Sejak beredar beberapa waktu lalu, film Sexy Killer yang sarat dengan konflik industri pertambangan yang ada di Indonesia, sempat membuat mereka yang menontonnya terhenyak pada saat itu. Sedemikian masifnya industri batu bara yang ada di Indonesia, hingga menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Yang menarik, industri pertambangan batu bara ternyata menjadi komoditi yang menjanjikan bagi para pengusaha. Pun demikian untuk masyarakat, di mana mereka dapat menikmati untung dengan aliran listrik dari pembangkit-pembangkit raksasa yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Seperti apa bentuknya?
Batu bara menjadi bahan bakar yang tepat sebagai pembangkit listrik
Karena tersedia langsung di alam, batu bara menjadi favorit bagi para pengusaha dan pemerintah untuk memenuhi ketersediaan energi yang tengah dibutuhkan masyarakat. Dilansir dari wartaekonomi.co.id, posisi batu bara telah menjadi sebagai energi primer bagi pembangkit listrik. Jika dibandingkan dengan energi alternatif lain seperti gas alam yang polusinya relatif sedikit, masih rentan dengan fluktuasi harga dunia.
Menjadi sumber utama sebagai pembangkit listrik
Dengan jumlah yang demikian, batu bara memiliki peranan yang vital bagi penyediaan energi listrik pada masyarakat. Laman wartaekonomi.co.id menuliskan, sedikitnya 27% dari total output energi dunia dan lebih dari 39% dari seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batu bara. Hal ini cukup dimaklumi karena selain ketersediaannya yang terbilang cukup, juga cukup mudah diusahakan lewat jalur pertambangan.
Memberikan untung pada negara dan pengusaha
Jika bicara soal untung, jelas batu bara adalah salah satu usaha yang menguntungkan bagi para pebisnis lewat perusahaan tambang mereka. Terlebih, Indonesia juga memiliki pasar ekspor batu bara di luar negeri seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan selain untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Pasar yang jelas dan hasil tambang yang nyata, memberikan banyak keuntungan, tidak hanya untuk para pengusaha, tapi juga negara.
BACA JUGA: Kalimantan HANCUR Karena Tambang Batu Bara, Fotonya Akan Membuatmu Menangis
Menurut data yang dikutip dari industri.kontan.co.id, kebutuhan batubara untuk kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2019, kebutuhan batubara PLN diperkirakan sebesar 96 juta ton. Terlebih, penambahan PLTU baru dari proyek 35.000 megawatt (MW), semakin membuat batu bara dibutuhkan sebagai konsumsi rutin.