Mengenal Brazilian Jiu Jitsu, Ilmu Bela Diri Tersohor Hingga Pelosok Dunia

Sekarang pertandingan MMA (Mixed Martial Art/Bela diri campuran) sering sekali ditayangkan di TV. Banyak orang bilang MMA mungkin adalah pertandingan tarung paling brutal.

Para pesertanya menggabungkan seluruh bela diri yang ada dan menggunakannya di pertarungan. Satu dari bela diri tangguh yang harus dikuasai oleh atlit MMA adalah Brazilian Jiu Jitsu atau juga yang dikenal dengan nama Gracie Jiu Jitsu.

Bela diri ini mengutamakan pertarungan lantai (ground fight), kuncian, serta cekikan. Banyak yang meremehkan bela diri ini sebelumnya, tetapi terbukti bahwa bela diri ini adalah salah satu yang paling efektif dan paling berbahaya.

Yuk kita simak sejarah serta kelebihan-kelebihannya.

1. Sejarah Kelahirannya

Di tahun 1904, pencipta Judo di Jepang yang bernama Kano Jigoro, mengirimkan 5 orang muridnya ke penjuru dunia untuk lebih memperkenalkan bela diri ini. Mereka menantang jago-jago bela diri lainnya seperti gulat, tinju, Savate, dll. Salah satunya bernama Mitsuyo Maeda yang datang ke Brazil pada tahun 1914.

Seorang pemuda Brazil bernama Carlos Gracie tertarik dengan bela diri yang diperkenalkan Maeda itu, dan memutuskan untuk belajar. Maeda kemudian menerima Carlos sebagai muridnya. Carlos lalu menularkan ketertarikan itu kepada adiknya yang paling kecil, bernama Helio Gracie.

Meskipun Helio menguasai teori Judo yang diajarkan kakaknya, ia mengalami kesulitan pada prakteknya karena ilmu ini mengandalkan kekuatan yang besar sedangkan tubuh Helio sangat kecil. Helio akhirnya memodifikasi ilmu yang ia pelajari sehingga lahirlah apa yang disebut Brazilian Jiu Jitsu atau Gracie Jiu Jitsu.

2. Perkembangannya

Carlos dan Helio lalu mengembangkan hasil modifikasi ini. Hasilnya banyak orang yang tertarik. Kedua bersaudara ini mulai terkenal di Brazil. Apalagi mereka berani menantang jagoan-jagoan dari bela diri lain dalam pertarungan resmi.

Salah satu pertarungan yang paling terkenal dan mengundang ribuan penonton adalah ketika Helio melawan jago Judo dari Jepang yang sukses dimenangkan oleh Helio. Sejak saat itu perguruan Gracie bersaudara ini mulai menerima banyak murid. Bahkan banyak pula petarung yang datang ke perguruan Gracie dan menantang bela diri ini. Semua dikalahkan dengan mudah!

Kedua bersaudara ini kemudian mengajarkan ilmu ini kepada seluruh anak-anak dan cucu-cucu mereka, dan keluarga Gracie menjadi keluarga yang sangat disegani di Brazil.

3. Intisari Ilmu

Gracie Jiu Jitsu sendiri meskipun terlihat sederhana, sebenarnya sangat berbahaya karena dapat mematahkan tulang belulang orang dengan gampang, bahkan membunuh lawan. Lebih berbahaya lagi karena bisa dilakukan oleh orang biasa yang bertubuh kecil. Hal ini lahir dari kekurangan Helio Gracie yang bertubuh kecil yang mencoba untuk mengalahkan lawan yang bertubuh jauh lebih besar.

Bela diri yang juga dikenal dengan sebutan Jitz ini, menekankan pada unsur pertarungan ground fight (pertarungan lantai). Menurut Helio, pertarungan jalanan selalu terbagi dalam 3 fase yaitu: adu pukul, bergumul, dan pertarungan di lantai. Hampir seluruh pertarungan jalanan pasti melalui ketiga fase ini. Bela diri Jitz yang diciptakannya langsung meringkas fase ini ke fase yang ke-3. Sehingga memberi kemudahan bagi mereka yang tidak memiliki pukulan yang kuat atau refleks yang cepat.

Karena kelebihan ini, Jitz dianggap sebagai bela diri yang mematikan, dan efektif dalam pertarungan sebenarnya, baik di ring atau pun dalam pertarungan jalanan.

Selain itu, Jitz juga bisa dipakai untuk menaklukkan musuh tanpa harus melukai dan mencederai lawan lebih parah. Kesimpulannya, Jitz sangat cocok dipelajari siapa saja mulai dari atlit bela diri, orang biasa, anak-anak, wanita biasa yang berguna untuk melindungi diri dari gangguan  pemerkosa, atau bahkan untuk orang cacat.

4. Puncak Ketenaran

Meskipun terkenal di Brazil, Jitz tidak terlalu terkenal di negara lain. Bahkan banyak orang yang menganggap remeh ilmu ini. Di tahun 1993, ada sebuah turnamen bela diri legendaris bernama UFC (Ultimate Fighting Championship) yang melakukan pertarungan bebas tanpa aturan. Keluarga Gracie mengirimkan putra bungsunya yang bernama Royce Gracie, yang merupakan anak kandung dari Helio.

Pada kejuaraan UFC pertama ini, semua penonton meremehkan Royce karena ia yang paling kecil di antara peserta lain. Tetapi Royce mengalahkan mereka semua dengan bela diri ciptaan ayah dan pamannya itu. Mulai saat itu lah, dunia mulai mengenal Brazilian Jiu Jitsu, dan perguruan mereka bisa membuka cabang ke seluruh dunia. Bahkan ketentaraan Amerika khusus mengundang keluarga Gracie untuk mengajarkan ilmu mereka kepada tentara Amerika.

Sejak UFC, ilmu ini kemudian dianggap sebagai standar yang wajib dimiliki oleh setiap atlit bela diri. Banyak atlit bela diri, selebritis, serta petarung lainnya benar benar mendalami ilmu ini. Keluarga Gracie pun keliling dunia untuk mengajarkan ilmu mereka.

5. Program yang Bagus

Selain sangat berbahaya dalam pertandingan bela diri, ilmu ini ternyata juga sangat cocok dipraktekkan oleh orang biasa. Sebagai bela diri yang aman dan tidak perlu menciderai. Keluarga Gracie menciptakan program dan sistem latihan bagi anak-anak korban Bully di sekolah, wanita-wanita yang ingin menjaga dirinya dari gangguan pria, serta orang-orang tua yang tidak lagi sekuat anak muda.

Siapa saja bisa mempelajari ilmu ini dengan aman dan hampir tanpa kekerasan. Di sini lah letak keunikan ilmu ini. Bisa dipakai dalam kondisi apa saja, baik pertarungan jalanan yang keras, atau hanya sekedar menenangkan teman yang mengamuk karena sedang mabuk tanpa harus melukainya.

Sistem Gracie ini pun diperkenalkan lewat internet sehingga siapapun di seluruh dunia bisa mempelajarinya secara resmi lewat keluarga Gracie langsung sebagai penciptanya. Keren kan?

Jitz memang sangat keren, dan kini sudah mulai merambah ke seluruh pelosok dunia. Bahkan kota-kota di Indonesia pun sudah mulai mengajarkan ilmu ini meskipun tidak memiliki ijin langsung dari keluarga Gracie. Sangat disarankan loh untuk belajar bela diri ini, karena kita gak bakalan tahu jika suatu saat menjadi korban kejahatan atau kekerasan. Tidak dibutuhkan kekuatan atau latihan yang sangat keras. Keren lah pokoknya!