in

Mirip Kelinci, Tapi Berukuran Mini dan Tinggal di Laut!

Media sosial di Jepang sedang dihebohkan dengan foto-foto binatang laut mungil berbulu yang mirip sekali dengan kelinci. Ya nggak heran sih, karena di Jepang, hal-hal yang berbau cute dan kawaii selalu disukai. Tidak terkecuali binatang mungil yang katanya juga cocok jika jadi salah satu jenis pokemon ini.

Binatang ini sebenarnya adalah Jorunna parva, sejenis siput laut. Tapi karena bentuknya yang mirip kelinci, binatang ini juga dikenal sebagai kelinci laut. Di Jepang sendiri, binatang mungil ini disebut gomafu biroodo umiushi yang berarti siput laut berbintik hitam. Namanya yang panjang ini kemudian disingkat jadi goma-chan atau ‘nona kecil wijen’. Cute banget kan?

Siput laut ini punya semacam dua telinga kecil yang membuatnya semakin mirip kelinci. Tapi, telinga ini sebenarnya adalah sebuah organ untuk pengecap/pencium yang disebut dengan rhinophores. Organ ini akan membantu mereka mendeteksi zat-zat kimia dalam air agar mereka lebih mudah bergerak dan berpindah tempat di dasar laut.

Siput yang Mirip Kelinci [Image Source]
Siput yang Mirip Kelinci [Image Source]
Selain telinga, mereka juga punya bagian tubuh yang bisa dibilang mirip dengan ekor kelinci yang bulat lucu! Nggak heran sih kalau orang-orang begitu gemas dengan makhluk mungil yang tinggal di dasar laut ini. Saking gemasnya, beberapa orang membandingkannya dengan kelinci, kucing, bahkan pokemon.

Memang sih, kita biasanya tidak akan menggunakan kata-kata seperti cute, imut, atau lucu untuk menggambarkan siput. Tapi untuk ‘kelinci laut’ ini, sepertinya kita bisa membuat sedikit pengecualian. Apalagi dengan bentuknya yang memang bikin setiap orang yang melihatnya merasa gemas.

Jorunna parva bisa ditemukan di perairan sekitar Jepang dan beberapa bagian lain di Pasifik. Kalau kamu ingin melihat binatang-binatang mungil ini secara langsung, jangan lupa untuk belajar menyelam dulu, ya!

 

Written by Tetalogi

Leave a Reply

Bonsai, Anjing Manis yang Lahir Cacat

10 Situs Warisan Budaya Dunia Terbaru UNESCO 2015