Perjalanan hidup dan nasib manusia, tentu tidak ada yang bisa diprediksi dimasa depan. Termasuk pula soal rezeki. Jika hari ini diberi kelebihan harta dan kemewahan, belum tentu hari esok bisa menjamin semua hal tersebut. Lintasan takdir terkadang membawa nasib seseorang berada di titik terendah dalam kehidupan. Namun, dengan sedikit tekad dan usaha, roda nasib juga bisa memutar takdir yang membawa kesuksesan dalam kehidupan seseorang.
Bicara mengenai sebuah takdir, kisah pemuda sederhana yang berasal dari sebuah desa terpencil ini, merupakan contoh nyata, bagaimana sebuah usaha don do’a bisa merubah nasib idupnya. Hidup terlunta-lunta dalam kekurangan dan kurang kasih sayang orang tua, pemuda yang pernah menjadi penggembala itik ini, akhirnya sukses meraih penghasilan ratusan juta rupiah dengan profesi barunya. Seperti apa perjuangannya? simak ulasan berikut
Berada ditengah-tengah hangatnya pelukan keluarga, merupakan impian bagi sebagian besar anak-anak. Namun, tak semua bocah tersebut, mempunyai nasib beruntung bisa merasakannya. Salah satunya adalah Eka Lesmana, seorang pemuda sederhana, yang harus berjuang keras sendirian melawan kerasnya hidup yang menempa dirinya sejak kecil.
Saat beranjak usia remaja, alih-alih mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai, Eka lesmana harus puas hanya mengenyam jenjang pendidikan formal di tingkat SMP. Dirinya yang saat itu dibiayai sang nenek, terpkasa harus pontang-panting mencari uang guna membiayai pendidikannya. Keterbatasan biaya, menjadi tembok penghalang yang sulit dihancurkan oleh dirinya saat itu.
Menginjak usia remaja, dirinya mencoba peruntungan dengan mengadu nasib di dunia kerja. Hanya mengenggam selembar ijazah SMP, dirinya merasa kesulitan mencari pekerjaan pada saat itu. Alhasil, tawaran sang paman sebagai tukang angon bebek pun diambilnya, daripada menjadi pengangguran. Sayangnya, karena kurang cermat, bebek yang digembalakannya tersebut, sering menghilang atau dimakan binatang buas.
Setelah sekian lama bergelut dengan pekerjaan sebagai buruh kasar, dirinya mendapatkan tawaran untuk bekerja di Yogyakarta dengan gaji yang lumayan. Karena hasilnya yang bagus selama bekerja, dirinya diajak oleh seorang mandor yang mengundurkan diri dari pabrik tempatnya bekerja. Hingga pada akhirnya, seorang Eka Lesmana memutuskan untuk pindah.
Sebuah kesuksesan tentu berbanding lurus dengan usaha yang dikeluarkan. Alhasil, waktu dan sebagian besar gajinya, harus direlakan untuk membayar tagihan warnet demi memuaskan rasa ingin tahunya di dunia online. Yang mengharukan, dirinya bahkan harus berhutang kepada atasannya untuk membeli sebuah laptop. Perlahan dan pasti, dirinya mulai mengenal sedikit demi sedikit tentang hobi barunya tersebut.
Kemiskinan dan kekurangan yang mendera dirinya semenjak kecil, tak menyurutkan niat dan tekad seorang Eka Lesmana untuk merubah nasib dan hidup yang lebih baik lagi. Sosok ini bahkan mampu memutar takdirnya sendiri, dari titik terendah menuju ke tingkat kesuksesan lewat kerja kerasnya. Darinya kita bisa belajar, sudut pandang yang positif dalam menyikapi keterpurukan dan kemiskinan, dapat mengantarkan kita meraih peluang kesuksesan yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…