Setiap wanita tentu ingin bahagia membangun rumah tangga yang harmonis, tak ada satupun yang mau dilabeli sebagai pelakor alias perebut laki orang. Namun, faktanya ada banyak wanita yang memilih memadu kasih dengan lelaki beristri dan merusak rumah tangganya. Bahkan mereka rela walaupun harus menjadi istri kedua atau bahkan wanita simpanan.
Padahal, ada banyak lelaki lajang yang nggak kalah menggoda, punya pesona yang ‘waw’, dan juga mapan. Ternyata, bukan tanpa sebab para wanita cantik, muda, serta berprestasi memilih menjadi orang ketiga di dalam rumah tangga orang lain. Inilah alasan mengapa lelaki yang berstatus suami orang lebih menarik dan menggoda dibanding para bujangan.
Yakin para pelakor menggaet hati lelaki karena cinta? Tidak bisa dipungkiri bahwa ada banyak wanita yang ingin memanjakan diri tanpa harus bekerja keras dan berusaha. Pria yang sudah beristri rata-rata sudah punya kehidupan yang mapan dan punya pekerjaan tetap. Tentu jika sukses mengambil hatinya, wanita akan dimanjakan, dibelikan ini-itu, dituruti segala apa yang diminta. Inilah yang menjadi incaran utama para pelakor, untuk mendapat kebahagiaan instan, tentunya hatinya terlebih dulu yang harus dipikat.
Usia mempengaruhi lelaki dalam menghadapi setiap masalah yang datang, termasuk dalam urusan percintaan. Tak jarang wanita yang masih berstatus single mengagumi pria yang mau bekerja keras demi anak, mengusahakan segala upaya untuk kebahagiaan keluarga. Sebenarnya, kalau sekedar mengagumi dalam hati sih nggak masalah, tapi jika sampai kepincut ingin memiliki? Karena dinilai sosok lelaki itu dewasa, maka akan semakin mempesona dan menarik hati pula.
Bertahun-tahun membangun bahtera rumah tangga, tidak mungkin suami tidak tau cara membahagikan sang istri. Hal ini jugalah yang menjadi titik fokus para pelakor, mengimpikan bisa diperlakukan sama setelah merebut pria yang satatusnya suami orang. Namun, menjadi orang ketiga tidak hanya akan menghancurkan rumah tangga orang saja, diluar itu pelakor akan merusak nama baik dan harga diri sendiri.
Berpacaran dengan seorang yang statusnya masih lajang atau jomblo udah lumrah. Kehidupan percintaan juga pasti penuh drama, berbeda halnya jika menjalin hubungan dengan pria beristri. Karena dinilai tidak main-main, tegas dalam mengambil keputusan, dan minim gombalan, maka hati perempuan mana yang tidak tergerak untuk memiliki pria seperti ini?
Pacari pria lajang sudah menjadi hal biasa, berbeda dengan mereka yang beristri. Menjadi pelakor adalah hal yang tidak mudah, tapi buktinya banyak perempuan yang mencoba. Mungkin dinilai memacari lelaki beristri penuh tantangan, ingin membuktikan diri bahwa dirinya lebih menarik dari sang istri, deg-degan ketika ingin bertemu, dan sederet hal luar biasa lain.
Lelaki dewasa dan beristri tentu sudah sangat berpengalaman dalam urusan rumah tangga dan cinta. Dia tau banget bagaimana cara membuat wanita bahagia, cara meluluhkan hatinya, bahkan disaat marah sekalipun. Tentu akan menjadi keuntungan dengan menikah dengan pria dewasa, perempuan akan dipahami dan dilayani sepenuhnya, tanpa harus merajuk dan ngambek untuk mencari perhatian si lelaki.
Menjadi orang ketiga dengan mimpi bisa mendapatkan kebahagiann bukanlah pilihan baik apapun alasannya. Karena tidak hanya akan merusak keharmonisan yang sudah terbangun sejak lama saja, tapi juga membuat dibenci oleh banyak orang. Tentu, setelah pelakor menjadi istri yang sah-pun, ia tidak ingin mengalami hal serupa bukan?
Masyarakat Indonesia dikagetkan dengan berakhirnya produksi Pabrik Sepatu BATA yang bermarkas di Purwakarta, Jawa Barat.…
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…