Trending

Kepala Desanya Kalah di Pilkades, Warga Bangun Tembok Setinggi 2 Meter di Tengah Jalan

Setiap pemilihan pemimpin, pasti ada yang menang dan juga kalah. Untuk yang menang ya bersyukur, sedangkan yang kalah diharap untuk bersabar dan menerimanya dengan lapang dada. Tapi sayangnya, hal seperti ini tak berlaku bagi beberapa warga di Desa Rejosari, Wonosobo. Sebab, mereka tak terima jika calon kepala desa dukungannya tak menang saat penghtungan suara.

Mereka melampiaskan kekesalannya bukan dengan cara berdemo seperti pada umumnya. Melainkan menutup sebagian jalan desa dengan membangun tembok setinggi dua meter. Parahnya lagi, di bagian atas tembok terdapat pecahan kaca sehingga tidak akan ada yang bisa melewatinya. Wah, parah enggak tuh?

Penampakan tembok yang dibangun [Sumber Gambar]
Salah satu perangkat desa bernama Cahyo Edy mengatakan, jika bentuk protes warga ini telah mengganggu masyarakat. Ya jelas saja, jalan yang biasanya digunakan sebagai jalur alternatif ditutup karena keegoisan semata. Padahal, kalau jalan tersebut tidak ditutup, para penduduk bisa menuju jalur utama hanya dengan 10 menit. Tapi, sejak tembok ini dibangun, para warga bisa menghabiskan waktu di jalan hingga 45 menit karena harus memutar.

Tembok dari kejauhan [Sumber Gambar]
Dari peristiwa ini, masyarakat yang merasa dirugikan bisa membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Sebab fenomena pembangunan tembok ini membawa kerugian bagi banyak orang di mana warga harus mengambil jalan lebih jauh untuk ke suatu tempat. Hal ini sesuai dengan Pasal 1365 KUHP yang isinya sebagai berikut.

Orang harus memutar balik untuk cari jalan lain [Sumber Gambar]
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut.”

BACA JUGA : Rumah Terkepung Tembok Tetangga, Sang Pemilik Pilih Angkat Kaki dari Sana

Ya meskipun para warga yang dirugikan berhak membawa kasus ini ke meja hijau, tapi alangkah lebih baiknya untuk tidak buru-buru melakukannya. Ada baiknya untuk memusyawarahkan dengan orang-orang yang membangun tembok tersebut. Bisa jadi jika si pembangun tembok diajak berdiskusi dengan baik, mereka bersedia merobohkannya.

Share
Published by
Firdha

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago