[Image Source]
“Sepertinya ada yang salah”, begitu yang kukatakan padamu ketika kita memutuskan untuk berpisah. Mungkin kamu menganggapnya sebagai suatu alasan saja, tapi aku tahu ada yang salah dengan kita. Kamu berkata, “mungkin bukan sekarang”. Ada sedikit harapan bahwa kata-kata tersebut adalah pertanda, kamu belum benar-benar ingin berpisah. Setidaknya itulah pembenaran yang terus aku ulangi di benakku, ketika aku melihatmu berjalan bersama wanita lain tiga bulan kemudian.
Aku mencoba melihat sosial media milikmu di malam hari. Mencoba melihat bagaimana kabarmu, ataukah mungkin aku masih memiliki rasa itu padamu. Namun saat itulah aku terkejut oleh sebuah foto yang berbeda dari yang lainnya. Kamu berdiri bergandengan dengan seorang wanita manis di sampingmu.
Aku tahu aku tidak boleh peduli, tapi nyatanya tidak. Aku justru tak bisa berhenti melihat foto tersebut dan berusaha memahami apa yang tergambar di sana. Melihatmu menggenggam tangannya, aku berusaha tidak mengingat kembali bagaimana rasanya kamu menggenggam tanganku erat. Tapi itu tidak berhasil, aku justru mengingat semua hal tentang dirimu.
Aku melihat foto kedua, dan kamu berada di kafe bersamanya. Ada rasa yang aneh di perutku, ketika aku akhirnya menyadari bahwa wanita itu telah menjadi karakter yang selalu muncul di kehidupanmu. Aku masih tidak mengerti.
Aku tidak mengerti bagaimana kamu bisa berlalu dari cerita kita. Aku tidak mengerti bagaimana kamu bisa dengan mudahnya berlalu pada orang lain sedangkan aku masih mencintaimu. Tapi justru saat inilah aku tahu, betapa mudahnya mempercayai sesuatu yang sulit dipercaya karena rasa sakit itu masih ada.
Siapakah kamu gadis manis yang kini berada di sampingnya? Pertanyaan itu melayang di benakku. Aku berusaha mencari tahu siapa dia, namun sebenarnya aku tahu itu percuma saja. Karena ada satu kenyataan yang jelas, bahwa kamu sudah bersamanya.
Mungkin kamu orang yang berbeda sekarang, atau mungkin sebenarnya aku yang sama sekali tidak tahu siapa kamu sebenarnya. Meski terasa sakit, aku akhirnya mengerti bahwa aku mampu mencintai, dan aku layak untuk dicintai. Dan aku sadar, ketika kita benar-benar peduli dengan seseorang, maka kita tidak akan pernah pergi.
Pada akhirnya, aku bisa berlalu tanpa memikirkanmu selama satu jam, sehari, sebulan, setahun, dan akhirnya aku merelakanmu bahagia bersamanya. Aku melihatmu jatuh cinta, dan mungkin suatu saat kamu akan melihatku jatuh cinta dan tersenyum untuk kebahagiaan yang aku temukan.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…