in

Menikmati Pemandangan Bra Berkibar-Kibar Sepanjang Jalan, Hanya di Sini Tempatnya

Malah Menjadi Wisata Unik
Malah Menjadi Wisata Unik [image source]

Di mana-mana yang namanya melanggar norma akan berakhir dengan kontroversi bagi beberapa orang. Baik hal tersebut demi kebaikan atau sebaliknya. Dan tak cukup sikap seseorang saja yang akan dibicarakan orang, objek wisatapun juga sama.

Salah satunya adalah jalan yang berada di kawasan Central Otago, Selandia Baru. Jalanan yang sekarang dijadikan tempat wisata juga berawal dari sebuah kontroversi. Bagaimana tidak? Di sana, Anda akan melihat banyak bra wanita bergelantungan dan berkibar-kibar. Mau cerita lengkapnya? Berikut ini ulasannya.

1. Bermula dari Gadis Pesta

Tahun 1999, 4 orang gadis melakukan hal konyol yang akhirnya terbentuknya tempat wisata ini. Setelah pulang dari pesta menyambut tahun baru dan natal, mereka tiba-tiba berhenti di tengah jalanan tepat di Central Otago. Kondisi mereka benar-benar terlena dan setengah sadar.

Berawal dari Gadis Pesta
Berawal dari Gadis Pesta [image source]
Mungkin karena terlalu senang dan dalam keadaan mabuk, mereka meninggalkan bra menggantung di pagar jalanan. Empat bra ini terkait di pagar sepanjang jalan dan nampak konyol ketika dilihat pengemudi lain yang lewat.

2. Diikuti Oleh Pengendara Lain

Karena melihat ada bra yang menyangkut di pagar membuat banyak orang yang juga ikut meletakkan branya di pagar. Setelah beberapa saat, pagar yang memisahkan jalan dengan padang rumput ini tertutupi oleh koleksi bra pengemudi.

Diikuti Pengendara Lain
Diikuti Pengendara Lain [image source]
Lama-lama, sepertinya hal ini menjadi tren dan tradisi modern. Pagar ini dihiasi dengan berton-ton bra yang berwarna-warni. Bukan hanya perempuan, para laki-laki juga ikut serta menyumbangkan bra yang dipunya dan digantung di pagar yang disebutnya Pagar Cardrona Bra.

3. Sempat Dipindahkan Pemerintah Setempat

Meski banyak yang menyumbangkan bra di pagar ini, beberapa orang juga tidak senang dengan penambahan yang terjadi tiap harinya. Ditambah lagi bra adalah sesuatu yang sedikit kontroversial untuk ditinggal di jalanan seperti ini. Yah, bra memang merupakan barang pribadi wanita sih.

Sempat dipindahkan
Sempat dipindahkan [image source]
Pemerintah setempat juga mengatakan bahwa ratusan bra ini merusak pemandangan pedesaan yang ada di Selandia Baru. Selain itu juga dapat mengganggu pengemudi yang melewati jalur ini. Sehingga beberapa kali pemerintah berupaya untuk memindahkan beberapa bra yang tergantung.

4. Malah Menjadi Wisata Unik

Meski upaya kuat dari pemerintah dan orang-orang setempat yang tidak menyukai, bra yang menggantung tetap bertambah tiap harinya. Beberapa warga malah berfikir tempat yang berdekatan dengan rumah mereka malah menjadi tempat yang unik untuk di kunjungi.

Malah Menjadi Wisata Unik
Malah Menjadi Wisata Unik [image source]
Mereka juga mengatakan jalanan ini menarik ribuan wisatawan untuk berkunjung jalanan ini. Setelah mengetahui banyak yang malah suka dengan tempat ini, mereka membuat bisnis lokal dan mengelola jalan ini sebagai wisata lokal yang unik.

5. Memecahkan Rekor untuk Amal

Semakin banyaknya bra yang menggantung di jalanan ini, beberapa orang malah mempunyai ide lain selain membuka sebagai tempat wisata. Pada tahun 2006, para pendukung pagar bra ini membuat rantai bra untuk memecahkan rekor.

Memecahkan Rekor untuk Amal
Memecahkan Rekor untuk Amal [image source]
Hasilnyapun memuaskan. Selain membuat rantai bra terpanjang sedunia juga berhasil mengumpulkan uang lebih dari $10.000. Uang yang diperoleh ini dikumpulkan dan digunakan untuk amal.

5. Dikenal dengan Bradrona

Setelah beberapa tahun, tempat ini benar-benar menjadi tempat wisata. Memang sedikit mengganggu karena semakin banyaknya bra yang digantung sehingga sering mengadakan relokasi sehingga tidak mengganggu wisatawan yang datang.

Dikenal dengan Bradona
Dikenal dengan Bradona [image source]
Semenjak saat itu pula, pagar Cardrona Bra ini dijuluki sebaggai Bradrona. Sedangkan donasi yang masuk kedalam Bradrona ini disumbangkan ke Yayasan Kanker di Selandia Baru.

Tempat yang mengandung kontroversi memang banyak yang tidak menyukai. Tapi jika memiliki tujuan yang baik dan tidak merugikan yang lain buat apa untuk ditutup. Seperti Bradrona ini kan?

Written by titi

Leave a Reply

header

5 Prediksi Manusia Tentang Masa Depan Yang Ternyata Menjadi Kenyataan

Jokowi Mantu, Tukang Becak Ini Dapat Undangannya