Categories: Trending

Inilah 4 Alutsista Anti Kapal Selam Tercanggih Indonesia yang Menjaga Kedalaman Samudera

Untuk urusan kapal selam, Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara lain di dunia dalam hal kualitas pun kuantitasnya. Dampak dari hal ini, wilayah bawah laut yang menyimpan banyak sumber daya dan tempat musuh menyelinap tak bisa dijaga dengan sempurna. Bahkan, Indonesia sering kecolongan dengan penyusup yang menggunakan kapal selam canggih.

Untuk mengatasai hal ini, Indonesia melalui TNI memilih untuk memperbanyak alutsista anti kapal selam atau AKS. Alutsista ini bekerja untuk memburu kapal selam yang bersembunyi di kedalaman samudera. Berikut 4 alutsista anti kapal selam terhebat milik Indonesia.

1. Eurocopter AS 565 Panther

Selama beberapa tahun, Indonesia mengalami beberapa ketimpangan dalam hal pengamanan bawah laut yang sangat penting. Untuk sedikit mengatasi permasalahan ini, TNI AL akhirnya memesan sebuah heli yang memiliki kemampuan AKS atau anti kapal selam. Salah satu heli yang paling ditunggu dan akhirnya datang itu adalah AS 565 Panther yang diproduksi oleh Eruocopter.

Eurocopter AS 565 Panther [image source]
AS 565 Panther mampu menembakkan rudal ke kapal di permukaan laut dan juga ke kapal selam yang berada di kedalaman samudra dengan keakuratan tinggi. Memiliki AS 565 Panther membuat TNI AL sedikit lebih garang untuk mempertahankan wilayah lautan dari permukaan laut, udara, hingga bawah laut yang sangat luas.

2. Peluncur Roket RBU-6000

Peluncur Roket RBU-6000 adalah salah satu alutsista anti kapal selam tangguh yang dimiliki oleh Indonesia. Hingga sekarang, setidaknya ada sekitar 16 peluncur roket yang dipasangkan kepada beberapa kapal perang unggulan seperti Parchim class corvette atau sering dijuluki dengan KRI Cut Nyak Dien.

Roket RBU-6000 [image source]
Roket RBU-6000 bisa menembakkan banyak sekali roket dalam waktu yang singkat. Roket-roket yang dilontarkan akan menembus air laut dan menuju kapal selam yang sebelumnya telah menjadi target buruan. Indonesia memang tidak memiliki banyak kapal selam, tapi setidaknya untuk bertahan dan melawan, Indonesia siap menggunakan alutsista anti kapal selam yang kemampuannya tak diragukan lagi.

3. Torpedo SUT MK46

MK46 adalah salah satu torpedo canggih yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan kemampuan SUT atau surface and underwater target, MK46 mampu bekerja dengan maksimal hingga sampai saat ini menjadi salah satu torpedo favorit dari 30 negara di dunia termasuk Indonesia yang memasangnya pada beberapa kapal andalan tipe frigate kelas Fatahillah yang terdiri dari KRI Fatahillah 362, KRI Malahayati 362, dan KRI Nala 363).

KRI Fatahillah [image source]
Torpedo MK46 mampu bergerak dengan kecepatan 23 knot. Target yang berada 28 kilometer di depan torpedo akan ditabrak hingga akhirnya mengalami kerusakan yang sangat parah. Dengan berat 1.413 kg dan kaliber 533 mm, MK46 mampu menjadi andalan TNI AL untuk mempertahankan kawasan bawah laut Indonesia yang sangat berharga.

4. Peluncur Roket Bofors 375 mm

Peluncur roket selanjutnya yang menjadi andalan dari TNI AL untuk mengamankan kawasan pedalaman laut adalah Bofors 375 mm. Peluncur roket yang diproduksi pertama kali pada tahun 1956 di Swedia menjadi salah satu peluncur rudal anti kapal selam andalan yang sampai sekarang masih digunakan oleh banyak negara di dunia.

Bofors 375 mm [image source]
Bofors 375 mm dipasangkan pada KRI Fatahillah untuk melakukan tembakan secara langsung pada target di dalam samudra. Satu roket yang dilontarkan oleh Bofors 375 mm mampu menjangkau jarak sekitar 1,6-3,6 km di bawah permukaan laut hingga mengenai sasaran sebelum akhirnya meledak.

Inilah empat alutsista anti kapal selam tercanggih yang dimiliki Indonesia. Sembari menunggu kapal selam hadir dan mengamankan bawah laut, senjata ini mampu mengamankan wilayah bawah laut yang banyak disusupi oleh kapal selam dari negara lain.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago