya. Mulai dari Cape Town International Film Market & Festival (CTIFM&F) di Amerika Serikat, Hanoi International Film Festival (HANIFF) di Vietnam, dan Hong Kong Asian Film Festival. Kan enggak lucu kalau masyarakat luar negeri sudah nonton filmnya sementara di negeri sendiri tak bisa tayang?

Meskipun begitu, adanya trailer dari kanal resmi film Ave Maryam ini sudah merupakan angin segar bagi para pecinta film Indonesia. Negeri ini bakal memiliki film keren selain ? (Tanda Tanya), Fiksi, dan juga The Photograph. Sudah cukup lah, ya, beberapa bulan terakhir kita dicekoki dengan film menggemaskan seperti Dilan 1990 atau Teman Tapi Menikah.

Ada yang sudah enggak sabar nonton Ave Maryam di bioskop? Dilihat dari trailer-nya, yang pasti kalian bakal melihat sisi lain Maudy Koesnaedi yang selama ini telah lekat dengan image Zaenab-nya. Selain itu, peran Chicco Jerikho juga sangat intens, sehingga bakal bikin kita terkagum-kagum, deh. Ada satu spoiler yang terlewat, Joko Anwar bakalan main juga sebagai Romo!

Written by Harsadakara

English Literature Graduate. A part time writer and full time cancerian dreamer who love to read. Joining Boombastis.com in August 2017. I cook words of socio-culture, people, and entertainment world for making a delicious writing, not only serving but worth reading. Mind to share your thoughts with a cup of asian dolce latte?

Leave a Reply

Tak Pernah Terdengar Diguncang Gempa, Benarkah Kalimantan Sepenuhnya Aman?

Sebelum Sains Ada, Kisah-kisah ‘Mistis’ Inilah yang Dipercaya Jadi Penyebab Gempa Bumi