Barkha Madan [image source]
Usia-usia matang pada umumnya pasti mendambakan hidup percintaan yang berakhir bahagia serta karir yang cemerlang untuk menunjang kehidupannya. Segala sesuatu yang serba berduit sekarang membuat banyak orang ingin mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya sebagai investasi masa depan. Namun ternyata, kekayaan yang melimpah tidak selalu membuahkan kebahagiaan yang diidam-idamkan. Hal ini dibuktikan oleh sebagian orang tajir yang rela meninggalkan harta kekayaannya demi hidup yang sederhana.
Namun, tak main-main juga pilihan hidup yang diambil oleh mereka. Hidup sederhana yang dimaksud berarti bukan hanya tidak menghambur-hamburkan uang, tapi juga mencari kedamaian. Dilansir dari berbagai sumber, keempat sosok ini rela meninggalkan harta bendanya demi menjadi rohaniawan. Ingin tahu siapa saja sosok tersebut? Mari simak ulasan berikut ini.
Wanita berusia 43 tahun ini dulunya sangat terkenal di jagat hiburan Bollywood. Selain menjalani profesinya sebagai model, ia juga sering tampil di layar kaca sebagai presenter maupun pemain sinetron. Karir modelnya begitu melejit, sempat ia menjadi salah satu finalis Miss India pada tahun 1994 berjajar dengan Aishwara Rai dan Sushmita Sen.
Kecelakaan yang dialami oleh Liu Jingchong, pria asal Provinsi Guangdong, Cina ini membuat mobil mewahnya rusak tak terkira. Ajaibnya, kecelakaan tersebut tidak melukai dirinya sedikit pun, bahkan kulitnya tidak ada yang tergores. Diketahui bahwa ia adalah seorang pengusaha bidang manufaktur dan tekstil yang sudah punya nama, bukannya malah membeli mobil baru, Liu malah menginap di hotel dan membaca buku tentang ajaran Buddha.
Berbeda dari kedua biksuni dan biksu sebelumnya, Ani Choying Drolma lebih dulu memasuki profesi rohaniawannya. Ia menjadi biksuni di daerah pegunungan Nagi Gompa di Nepal sejak usianya 13 tahun. Di sana ia menyanyikan lagu-lagu yang berisi pujian dengan sangat indah hingga mendatangkan gitaris Steve Tibbetts ke Nepal dan mengajaknya untuk rekaman.
Gadis muda asal Cina ini dikenal sering sekali mengenakan baju-baju glamor serta gaun ala desainer ternama yang disempurnakan oleh riasan make up di wajahnya. Ia selalu tampil maksimal ke mana pun. Lambat laun ia menyadari bahwa semakin ke sini ia merasa dirinya semakin dikuasai oleh kematerialistikan. Setelah lulus dari Universitas Qingdao, gadis ini memotong rambutnya hingga plontos, meninggalkan kehidupan glamornya, dan mendedikasikan hidupnya menjadi biksuni.
Mungkin bagi sebagian lain orang tidak mudah membuat keputusan untuk meninggalkan kehidupannya sekarang demi mengejar dunia surgawi. Namun, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Kita berdoa saja agar dunia penuh dengan kedamaian meskipun masih banyak konflik yang mengatasnamakan agama.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…