in

Jangan Tertipu! Kenali Cara Deteksi Odomoter Motor yang Sudah Dimodifikasi

Saat ini banyak orang yang lebih suka membeli motor bekas. Alasannya apalagi kalau bukan tentang harga motor yang cukup rendah. Ditambah lagi dengan fisik si kuda besi yang masih bagus, dijamin orang tersebut mengambil langkah gercep alias gerak cepat untuk langsung membelinya. Ya wajar saja lah ya, kalau ada yang murah dan kualitas bagus, mengapa harus beli barang dengan harga mahal?

Nah, biasanya para pembeli motor bekas enggak hanya melihat dua sisi itu saja. Banyak dari mereka mengincar odometer dengan angka yang cukup kecil. Sebab, semakin kecil angka odometer, maka si motor bisa dipastikan kondisinya masih prima. Namun sayangnya, banyak para penjual motor bekas yang memanfaatkan hal ini. Dengan cara memundurkan angka odometer sekecil yang mereka inginkan. Untuk itu, Boombastis.com akan menjelaskan bagaimana cara mendeteksi odometer yang sudah dimundurkan angkanya. Jadi simak ulasan berikut.

Lihat karet yang ada di beberapa bagian motor

Di bagian fisik motor ada beberapa bagian yang terbuat dari karet. Nah, karet ini bisa jadi salah satu cara untuk deteksi odometer apakah asli atau palsu. Contohnya adalah footstep atau yang sering kita sebut pijakan kaki pengendara dan penumpang di belakangnya. Menurut Dodiyanto selaku Marketing dan Promosi PT Gajah Tunggal Tbk kalau kalian cukup memencet bagian footstep tersebut. Kalau pijakan keras, bisa jadi motor sudah terlalu lama dipakai dan secara tidak langsung itu membuktikan jika odometer tidak mungkin kurang dari 10ribu km.

Cek bagian footstep [Sumber Gambar]
Ini juga berlaku pada handgrip alias pegangan dari stang. Coba pencet dan rasakan kekerasan dari handgrip tersebut. Lalu jangan lupa juga periksa kualitas karet dari pegangan stang tersebut. Kalau handgrip sudah halus dan tidak kasar layaknya kulit jeruk, maka bisa dipastikan motor itu telah digunakan berulang kali. Sehingga lebih baik pikirkan dulu sebelum memutuskan untuk membelinya.

Baut pun juga perlu untuk diperhatikan

Pengecekan kedua bisa kita lihat dari baut nih Sahabat Boombastis. Untuk baut ini memiliki cat yang ditorehkan pada saat Quality Control. Nah, cat ini tidak mudah hilang meskipun motor sudah dipakai bertahun-tahun. Ya mungkin cat akan mengelupas, namun jumlahnya hanya sedikit saja.

Cat dari baut [Sumber Gambar]
Ini bisa jadi patokan kita untuk mendeteksi apakah odometer sudah dimodifikasi apa belum. Jika cat pada baut sudah mulai mengelupas atau bahkan hilang, maka bisa jadi mesin sudah dibongkar. Menurut Sukardi selaku pedagang motor bekas di bilangan Simo Gunung, Surabaya jika odometer asli dengan angka rendah, tidak akan mungkin melakukan pembongkaran mesin.

Kabel spidometer yang juga jadi saksi kunci

Penjual motor bekas yang culas, ternyata punya trik untuk mengurangi angka pada odometer. Bukan hanya memundurkan angka, tapi juga mencopot kabel spidometer. Akibatnya, odometer tidak akan berubah meskipun motor sudah dipakai beribu-ribu kilometer jauhnya. Masalahnya jika kabel spidometer langsung dicopot, maka orang akan curiga.

Kabel spidometer [Sumber Gambar]
Tapi kita tidak boleh gampang percaya dengan hal itu. Kita bisa kok memeriksanya dengan cara memperhatikan ujung bawah kabel spidometer. Terutama yang berada di roda ya. Apabila ujung baut dari spidometer ada kerusakan seperti goresan atau bekas sayatan, itu adalah tanda kalau kabel pernah dicopot.

Membeli motor bekas memang cukup menyenangkan. Dengan harga murah, kita bisa mendapatkan kuda besi dengan kondisi layak. Tapi sebelum memutuskan untuk membeli, alangkah lebih baik periksa terlebih dahulu motornya secara detail. Jangan mudah tergoda dengan harga murah atau angka odometer yang kecil. Sehingga untuk kalian yang ingin membeli motor bekas, sebaiknya ajak orang berpengalaman ke tempat membeli kendaraan tersebut. Dengan begitu, kalian akan aman dari pedagang-pedagang culas.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

On Going Selama 24 Tahun, Inilah Alasan Kenapa Penggemar Nggak Boring Ngikutin Detective Conan

Jarang Terekspose, Ternyata Keluarga Duta Sheila On 7 Panutan Banget Loh