Categories: Trending

5 Alasan Indonesia Sudah Tidak Butuh Lagi Menambah Pekerja Asing Buat Membangun Negeri

Menelisik keadaan ekonomi di Indonesia sekarang memang nampaknya kurang stabil. Sayangnya hal ini mempengaruhi kesempatan kerja yang makin minim. Akhirnya hal itu tidak sebanding dengan jumlah para pencari kerja yang malah bertambah setiap tahunnya. Lucunya, beberapa perusahaan malah sengaja memasukkan banyak TKA ke Indonesia. Seperti yang ada di Papua, bulan Agustus akan datang lagi gelombang TKA untuk mencari penghidupan.

Jika ditengok sejenak, tidak dapat dipungkiri dengan keberadaan TKA ini pastinya akan mendapatkan untung tersendiri bagi Indonesia. Mulai dari pasukan devisalah, penanaman modal, hingga peningkatan SDM yang ada di negeri ini. Namun sayang hal itu juga bisa menjadi boomerang jika terus-terus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan malah Indonesia bakal rugi banyak. Sebagai pertimbangan, berikut beberapa alasan mengapa Indonesia patutnya menyetop “impor” TKA.

Kesempatan bagi warga lokal yang makin minim

Para Pekerja Indonesia [image source]
Mungkin memang dengan adanya TKA yang datang ke Indonesia bisa dengan mudah mendatangkan devisa sekaligus investor di negeri ini. Namun perlu diingat dengan adanya TKA itu, di sisi lain juga akan mematikan kesempatan para pekerja Indonesia sendiri. Pasalnya tidak semua dari ratusan bahkan  ribuan pekerja itu yang memiliki skill yang benar-benar mumpuni, alias hanya dengan modal badan doang. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, banyak para pekerja ilegal yang tertangkap karena tidak memiliki persyaratan dan dokumen resmi. Padahal semua telah ditulis dalam undang-undang bahwa para TKA harus memenuhi syarat pendidikan minimum dan skill khusus bila ingin bekerja di Indonesia.

Perbedaan gaji yang kadang bikin iri

Demo tolak TKA [image source]
Problematika lain yang dialami saat mendatangkan TKA adalah kecemburuan antara masing-masing pekerja. Pasalnya dalam lapangan, para pekerja ini biasanya digaji dengan nominal yang ugal-ugalan. Misalkan saja jika seorang buruh biasa digaji hanya Rp 2 hingga Rp 3 juta, seorang TKA bisa digaji mencapai Rp 15 juta per bulan. Secara tidak langsung hal ini menciptakan sebuah gap tersendiri antara dua pekerja tersebut. Mungkin benar jika mengingat mereka adalah pekerja yang didatangkan dari luar negeri dengan biaya besar, namun jika kisarannya bisa sampai sejauh itu rasanya tidak terlalu etis. Akibatnya, banyak para warga asing yang berminat kerja di Indonesia karena diiming-imingin bayaran luar biasa itu. Alhasil, kembali lagi muncul masalah baru seperti poin pertama.

Para TKA yang menyandang jabatan tinggi

Jabatan tinggi TKA [image source]
Sayangnya di lapangan banyak praktek yang tidak sesuai dengan teori. Telah tercantum dalam undang-undang mengenai beberapa posisi khusus yang tidak boleh ditempati oleh seorang pekerja asing. Namun sayangnya, masih banyak beberapa TKA yang dengan santainya bisa mendapatkan jabatan tersebut. Peraturan tersebut dibuat sebenarnya adalah untuk melindungi hak para pekerja di Indonesia agar bisa tetap “jaya” di perusahaan yang ada TKAnya. Namun entah mengapa, karena satu dan seribu alasan, justru aturan ini masih sering dilanggar. Kalau begini jadi bingung siapa yang salah dan yang harus di salahkan.

Banyaknya pelanggaran yang dilakukan TKA

Para Pekerja China [image source]
Bukan hanya satu atau dua kali para TKA ini melakukan pelanggaran. Mulai dari dokumen persyaratan yang ternyata tidak dimiliki, alias status yang ilegal, hingga memperpanjang jatah untuk pulang tanpa mengajukan permohonan pada kedutaan. Alhasil, Indonesia membeludak dengan para tenaga asing yang entah statusnya apa. Seperti pada tahun lalu, ditemukan kurang lebih 1,6 juta para pekerja China yang ada di Indonesia, sebagian memiliki dokumen lengkap, namun kebanyakan hanya bermodal badan datang ke negeri ini.

Ini PR buat kita bersama

Banyak TKA membeludak [image source]
Tidak hanya pemerintah, namun semua elemen juga harus ambil bagian untuk menyelesaikan permasalahan ini. Misalnya para perusahaan yang memang butuh mendatangkan TKA harus benar selektif menentukan kualitas pekerja. Jangan sampai rugi modal dengan mendatangkan para TKA yang hanya punya badan doang, tapi kualitas minim. Lebih baik menggunakan warga lokal saja ketimbang nantinya bakal menjadi beban. Ini juga PR kita untuk meningkatkan kualitas SDMnya agar tidak kalah dengan warga asing.

Jika dipikir-pikir memang ada banyak manfaat mendatangkan para pekerja asing ke negeri ini. Namun juga mesti dilihat pula nasib ke depannya. Jangan sampai kalau mereka hanya menyumbang devisa seberapa, namun setelah pulang dari Indonesia malah kaya raya.  Pada akhirnya, setiap kebijakan harus dikembalikan untuk kelangsungan penduduknya juga.

 

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

14 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago