Kalau kamu sekarang sedang berada di usia 20 tahun ke atas, maka permainan ‘lari-larian’ Gobak Sodor atau Galasin (Gala Asin) bukanlah hal asing. Populer pada tahun 1990-an, generasi tersebut bisa menghabiskan waktu seharian untuk memainkan permainan ini.
Tapi, taukah kamu kalau gobak sodor ternyata bukan asli berasal dari Indonesia loh. Meskipun Yogyakarta disebut sebagai pelopor jenis game ini, sebetulnya ia berasal dari Inggris. Dalam beberapa literatur Belanda, kata Gobak Sodor sendiri diambil dari Go Back Through The Door, yang artinya menembus pintu. Ya, karena lidah orang Indonesia yang susah mengucapkan bahasa asing, maka jadilah sebutan Gobak Sodor.
Nah, untuk memainkannya setiap penjaga akan menempatkan orangnya di setiap garis, yang umpamanya bagai pintu. Mereka akan menghadang tim penyerang yang ingin meloloskan diri melewati garis tersebut. Jika penyerang tertangkap atau tersentuh oleh tim penjaga, maka permainan berakhir dan mereka akan bertukar posisi. Hampir seluruh anak Indonesia memainkannya dengan aturan yang sama. Seru bukan?
Tapi, sayangnya permainan ini nyaris tak pernah lagi dimainkan, apalagi kalau bukan anak yang lebih betah dengan gadget dan duduk manis di rumah. Kalau dulu masa kecil kita sering memanfaatkan lapangan bulutangkis sebagai garis, sekarang kapan terakhir kamu melihat game ini dimainkan?