in

4 Alasan Kenapa Hukuman Mati untuk Koruptor di Indonesia Pantas Dilakukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mengatakan bahwa para koruptor bisa saja dihukum mati. Hal ini disampaikan oleh dirinya saat menghadiri pentas drama Hari Antikorupsi di SMKN 57 Jakarta, Senin 9 Desember 2019 lalu. Meski masih berupa wacana, tentu hal ini bisa jadi semacam indikasi kalau hukuman mati bagi koruptor itu memungkinkan.

“Itu yang pertama kehendak masyarakat. Itu (hukuman mati) dimasukkan (ke RUU Tipikor), tapi sekali lagi juga tergantung yang ada di legislatif,” kata Jokowi yang dikutip dari Liputan6.com. Jika dilihat dari kejahatan yang dilakukan, para koruptor sejatinya pantas dihukum mati karena sangat merugikan. Alasannya? Simak ulasan berikut ini.

Berpotensi merugikan keuangan negara jika dilakukan dengan jumlah yang besar

Banyak dari tindakan korupsi yang dilakukan oleh para oknum, kerap menyasar uang milik negara. Salah satu contohnya adalah korupsi berjamaah pada proyek proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, yang mangkrak karena kasus korupsi. Hasil audit investigasi BPK pada 2012 hingga 2013 menyatakan, total kerugian negara mencapai Rp706 miliar.

Menyuburkan mata rantai korupsi bak lingkaran setan yang tiada putusnya

Ilustrasi tersangka kasus korupsi [sumber gambar]
Satu kejadian korupsi yang berhasil tanpa terdeteksi, bakal menjadi pemicu bagi tindak kejahatan berikutnya dengan pola sejenis untuk terus dilakukan. Maka dari itu, tak heran jika korupsi akan terus berjalan karena pelakunya merasa aman. Belum lagi jika ada campur tangan dari kalangan birokrat yang memuluskan rencana tersebut. Alhasil, Menghilangkan korupsi ibarat bermimpi di siang bolong alias mustahil dilakukan.

Mencoreng nama serta mengancam eksistensi pemerintah

Ilustrasi tindakan korupsi yang mencoreng nama baik [sumber gambar]
Pada setiap tindakan korupsi yang dilakukan, sejatinya ada banyak pihak yang ikut menjadi korban bila pelakunya tertangkap. Selain dirinya sendiri, hal tersebut juga mencederai integritas dari instansi yang menaunginya, baik itu di jajaran pemerintahan, partai politik, maupun swasta. Jika sudah begini, kepercayaan masyarakat pun bisa luntur dan berpotensi membahayakan eksistensi pemerintahan.

Rakyat kecil yang tak tahu apa-apa ikut menjadi korban

Ilustrasi demo seruan hukuman mati pada koruptor [sumber gambar]
Bagi masyarakat kecil, tindakan korupsi menjadi sesuatu hal yang dibenci karena dianggap mencuri uang negara yang notabene adalah milik rakyat. Lihat saja dari berbagai kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Banyak hak publik seperti bantuan bencana alam, dana haji, dana pendidikan, haji, hingga desa, banyak yang dikorup alias ditilep untuk memperkaya diri sendiri dan kroni-kroninya. Tak usah disebutkan siapa, yang jelas hal tersebut nyata adanya.

BACA JUGA: 5 Alasan Kenapa Korupsi Tidak Akan Pernah Hilang dari Indonesia

Wacana soal hukuman mati bagi para koruptor sejatinya merupakan sesuatu sangat dinantikan di Indonesia. Tak hanya memberikan efek jera bagi mereka yang ingin melakukan korupsi, tapi juga sebagai bentuk ketegasan hukum yang berdaulat penuh di atas kepentingan jabatan, golongan, dan lainnya. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Youtuber Marak Lakukan Prank Bunuh Diri, Netizen: Konten Sampah!

Stafaband Hingga 4Shared, Beginilah Anak-anak Jadul Menikmati Dunia Musik