Categories: Trending

7 Fakta Salah Tentang Teori Evolusi ini Masih Dipercaya Oleh Banyak Orang

Evolusi adalah perubahan panjang yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Salah satu contoh yang kerap diberikan adalah panjangnya leher jerapah akibat nenek moyangnya bertahan hidup dengan memakan daun dengan batang pohon yang tinggi. Lambat laun mereka berevolusi dan menjadikan keturunannya hidup dengan baik.

Namun, banyak hal terkait evolusi yang masih salah kaprah. Parahnya, hal yang salah itu justru dipercaya banyak sekali orangnya. Akhirnya mana yang merupakan fakta dan mana yang rekaan susah untuk diluruskan. Namun tenang, 7 fakta salah atau rekaan itu akan anda baca di bawah ini. Dengan begitu anda tidak akan pernah salah lagi.

1. Evolusi Akan Membentuk Kebiasaan Hidup yang Abadi

Sebuah teori mengatakan jika seekor kera akan tetap berperilaku seperti kera. Lalu manusia akan berlaku seperti manusia. Hal ini terjadi karena evolusi panjang yang terjadi membuat mereka jadi individu dengan kelakuan yang tak bisa diubah.

Simpanse bisa dilatih dan bersifat seperti manusia [image source]
Namun, teori itu nyatanya salah. Seorang anak bisa diubah sifatnya dengan diberi perlakukan tertentu. Sementara itu, kebiasaan hewan juga bisa diubah dengan ditempatkan pada lingkungan yang beda dengan lingkungan aslinya. Hal ini membuktikan jika evolusi tak mengabadikan sifat atau perilaku.

2. Semua Ilmuwan Menolak Teori Darwin

Darwin adalah orang pertama yang mengemukakan teori evolusi. Namun lambat laun teorinya banyak kesalahan hingga mulai ditinggalkan. Namun dalam beberapa hal teori ini masih bisa digunakan. Jadi tak semua orang atau ilmuwan menolak mentah-mentah apa yang dikatakan olehnya.

Semua Ilmuwan Menolak Teori Darwin [image source]
Mungkin teori mengenai asal-usul manusia banyak ditolak. Namun teori lain mengenai pohon keturunan masih bisa digunakan sampai sekarang. Karena pada dasarnya ilmu pengetahuan selalu berkembang dengan cepat dan tidak stuck di satu titik saja.

3. Evolusi Bukanlah Sains Karena Tak Bisa Diamati

Banyak orang meyakini jika sesuatu yang hebat bisa diamati dengan baik dan berhubungan ilmu pengetahuan bisa dinamakan sains. Sedangkan evolusi yang berjalan hingga jutaan tahun tak bisa dianggap sebagai sains. Bagaimana mengamati kejadian yang berlangsung hingga waktu yang sangat panjang.

Evolusi Bukanlah Sains Karena Tak Bisa Diamati [image source]
Namun evolusi bisa diamati dan juga dites. Kita tak boleh menganggap jika mengamati sesuatu yang berhubungan dengan sains harus di lab dengan baju serba putih. Pengamatan sains bisa dilakukan di mana saja, bahkan alam terbuka.

4. Teori Evolusi Cacat dan Tak Selesai

Sains adalah sebuah dunia di mana setiap hari segala hal bisa berubah dengan drastis. Semua teori yang telah diajukan bisa saja gugur atau mengalami banyak sekali modifikasi. Hal ini sangatlah wajar dan bukan merupakan kesalahan. Semua ilmuwan menemukan sesuatu selalu didasarkan pada dugaan. Lalu mereka melakukan percobaan hingga menghasilkan suatu teori yang dianggap valid.

Teori Evolusi Cacat dan Tak Selesai [image source]
Hal senada juga terjadi pada teori evolusi. Teori ini tak bisa dianggap cacat karena tak semuanya salah. Namun seiring berjalannya waktu teori ini terus diperbaiki agar menjadi semakin sempurna. Dalam sains tak ada yang namanya kesempurnaan.

5. Jarak Antara Fosil Nenek Moyang dan Keturuan Akhir Meruntuhkan Evolusi

Evolusi memang menyebabkan suatu organisme berubah drastis. Namun dalam jangka waktu yang panjang itu pasti ada organisme transisi. Misal jerapah leher pendek ke jerapah leher panjang. Pasti di tengah-tengah ada jerapah leher agak panjang yang menjadi jembatan ke organisme paling baru.

Jarak Antara Fosil Nenek Moyang dan Keturuan Akhir Meruntuhkan Evolusi [image source]
Sayangnya fosil organisme transisi ini jarang sekali ada. Akhirnya banyak orang meragukan adanya evolusi. Jika evolusi ada maka fosil organisme transisi masihlah ada. Meski demikian banyak ilmuwan meyakini jika organisme transisi ini hidup di situasi yang membuat tubuh mereka tak bisa menjadi fosil.

6. Seleksi Alam Memberikan Semua yang Organisme Butuhkan

Bukan alam yang memberikan semua hal kepada organisme saat terjadi seleksi atau evolusi. Namun organisme lah yang mampu melakukan adaptasi dengan baik secara perlahan-lahan. Alam tidak memiliki pikiran atau bahkan kecerdasan dalam memberikan semua hal yang organisme butuhkan untuk hidup.

Seleksi Alam pada nenek moyang manusia menghasilkan organisme baru [image source]
Jika alam mampu melakukannya, kita bisa meminta apa saja. Misal tak ingin ada hujan lebat atau kemarau panjang. Namun pada akhirnya manusia dan semua organisme yang ada di bumilah yang harus menyesuaikan diri dengan baik.

7. Evolusi Akan Membuat Organisme Menjadi Lebih Baik

Evolusi tak membuat semua organisme menjadi baik dari nenek moyangnya. Ada beberapa yang bahkan menjadi lebih lemah. Misal hiu, nenek moyang hiu adalah raja lautan dengan tubuh yang super besar. Saat ini mungkin hiu adalah raja lautan tapi tubuhnya menjadi kecil dan masih kalah dengan paus yang sangat besar itu.

Evolusi Akan Membuat Organisme Menjadi Lebih Baik [image source]
Lingkungan yang berubah pada organisme inilah yang menjadikan mereka akan lebih baik atau buruk. Jika mampu menyesuaikan diri dengan baik, artinya akan jadi organisme yang lebih baik. Jika tidak, keturunannya akan menjadi organisme yang lebih buruk dari pendahulunya.

Demikianlah tujuh fakta tentang teori evolusi yang masih banyak dipercaya orang. Semoga setelah membaca ini anda akan tahu jika sebuah teori akan selalu berkembang. Bahkan teori yang saat ini benar-benar hebat, di masa depan akan bisa diruntuhkan dan terus diperbaiki.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago