Sosok I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara baru-baru menjadi sorotan atas kasus yang menimpa dirinya. Selain karirnya sebagai eksekutif tinggi di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) terancam tamat, ia juga terlibat kasus penyelundupan motor besar (moger) jenis Harley Davidson dalam kondisi yang tidak utuh.
Tak hanya motor, dua sepeda Brompton juga ikut menjadi barang selundupan yang kini ditahan oleh pihak Bea Cukai. Dilansir dari Money.kompas.com, hal tersebut membuat Menteri BUMN Erick Thohir berang dan langusng mencopot Ari dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia. Seperti apa faktanya? Simak ulasan berikut.
Ari Askhara diketahui merupakan lulusan S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadja Mada (UGM). Selepas menimba ilmu selama empat tahun, ia kemudian berkarier di dunia perbankan. Dilansir dari Finance.detik.com, Ari pernah bekerja di Bank Ekspor Impor Indonesia yang sekarang menjadi Bank Mandiri, eutsche Bank, Investment Bank, hingga ANZ Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno, Ari ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia pada September 2018. Sebelumnya, ia sempat berkarir Direktur Keuangan PT Pelindo III Persero pada Mei 2014. Kemudian, posisinya digeser sebagai Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya Persero pada 2016. Jelas, dunia BUMN bukan hal yang baru bagi Ari.
Setelah menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan Pahala Mansyuri, ada banyak hal yang mesti dihadapinya hingga perusahaannya menjadi sorotan. Dilansir dari Bisnis.tempo.com, Garuda Indonesia sempat mengalami masalah terkait laporan keuangannya. Selain itu, maskapai penerbangan pelat merah itu juga sempat tersandung masalah kerja sama dengan Sriwijaya Air.
Ari Askhara baru-baru ini menjadi sorotan lantaran tersangkut pada kasus pelik, yang membuat dirinya dicopot dari jabatanya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Saat itu, dirinya terlibat penyelundupan Harley Davidson keluaran tahun 1972 dan onderdil ,serta dua sepeda Brompton. Alhasil, negara pun berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar atas perbuatannya tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir pun berang atas kejadian tersebut. Tak butuh waktu lama, ia pun segera mengambil keputusan dengan bakal memberhentikan Ari Askhara dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia. “Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya,” ujarnya yang dikutip dari Money.kompas.com.
BACA JUGA: Kiprah Erick Thohir, Miliarder Indonesia yang Dikenal Lewat Bisnis dan Prestasinya
Dari kasus pencopotan yang dialami oleh Ari Askhara di atas, Kementerian BUMN kebanjiran ucapan selamat berupa karangan bunga sebagai apresiasi dari kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir. Salah satunya dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia yang berbunyi ‘Terimakasih Pak Erick Thohir Garuda Indonesia Tidak Butuh Direktur Kaleng-kaleng’.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…