Masyarakat Indonesia kini sedang menjalani Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak tanggal 3 hingga 20 Juli mendatang. Selain adanya pembatasan kegiatan, beberapa jalan utama pun disekat untuk menhindari adanya warga yang berpindah tempat dari satu daerah ke daerah lain.
Selama kegiatan tersebut, banyak warga yang mengeluh dan juga kejadian-kejadian tak terduga yang menodai masa PPKM. Salah satu kejadian ialah adanya adu mulut antara Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dengan anggota kepolisian yang bertugas di area penyekatan. Bagaimana kisahnya dan bagaimana kondisi selanjutnya? Simak yuk!
Kejadian bermula saat salah seorang anggota Paspampres, Praka Izroi Gajah hendak melewati Jalan Daan Mogot. Tepatnya Rabu (7/7/2021), Praka Izroi, dengan menggunakan motornya hendak bertugas ke kesatunnya untuk apel pagi. Namun, ia dihentikan dan digiring oleh anggota kepolisian ke tepi jalan oleh lima polisi yang bertugas di tempat tersebut.
Tindakan polisi nampak arogan sejak pertama meminta Praka Izroi untuk menepi. Ia sempat ditarik dan dikepung oleh lima polisi. Perdebatan terjadi karena Praka Izroi tak bisa menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Paspampresnya.
Meski begitu, Praka Izroi tetap meminta maaf atas kesalahannya dan tidak menunjukkan perlawanan. Bahkan, ia menjawab semua pertanyaan dengan sopan dan tenang. Melihat kondisi memanas, sejumlah anggota TNI yang terlibat dalam PPKM tersebut berusaha meredakan kondisi. Lucunya, setelah polisi tersebut membaca tulisan di KTP Praka Izroi, satu per satu anggota polisi pun ngacir.
Buntut dari kejadian yang menimpa Praka Izroi, sekitar 50 anggota Paspampres akhirnya mendatangi Polres Metro Jakarta Barat di Jalan S Parman, Jakarta Barat. Dalam sebuah unggahan dari akun Instagram @infokomando, nampak puluhan orang berdatangan bersepad motor berpakaian hitam saat malam hari. Tujuan mereka adalah mencari oknum polisi yang telah berbuat kurang pantas terhadap Praka Izroi.
Kombes Pol Ady menyatakan bahwa kepolisian telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa keadaan di lapangan (pos penyekatan) sangat dinamis sehingga kadang menjadi arogan.
BACA JUGA: Viral Lagi Karena Tendang Moge, Inilah Alasan Jangan Macam-macam dengan Paspampres
Dari kejadian ini, seharusnya para petugas yang berada di pos PPKM bisa sadar bahwa mereka bisa mengingatkan orang lain tidak dengan kekerasan dan kata-kata kasar. Siapa pun itu, semuanya harus sama-sama diperlakukan dengan baik. Semoga nggak ada kejadian lagi yang serupa ya.
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…
Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…