Setiap pemilihan pemimpin, pasti ada yang menang dan juga kalah. Untuk yang menang ya bersyukur, sedangkan yang kalah diharap untuk bersabar dan menerimanya dengan lapang dada. Tapi sayangnya, hal seperti ini tak berlaku bagi beberapa warga di Desa Rejosari, Wonosobo. Sebab, mereka tak terima jika calon kepala desa dukungannya tak menang saat penghtungan suara.
Mereka melampiaskan kekesalannya bukan dengan cara berdemo seperti pada umumnya. Melainkan menutup sebagian jalan desa dengan membangun tembok setinggi dua meter. Parahnya lagi, di bagian atas tembok terdapat pecahan kaca sehingga tidak akan ada yang bisa melewatinya. Wah, parah enggak tuh?
BACA JUGA : Rumah Terkepung Tembok Tetangga, Sang Pemilik Pilih Angkat Kaki dari Sana
Ya meskipun para warga yang dirugikan berhak membawa kasus ini ke meja hijau, tapi alangkah lebih baiknya untuk tidak buru-buru melakukannya. Ada baiknya untuk memusyawarahkan dengan orang-orang yang membangun tembok tersebut. Bisa jadi jika si pembangun tembok diajak berdiskusi dengan baik, mereka bersedia merobohkannya.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…