Apa yang ada dalam benak Anda jika mendengar kata “Bule,” tentunya akan muncul bayangan seseorang dari luar negeri, berparas tinggi besar cantik atau ganteng dan tentunya tajir, bukan?
Rata-rata turis asing datang ke Indonesia selain belajar bahasa atau budaya, juga untuk menikmati keindahan alam Nusantara. Akan tetapi, ada juga lho, orang-orang yang masuk kategori bule dan ternyata menjadi seorang penjual sesuatu di pinggir jalan, layaknya para penjual kaki lima pada umumnya.
Berikut ini adalah para bule yang bekerja di pinggir jalan di Indonesia.
Nama Glen dan pemberitaan akan profesi yang digelutinya ini sontak menyebar luas dan banyak orang yang ingin mengetahuinya. Glen adalah seorang pria asal Amerika Serikat yang harus bekerja dengan berjualan burger di pinggir jalan di daerah Pasar Kober Purwokerto karena tidak memiliki cukup uang untuk biaya pengobatan istrinya, Purwita, yang menderita kanker serviks.
Gorengana dalah salah satu jajanan tradisional di Indonesia. Sudah bukan menjadi satu hal yang menghebohkan jika ada orang Indonesia berjualan gorengan. Akan tetapi, bagaimana jadinya jika sang penjualnya itu berasal dari Italia. Ya, seorang kelahiran Italia bernama Fabrizio Urzo adalah seorang penjual gorengan yang membuka lapaknya di Jalan Manyar, Kertoarjo, Surabaya. Memang tidak ada yang membedakan gorengan milik Fabrizio dengan gorengan penjual lainnya, hanya pada sisi penjualnya saja.
Sergei Litvinov adalah seorang asing dari Rusia yang datang ke Indonesia karena ingin mengembangkan karirnya sebagai pemain sepakbola professional. Sempat bergabung dengan Solo FC pada tahun 2011, dia dikontrak oleh PSLS Lhokseumawe dengan durasi sampai tahun 2013. Sayangnya, selama membelai PSLS Lhokseumawe, gaji yang diharapkan ternyata tidak juga cair.
Seorang fotografer freelance asal Amerika Serikat, Josh Estey, memang bukanlah seseorang yang datang ke Indonesia dengan tujuan utama untuk berjualan kopi. Akan tetapi, dia melakukannya karena merasa prohatin kepada orang-orang Indonsia yang lebih menyukai kopi instant, padahal menurutnya kopi asli Indonesia sangat nikmat dibandingkan dengan kopi-kopi yang dijual dalam sachet tersebut.
Keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan juga menuruti keinginan sang istri, Febryanti Evalusi, untuk pindah ke Indonesia, ternyata pupus sudah. Brian Murphy asal Amerika Serikat yang awalnya bekerja sebagai video editor di Negara Paman Sam tersebut harus berjualan Es Pisang Ijo karena tidak mendapatkan pekerjaan dan uang.
Dikarenakan hal tersebut dan tuntutan hidup semakin tinggi, Brian memutuskan untuk membantu sang istri dengan berjualan berbagai kuliner, seperti mia ayam, bakso, siomy dan dia juga berjuala Es Pisang Ijo sendiri di kawasan Cipinang, Jakarta.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…