Motor ceper [Image Source]
Bagi anak muda biker yang jiwa kreativitasnya tinggi, nggak ada alasan bagi mereka untuk tidak memodifikasi motor sendiri. Entah itu yang kecil-kecil macam baut warna-warni sampai velg, atau yang massal seperti bodi bahkan dalaman mesin. Kegiatan modifikasi sendiri sih jelas bagus ya, tapi harus dilihat dulu peruntukannya untuk apa.
Berbicara soal modifikasi, jadi ingat nih trend modif anak-anak muda dulu. Kamu pasti masih ingat betul dengan momen ini, di mana di jalan-jalan anak-anak muda dengan bangganya pakai motor modif yang bisa dibilang aneh dan bikin geleng-geleng. Entah bannya yang kecil kayak roda sepeda gunung, sampai bodi ceper yang mepet banget ke aspal.
Dulu modif semacam ini sangat booming, tapi makin ke sini sudah jarang banget ditemui yang seperti itu di jalan-jalan. Nah, masih soal modif unik ala anak-anak muda dulu, yuk nostalgia dengan keunikan tren modifikasi mereka yang ngeselin tapi kadang bikin kangen itu.
Kalau sekarang agak jarang ya orang-orang memodifikasi ban, paling ya hanya ganti merek gara-gara kepincut batik bannya yang unik. Tapi, kalau dulu sih ban juga dimodifikasi. Anak-anak muda dulu suka mengganti ban-ban mereka yang standar dengan tapak yang lebih kecil dan juga berwarna-warni. Biar gaul katanya.
Selain ganti ban kecil, anak-anak muda dulu juga hobi sekali membuat motornya lebih membumi alias ceper. Saking cepernya nih, antara bodi dengan aspal jaraknya bisa hanya belasan sentimeter. Modifikasi ini sebenarnya nggak buruk-buruk amat kok. Malah membuat anak muda lebih santun. Lihat saja, lewat polisi tidur pun mereka turun.
Jok juga jadi korban yang paling sering dari modifikasi anak-anak muda dulu. Mereka biasanya suka mengganti sarung jok dengan yang ada gambarnya. Biasanya brand spare part atau mungkin simbol-simbol tribal. Tak lupa, sebelum itu mereka juga pasti akan memotong tipis busa jok motornya.
Nggak hanya modif ceper, anak-anak muda dulu juga suka tuh modif bagian arm motornya. Arm sendiri adalah part di mana roda belakang menancap. Biasanya, mereka akan memajukan sedikit as roda belakang sehingga motor terlihat lebih nungging.
Trend modif terakhir yang dulu sering dilakukan anak muda adalah dengan mengganti knalpot. Tapi, alih-alih memilih knalpot yang greget dan berbunyi ‘ngebass’ kalau kata orang-orang sekarang, mereka memilih yang lebih berisik. Tujuannya jelas biar jadi perhatian.
Memang sebaiknya sih modifikasi seperti ini dihilangkan saja. Meskipun mungkin bikin jalanan makin atraktif, tapi di sisi lain hal yang semacam itu sangat mengganggu. Terutama yang knalpotnya berisik tak karuan itu. Modif ekstrem tetap boleh dilakukan asal ranahnya pas, di kontes misalnya. Di sini nggak bakal ada yang larang mau modif segila apa pun. Justru semakin edan maka akan jadi prestasi.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…