Kalau zaman dulu, anak-anak di bawah umur terpaksa menikah karena ada perjodohan. Tapi entah mengapa di zaman yang sudah modern ini, justru anak-anak dengan kesadaran mereka malah ingin melangsungkan pernikahan dini. Nggak cuma sekali dua kali publik dihebohkan dengan keinginan anak di bawah umur yang ngotot minta dinikahkan. Mulai dari yang menikah dengan bocah sebaya bahkan ada yang nekat menghalalkan nenek-nenek.
Tapi meski begitu, mereka bersikeras karena memiliki alasan-alasan sebelum melangsungkan pernikahan. Seperti apa sih alasan-alasan yang membuat para bocah ini nekat mengarungi bahtera rumah tangga, yuk kita simak Sahabat Boom.
Baru-baru ini, publik kembali dikagetkan dengan adanya pernikahan di bawah umur. Sempat ditolak karena belum menenuhi syarat menikah, sepasang kekasih di daerah Bantaeng, Sulawesi Selatan mengajukan banding. Pasangan yang baru berusia 15 tahun (laki-laki) dan 14 tahun (perempuan) ini bersikeras menikah dengan alasan yang cukup membuat kening berkernyit. Pasalnya, mereka ingin menikah karena si perempuan kerap ketakutan tidur sendiri sebab sebatang kara di rumahnya. Diketahui, sang ibu telah meninggal sedangkan ayahnya lebih sering berada di luar kota sebab urusan pekerjaan. Jika hanya takut tidur sendirian, si perempuan sebenarnya bisa tinggal bersama sanak saudara bukan? Atau bisa juga memilih jalan tinggal di asrama. Humm, entahlah apa sebenarnya yang mereka inginkan.
Pernikahan serupa juga terjadi pada bulan Juli 2017 silam. Awal Rahman (14) dan Awalia Mar’a (14) menghebohkan warga Borong Rappoa, Sulawesi Selatan dengan pernikahan bermahar Rp 30 juta. Keduanya pada akhirnya dinikahkan karena rasa cinta satu sama lain yang terlalu kuat membuat dua sejoli ini tak mau dipisahkan. Yah, semoga pernikahan ini langgeng nggak seperti cinta monyet yang kagak awet ya guys.
Pernikahan dini lain terjadi di daerah Sulawesi Barat, tepatnya pada 26 November 2017 lalu. Baru duduk di kelas 1 SMA, Andini (15) dan Arling (16) mantap menikah karena keduanya saling mencintai. Selain alasan itu, keduanya kerap dipergoki pulang subuh. Sehingga untuk mencegah hal di luar batas, pasangan ini akhirnya dinikahkan.
Pasangan selanjutnya yang memaksa publik geleng-geleng kepala adalah Gaston (17) dan Amanda (15) dari Baturaja, Sumatera Selatan. Bukannya sedih karena harus melepas masa remaja yang indah, mereka justru bahagia telah menjadi pasangan suami istri di usia yang masih seumur jagung. Bahkan sang pengantin perempuan mengaku ingin berusaha hidup mandiri dan tumbuh dewasa. Seperti ungkapannya di dinding facebook, “Tepat tanggal 17 Mei 2017 pukul 19:00 sang saksi dan penghulu mengesahkan kami berdua, mulai dari saksi berbicara di sana kami berusaha untuk hidup mandiri, pikiran dewasa, tahan sampai kakek dan nenek”, tulis Amanda.
Melihat alasan-alasan pernikahan di atas, ngerasa nggak sih kalau remaja zaman sekarang cenderung lebih cepat dewasa? Padahal nih, usia sebelia itu akan sangat menyenangkan jika dipakai mencoba berkreasi dan berkarya dalam banyak hal, bermain, dan tentunya belajar. Kalau Sahabat Boom sendiri, setuju nggak sih dengan pernikahan di bawah umur?
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…