Usianya baru 17 tahun tapi ia sudah berhasil membuat inovasi luar biasa. Dia adalah Bagas Pramanda Putra Fadhila. Siswa SMA Taruna Nusantara ini sukses membuat terobosan dengan menciptakan sumber energi baru dari tanah liat. Lebih tepatnya lagi dia membuat penemuan yang diberi nama Genteng Triko.
Kedengarannya agak tak biasa, ya. Genteng kok bisa menghasilkan listrik? Dan memang di situlah kehebatannya sampai mengantarkannya sebagai finalis Pertamina Ide Gila Energy Competition 2017 dan keluar sebagai juara kedua. Selengkapnya, yuk kita ikuti kisahnya di sini.
Menurut sang guru pembimbing, Amin Sukarjo, Bagas sudah meneliti tanah liat sejak kelas X. Semuanya didukung dengan fasilitas penuh dari pihak sekolah. Bagas menceritakan kalau idenya berasal dari batu baterai. Dia melihat bagaimana baterai yang sudah habis masa pakainya langsung dibuang begitu saja, sehingga dampaknya malah mengotori bumi dan jadi limbah. Dari situ, ia kemudian terpikir untuk mengembangkannya sebagai energi terbarukan.
Setelah melakukan riset yang cukup lama, Bagas menciptakan Genteng Triko. Genteng Triko adalah genteng yang menghasilkan sumber listrik. Karena namanya genteng, maka bahannya jelas berasal dari tanah liat. Genteng ini fungsinya seperti panel surya, jadi bisa menyerap tenaga matahari lalu diubah jadi energi listrik. “Singkatnya di genteng itu terdapat sel dan ion yang dicampur telah dicampur dengan air laut sehingga menghasilkan listrik. Alat ini bisa digunakan pada malam hari,” ungkap Bagas seperti yang dikutip dari Youngsters.id (30/04/2017). Wah, terobosan yang menarik sekali ya.
Di ajang Pertamina Ide Gila Energy Competition 2017, Bagas bersaing dengan orang-orang yang lebih tua. Saingannya ada yang sudah bergelar profesor dan dokter dari berbagai universitas terkenal di tanah air. Melalui inovasinya tersebut, Bagas berhasil menyisihkan 6.342 peserta dengan 1.464 ide luar biasa lainnya. Di usianya yang masih sangat muda, Bagas berhasil mencetak prestasi yang cemerlang. Menurut Bagas, kekuatan Genteng Triko temuannya saat ini bisa digunakan untuk menyalakan lampu dan mengisi daya ulang baterai laptop. Tapi masih butuh riset lebih lanjut untuk memastikan kapan dan berapa lama kekuatan Genteng Triko tersebut.
Ke depannya, Bagas juga punya impian besar. Ia ingin membuat sebuah pemukiman percontohan yang memanfaatkan alat temuannya tersebut sebagai sumber listriknya. Apalagi tanah liat sebagai bahan bakunya juga sangat mudah ditemukan di Indonesia, sehingga alatnya juga dinilai sangat terjangkau. Cuma masih ada kendala yang jadi tantangan berat berikutnya. Ketersediaan bahan lain, yaitu magnesium masih terbilang langka di Indonesia. Belum lagi dengan kekhawatiran ketersediaan tanah liat yang kemungkinan akan menurun beberapa waktu ke depan. Mengingat ketersediaannya juga sangat dipengaruhi oleh eksistensi hutan. Kalau hutan terus rusak, maka ketersediaan tanah liat kemungkinan juga akan menurun.
Semoga ke depannya Bagas bisa terus mengembangkan inovasinya ini, ya. Terpilihnya Bagas sebagai juara kedua dalam sebuah ajang yang bergengsi dan mengalahkan sejumlah pesaing lain yang mungkin lebih senior jadi langkah awal untuk merampungkan penemuannya. Siapa tahu Indonesia ke depannya bisa memiliki sumber listrik baru yang lebih murah dan mudah didapat. Tetap semangat Bagas!
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…