Jakarta — Presiden Direktur dan CEO PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life), Christine Setyabudhi mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, pihaknya membidik untuk mencapai aset sebesar Rp 3 triliun dengan jumlah nasabah mencapai 700 ribu nasabah.
“Adapun untuk target premi pada 2015 adalah Rp250 miliar. Strategi utama kami adalah dengan mengedepankan operation dan service yang baik kepada nasabah,” kata Christine dalam acara peluncuran resmi BCA Life yang dilakukan di Jakarta, Rabu (5/11).
Christine menuturkan pihaknya akan fokus menggarap nasabah BCA yang saat ini jumlahnya sekitar 12 juta nasabah. Dengan dukungan BCA Group dan jaringan kantor cabang BCA yang mencapai 1.000 cabang, dia optimistis dapat terus mengembangkan produk layanan ke depan. BCA Life sendiri secara khusus akan diarahkan untuk membidik nasabah prioritas BCA terlebih dahulu, yang jumlahnya sekitar 130 ribu nasabah.
Sebagai informasi, BCA Life merupakan anak perusahaan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang bergerak di industri asuransi jiwa. Peluncuran BCA Life berdasarkan pada izin pendirian dan operasional yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Juli 2014 lalu.
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja, Indonesia sudah masuk kategori negara dengan GDP di atas USD 3.000, yang berarti masyarakat Indonesia sudah mulai memikirkan proteksi kesehatannya melalui asuransi. Dia memperkirakan, ke depannya kesempatan bisnis asuransi jiwa sangat besar. Dia juga mengatakan salah satu pekerjaan rumah bagi BCA Life adalah bagaimana menciptakan produk yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan serta kultur masyarakat di Indonesia.
Lebih lanjut dia berharap BCA Life dapat melakukan pemasaran hingga ke 1.000 kantor cabang Bank BCA yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta dapat menjaring 12 juta nasabahnya.
“Kami berharap, BCA Life tidak hanya sekedar mengejar penjualan premi saja tapi juga harus memberi edukasi kepada masyarakat dan menjaga hubungan baik dengan mereka. Sehingga mereka ikut asuransi tidak karena terpaksa namun karena kesadaran diri sendiri. Arahan dari manajemen demikian,” katanya.
Christine Setyabudhi menambahkan berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per 31 Mei 2013, penduduk Indonesia yang sudah memiliki asuransi jiwa sebanyak 43,7 juta orang atau 18% dari jumlah penduduk nasional yang berjumlah 240 juta jiwa.
“Rendahnya penetrasi asuransi jiwa tersebut karena rendahnya pemahaman akan pentingnya berasuransi. Kondisi ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi BCA Life mengingat pasar kita yang sangat besar,” tuturnya.
Menurut Christine, jumlah polis yang berhasil dijual selama tiga bulan terhitung dari September 2014 mencapai 900 polis. Dia juga menjelaskan untuk dua tahun ke depan BCA Life akan fokus untuk menjaring nasabah yang berasal dari perusahaan Grup BCA, setelah itu pada tahun ketiga, BCA Life akan mulai berekspansi ke lebih lebar dengan menjaring berbagai konsumen individu di luar nasabah perusahaan Grup BCA.
Untuk kerja sama awal, BCA Life sudah mulai berjalan dengan BCA Finance untuk produk Credit Protection Prima yang merupakan asuransi jiwa bagi kredit pemilikan mobil nasabah BCA Finance. BCA Life pada tahun 2015 mendatang juga akan meluncurkan produk asuransi jiwa kredit kepemilikan rumah, asuransi plus tabungan, juga produk unitlink.
“Kerjasama awal BCA Life sudah berjalan dengan menggandeng BCA Finance untuk produk Credit Protection Prima yang merupakan asuransi jiwa bagi kredit pemilikan mobil BCA Finance. Pada 2015 kami akan luncurkan produk asuransi jika kredit kepemilikan rumah, asuransi plus tabungan. Juga produk unit link. Produk-produk kami akan kami pasarkan melalui cabang-cabang BCA dan jaringan anak usaha BCA,” ucapnya.