Categories: Inspirasi

5 Kisah Anak yang Berjuang Mati-Matian Demi Sekolah Membuatmu Ingin Memeluk Mereka

Malas sekolah adalah hal yang sering kali dirasakan. Ini biasanya disebabkan karena hal yang sepele misalnya saja pelajarannya yang susah atau gurunya yang killer. Tetapi kalian tahu nggak sih di sisi lain ada banyak banget yang berjuang mati-matian untuk pergi ke sekolah.

Kesulitan yang dialami mereka adalah jauhnya jarak antara rumah ke sekolah atau juga medan jalan yang susah untuk dilewati. Salah satu contohnya adalah ada seorang gadis cilik yang rela melewati gunung setiap hari di kota Barabai, Kalimantan Selatan. Dan masih banyak lagi perjuangan anak-anak tangguh yang hanya ingin pergi ke sekolah walaupun keadaan tak memungkinkan

1. Jibay, gadis cilik yang pergi ke sekolah berjalan kaki sejauh 8 Km

Apa yang kalian lakukan jika jarak rumah dan sekolah adalah 8 Km dan tak ada kendaraan? Pasti kalian memilih untuk nggak sekolah aja. Beda dengan gadis cilik berumur 9 tahun yang bernama Jibay ini. Ia rela berjalan naik turun gunung demi sampai sekolah. Jalannya yang licin, tanjakan curam, kubangan lumpur dan jurang yang berada di sisi kiri dan kanan jalan nggak menghalangi Jibay untuk mengenyam pendidikan.

Jibay, gadis cilik yang naik turun gunung untuk pergi ke sekolah [image source]
Sebenarnya ia juga tak mau begini setiap harinya jika tidak ‘terpaksa’. Sekolah terdekat dari rumahnya adalah memang di tempat ia belajar sekarang yaitu SDN Haruyan Dayak 2 Kampung Cabai Desa Patikalain. Kalian masih ngeluh dengan uang saku yang dirasa kurang? Jibay yang berjalan kaki ke sekolah sejauh itu tak pernah membawa uang saku dan hanya ditemani oleh sebotol air putih. Ia tak pernah mengeluh dengan segala keterbatasan yang ada karena yang ia pikirkan adalah bagaimana cara untuk sampai ke sekolah sebelum lonceng berbunyi.

2. Dio, siswa lumpuh yang digendong setiap hari oleh Ibunya

Cacat fisik bukanlah suatu halangan untuk menuntut ilmu. Seperti Dio siswa kelas empat yang menuntut ilmu di SD Negeri 1 Senden, Trenggalek. Ia menderita penyakit lumpuh layu yang menyebabkan ia tak bisa berjalan. Penyakit ini telah diderita sejak kelas satu SD yang ditandai dengan kekuatan kaki yang sudah mulai melemah.

Dio, siswa lumpuh yang digendong ibunya [image source]
Awalnya memang  dia malu dengan keadaannya, tapi berkat semangat yang diberikan ibunya, ia menjadi lebih percaya diri kembali.  Sang Ibu yang bernama Yuliati tidak merasa keberatan mengantar dan menjemput putra tercintanya setiap hari dengan cara menggendongnya. Karena ia tau semangat yang ada di dalam diri Dio untuk bersekolah tak pernah padam. Bahkan anak yang berumur 12 tahun ini ingin sekolah sampai tingkat SMA walaupun dengan keterbatasannya.

3. Siswa SD di Sulawesi Selatan menyeberang menggunakan jembatan rusak

Jika kita melewati jembatan yang bagus aja masih takut jatuh, gimana dengan nasib anak SD yang setiap hari harus melewati jembatan rusak? Ya. itu yang dialami siswa SD Inpres, Kabupaten Bone. Mereka mau tidak mau harus menyebrangi sungai dengan jembatan rusak karena itu adalah jalan terdekat menuju ke sekolah mereka.

Para siswa yang harus lewati jembatan rusak [image source]
Awalnya jembatan ini tidak mengalami kerusakan, tetapi banjir bandang datang sehingga alat penyeberangan ini menjadi roboh. Karena tekad belajar mereka lebih kuat daripada ketakutannya, maka siswa siswi SD ini melewati puing-puing bambu tersebut dengan sangat hati-hati. Mereka berjalan seakan-akan tak peduli akan resiko yang mereka hadapi.

Apa mereka nggak takut jatuh? Terpeleset dari jembatan bukan hal yang baru lagi. Salah satu korbannya adalah Sri. Saat menyeberang, pegangannya licin dan membuatnya tak bisa menahan keseimbangan. Beruntung, gadis cilik itu tidak langusng jatuh ke sungai, melainkan tersangkut di pohon.

4. Murid SD Negeri 1 Campoan yang menyeberang sungai demi pergi ke sekolah

Melewati sungai berarus deras harus dilewati oleh siswa siswi SD Negeri 1 Campoan, Situbondo. Mereka rela seragamnya basah asalkan bisa sampai di sekolah. Selain itu, para jagoan kecil ini menggunakan sandal jepit agar tak menyusahkan mereka untuk berjalan di sungai. Jalan yang melalui sungai ini memang benar-benar satu-satunya.

Perjuangan murid dan guru SD Negeri 1 Campoan untuk menuju kee sekolah [image source]
Tak ada akses jalan darat untuk menuju ke sekolah. Warga telah meminta kepada pemerintah setempat untuk memperhatikan secara khusus kesusahan warga yang paling darurat ini. Tetapi sampai sekarang masih belum ada tanggapan yang berarti. Ini nggak dialami oleh muridnya saja, tapi guru-gurunya juga. Mereka saling bahu membahu untuk bisa sampai ke tepi sungai. Bisa dikatakan jika mereka seakan tak peduli dengan nyawanya yang penting sang murid bisa menuntut ilmu dan para pengajar bisa mendidik muridnya di sekolah.

5. Siswa SD di Nganjuk harus mendaki bukit dan melintasi hutan

Perjalanan ke sekolah yang dilakukan oleh murid SDN Ngepung I, Kabupaten Nganjuk memang hanya 5km. Tetapi jangan salah, akses jalan yang dilalui mereka nggak mudah. Medan yang dilintasi adalah dengan jalan kaki, menyebrangi sungai, melewati hutan hingga mendaki bukit kapur yang terjal.

Siswa SD Ngepung I yang mendaki batuan kapur untuk ke sekolah [image source]
Belum lagi jika sedang musim hujan, jalanan yang dilalui menjadi lebih sulit dan air sungai yang arusnya lebih deras dari biasanya. Perjalanan itu mereka tempuh sekitar 1,5 jam yang kabarnya itu adalah waktu minimal mereka. Kondisi yang mengenaskan ini nggak menyurutkan semangat anak-anak tersebut untuk sekolah. Ya, walaupun mereka harus menguras tenaga dan rela untuk bertaruh nyawa. Sampai saat ini daerah kabupaten Nganjuk masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Berbagai kendala yang cukup besar untuk menuju ke sekolah nyatanya nggak membuat mereka malas ke sekolah. Justru keadaan ini membuat para siswa dan siswi tersebut terpacu untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Bagaimana dengan kamu? Apa masih ada rasa malas ke sekolah setelah melihat anak-anak di atas?

Share
Published by
Firdha

Recent Posts

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

22 hours ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

2 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

3 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

4 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

5 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

1 week ago