Trending

Gunung Semeru “Bertopi” Awan, Inilah yang Sebenarnya Terjadi

Di Hari Senin kemarin (10/12), Gunung Semeru menggemparkan warganet se-Indonesia Raya. Tapi tenang, gunung tertinggi di Jawa Timur ini enggak lagi bangun dari tidurnya kok. Ia hanya mengalami fenomena unik tepat di atas puncaknya. Terlihat dari akun instagram @ndorobeii, gunung ini seperti sedang memakai topi pak tani alias caping.

Banyak dari masyarakat mengaitkan hal ini jadi awal mulanya pertanda buruk. Salah satunya seperti banjir bandang yang terjadi di Kota Malang, sore kemarin. Tapi sebenarnya fenomena ini tak perlu dikhawatirkan kok karena sudah sering terjadi di pegunungan maupun perbukitan. Nama dari fenomena ini adalah awan lenticularis.

Inilah pengertian dari awan lenticular

Melihat cantiknya awan ini, banyak orang yang penasaran mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. Nah, hal ini pun menarik Kepala Humas BMKG yaitu Harry Tirto untuk angkat bicara. Menurutnya, lenticularis merupakan awan yang terbentuk akibat pergerakan udara di kawasan pegunungan atau perbukitan.

Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang, Tuban Wiyoso juga ikut menambahkan. Pergerakan dari angin biasanya akan membelok dan mengitari gunung. Sehingga awan berbentuk spiral dan akhirnya mirip seperti topi ataupun pancake jika sudah bertumpuk-tumpuk.

Para pendaki tak disarankan untuk naik ke puncak jika ada awan ini

Kehadiran awan lenticularis ini memang cukup menarik perhatian. Oleh karena itu, banyak para pendaki yang penasaran dan ingin melihat gumpalan putih tersebut dari jarak dekat. Namun sebaiknya para pendaki mengurungkan niatnya untuk melakukan hal tersebut deh.

Ada banyak kabut [Sumber Gambar]
Sebab, dilansir dari liputan6.com, ada salah satu pendaki bernama Nur Yahya yang ingin naik ke puncak Gunung Sumbing saat ada awan cantik tersebut. Tapi ia mengaku ketika ada awan tersebut, kabut terlihat lebih tebal sehingga menyebabkan jarak pandang yang lebih pendek. Selain itu, angin berhembus lebih kencang dari biasanya dan udara jadi bersuhu cukup dingin. Jadi, bagi yang belum berpengalaman mendaki, sebaiknya dihindari aja deh ya.

Awan lenticularis tergolong ke dalam tiga jenis

Awan unik ini ternyata terbagi ke dalam tiga macam. Perbedaannya bukan dari bentuknya yang beragam. Tapi perbedaannya lebih ke ketinggian dari awan tersebut. Pertama adalah Altocumulus Standing Lenticularis (ACSL) yang letak awannya berada di dataran rendah.

Awan lenticularis terbagi 3 jenis [Sumber Gambar]
Kedua, Stratocumulus Standing Lenticularis (SCSL) yang ketinggiannya berada di tingkat menengah. Kemudian yang terakhir yaitu Cirrocumulus Standing Lenticularis (CCSL), tingginya berada di atas rata-rata atau bisa dibilang kurang terlihat dari permukaan bumi. Hayo, Sahabat Boombastis tahu enggak awan lenticularis di Gunung Semeru termasuk yang mana?

Jadi awan yang ditakuti oleh pilot

Meskipun terlihat cantik, awan satu ini nyatanya ditakuti oleh para pilot. Bersumber dari okezone.com, awan lenticularis tersebut bisa membuat pesawat yang melewatinya menjadi mabuk kepayang.

Awan yang ditakuti pilot [Sumber Gambar]
Sama seperti awan cumulonimbus, jika ada pesawat yang berani masuk ke dalamnya, siap-siap saja mengalami turbulensi hebat. Sehingga kapal terbang tidak bisa menjaga keseimbangan dengan sempurna. Akibat paling buruknya sih, pesawat bisa jatuh.

BACA JUGA : Awan Cumulonimbus, Benda Langit Berbahaya yang Dikabarkan “Hinggap” di Atas Jawa Timur

Jadi, awan lenticularis ini bukan pertanda apa-apa kok Sahabat Boombastis. Itu hanyalah awan yang mengikuti pergerakan angin sehingga membentuk seperti topi. Lalu, fenomena ini tidak berpengaruh ke lingkungan yang ada di bawahnya, hanya saja awan tersebut cukup berbahaya bagi penerbangan.

Share
Published by
Firdha

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago