Setiap pemilihan pemimpin, pasti ada yang menang dan juga kalah. Untuk yang menang ya bersyukur, sedangkan yang kalah diharap untuk bersabar dan menerimanya dengan lapang dada. Tapi sayangnya, hal seperti ini tak berlaku bagi beberapa warga di Desa Rejosari, Wonosobo. Sebab, mereka tak terima jika calon kepala desa dukungannya tak menang saat penghtungan suara.
Mereka melampiaskan kekesalannya bukan dengan cara berdemo seperti pada umumnya. Melainkan menutup sebagian jalan desa dengan membangun tembok setinggi dua meter. Parahnya lagi, di bagian atas tembok terdapat pecahan kaca sehingga tidak akan ada yang bisa melewatinya. Wah, parah enggak tuh?
BACA JUGA : Rumah Terkepung Tembok Tetangga, Sang Pemilik Pilih Angkat Kaki dari Sana
Ya meskipun para warga yang dirugikan berhak membawa kasus ini ke meja hijau, tapi alangkah lebih baiknya untuk tidak buru-buru melakukannya. Ada baiknya untuk memusyawarahkan dengan orang-orang yang membangun tembok tersebut. Bisa jadi jika si pembangun tembok diajak berdiskusi dengan baik, mereka bersedia merobohkannya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…