in

Bisa Berbahaya, Sebaiknya Hal Ini Tak Usah Diadakan Saat Kegiatan Pramuka

Pramuka merupakan kegiatan yang pastinya ada di setiap sekolah sebagai ekstrakurikuler. Namun, tak semua siswa mau mengikuti kegiatan ini karena dipandang menyiksa fisik dan juga berimbas pada mental. Meskipun, konon pramuka ini bisa membentuk mental lebih tangguh, begitu sih kalau kata kakak-kakak pembinanya.

Baru-baru ini bahkan, ratusan siswa SMPN Turi, Sleman, hanyut terbawa arus sungai yang pasang. Hingga berita ini ditulis ada 7 siswa yang ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Sebenarnya, selain susur sungai saat sedang pasang dan arus deras, ada beberapa lagi kegiatan pramuka yang bisa berujung bahaya. Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan berikut ini!

Berenang di dalam parit

Susur parit dan sungai [sumber gambar]
Susur kali atau parit adalah kegiatan yang tampaknya sering sekali dilakukan dalam latihan pramuka. Seorang pengguna Twitter bahkan pernah bercerita kalau dirinya pernah diminta memegang kotoran manusia saat susur sungai. Alih-alih bisa membuat mental kuat, berenang di parit atau kali (yang biasanya kotor dan berlumpur) ini malah bisa mendatangkan berbagai penyakit. Selain itu, yang tidak bisa berenang juga punya kemungkinan tenggelam. Hal ini pernah terjadi pada salah satu anak SD di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, yang tenggelam saat mengikuti kegiatan susur kali.

Makan di atas tanah

Makan tanpa alas [sumber gambar]
Pernah merasakan yang satu ini? Ya, kurang afdhol kalau tidak ada makan makanan di atas tanah atau rumput. Selain itu, yang paling sering ada makan satu permen yang digilir untuk diemut oleh semua peserta. Selain hal tersebut dianggap jijik, jelas juga kotor. Bayangkan saja, seberapa banyak virus yang bisa menyebar dari satu mulut ke mulut yang lain, melalui permen bergilir itu?

Berendam di dalam lumpur

Berendam di dalam lumpur [sumber gambar]
Berendam di dalam lumpur ini sering dilakukan dengan dalih agar menyatu dengan alam. Padahal, kegiatan ini juga tak kalah bisa menyebabkan berbagai macam virus penyakit menghampiri. Berendam di dalam lumpur ini biasanya masuk dalam rangkaian camping survival, agar mampu bertahan di saat sulit sekalipun. Namun, kadang tindakan seperti ini berlebihan, ditambah lagi kalau protes, akan mendapat hujatan dari para senior.

Disakiti secara fisik dan verbal

Anak pramuka [sumber gambar]
Buntut masalah dari semua tindakan kurang berguna di atas adalah kekerasan secara fisik maupun verbal. Ada gap besar antara para senior dan juga junior dalam kegiatan ini. Karena merasa lebih superior dan tingkat kelas lebih tinggi, para kakak Pembina pramuka tak segan untuk berkata kasar, menggunakan kekerasan fisik dan menghukum anggota pramuka yang dianggap tak melakukan apa yang diperintahkan. “zaman kakak dulu lebih parah dari ini dek,” udah kata pamungkas banget sih ini.

Komentar netizen

https://twitter.com/hendralm/status/1231567864663924736

Dari akun Twitter @hendralm, ada banyak sekali komentar netizen terkait kegiatan pramuka yang pernah mereka ikuti. bahkan, ada yang dengan terang-terangan mengatakan kalau pramuka merupakan satu-satunya ekskul yang paling tidak mau ia ikuti. Karena, rintangan yang diberikan di samping tak masuk akal, juga menyiksa. Mungkin, kalau bisa lebih manusiawi, banyak yang minat ya~

BACA JUGA: Pelatihan Pramuka Layaknya Militer, Pantas atau Terkesan Berlebihan?

Sebenarnya, siswa memang butuh terjun ke alam langsung dan mengenal apa saja yang ada di dalamnya. Namun, kalau sampai memegang kotoran manusia, makan di atas tanah, berendam di dalam lumpur, ya ini sih kayaknya berlebihan dan bisa memicu banyak penyakit, kan?

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Jatuh Bangun Mantan Napi Teroris yang Kini Sukses jadi Pengusaha Kuliner di Solo

Kontroversi KPAI yang Tuai Polemik, Salah Satunya Wanita Bisa Hamil Jika Renang dengan Pria