Meski memiliki berbagai macam bahasa daerah, tetapi Indonesia mempunyai satu bahasa nasional yakni bahasa Indonesia. Bahasa inilah yang menjadi bahasa pemersatu bangsa. Hampir semua suku di Indonesia bisa berbicara dalam bahasa Indonesia.
Bahkan bahasa Indonesia juga populer di luar negeri. Pengaruh bahasa Indonesia rupanya juga dirasakan oleh negeri tetangga, Malaysia. Mereka mengeluhkan generasi muda yang lebih lancar berbahasa Indonesia dibanding bahasa Melayu yang merupakan bahasa asli Malaysia. Berikut informasi selengkapnya.
Perdana Menteri Ismail Yaakob ingin menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN. Ia beralasan bahasa Melayu sudah digunakan di beberapa negara ASEAN, seperti Brunei, Filipina Selatan, Singapura, Kamboja, Thailand Selatan, dan Indonesia. Namun usulan tersebut ditolak oleh Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim.
Penolakan Nadiem itu dicuitkan oleh Tan Sri Dato Dr Hj Mujeebudeen di akun Twitternya. Sayangnya ia justru mendapat kritikan dari warga Malaysia sendiri. Warga Malaysia menyarankan dirinya untuk menerapkan bahasa Melayu di Malaysia lebih dulu dibanding memaksa warna negara lain untuk mengakui bahasa Melayu.
Seorang pengguna Twitter membalas cuitan pejabat Malaysia dengan tangkapan layar berisi keluhan warga Malaysia karena anak-anak mereka lebih lancar berbahasa Indonesia. Anak-anak mereka justru tak akrab dengan kosa kata bahasa Melayu.
Warga Malaysia mengaku sang anak lebih lancar berbahasa Indonesia, sebab mereka terbiasa melihat konten orang-orang Indonesia dari YouTube dan TikTok. Bahkan seorang warga Indonesia yang bekerja di Malaysia pernah mendapati anak-anak Malaysia fasih mengatakan ‘Salam dari Binjai’, yang merupakan tren dari TikTok beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Sebut Wayang Kulit dari Malaysia, Adidas Singapura Bikin Geram Netizen sampai Minta Maaf
Sebagai warna negara Indonesia, kita patut berbangga karena mempunyai bahasa nasional yang mampu mempersatukan berbagai macam suku dari Sabang hingga Merauke. Meski banyak bahasa asing yang masuk ke Indonesia, kita harus tetap melestarikan bahasa Indonesia karena ini adalah identitas bangsa. Tanpa bahasa Indonesia, mungkin sampai sekarang kita akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang dari suku lain.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…